
Makna Dari Luasnya Rahmat Allah SWT Pada Hambanya
Luasnya Rahmat Allah SWT

Janganlah dari seorang manusia berputus asa dari rahmat Allah, karena begitu luasnya rahmat itu, bahkan rahmat Allah meliputi segala sesuatu.
Allah SWT berfirman:
"Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu," (Q5. al-A raf: 156).
Ibn Katsir berkata: Ini adalah ayat yang umum dan mencakup segala sesuatu, sebagaimana firman Allah SWT yang mengabarkan tentang malaikat-malaikat pemikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya yang berkata: "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu," (QS. al-Mu'min: 7).
Al-Qurthubi
Al-Qurthubi berkata: Ayat "Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu" berlaku secara umum.
Lalu Iblis berkata: "Aku adalah sesuatu". Kemudian Allah berfirman: "Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa" Lalu orang Yahudi dan Nasrani berkata: "Kami orang-orang yang bertakwa." Kemudian Allah berfirman: "(Yaitu) orang-orang yang mengikui Rasul, Nabi yang ummi ..." Maka kemudian ayat ini tidak lagi menjadi umum sifatnya.
Dan Allah SWT berfirman:
"Katakanlah:Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas," (QS. al-An'am: 147).
Al-Qurthubi berkata: Karena keluasan rahmatNyalah Allah berlaku baik kepada mereka dan tidak menyiksa mereka di dunia.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa: Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat. Satu rahmat di antaranya diturunkan kepada jin, manusia, binatang, dan singa. Dengan rahmat inilah semua makhluk itu berlaku lemah lembut dan saling menyayangi serta dengan rahmat itu binatang buas menyayangi anaknya. Sedangkan rahmat yang sembilan puluh sembilan akan Allah berikan kepada hambaNya pada hari kiamat," (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan
"Dan apabila hari kiamat telah tiba maka Allah akan menyempurnakannya dengan rahmat yang sembilan puluh sembilan ini."
Diriwatkan juga dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda:
"Seandainya orang mukmin tahu siksaan dari Allah, maka tidak seorang pun dari mereka yang ingin masuk surga Allah, dan seandainya orang kafir mengetalhui rahmat Allah, maka tidak seorang pun dari mereka yang putus asa dari surga Allalh," (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Qari berkata bahwa hadis ini menunjukkan atas keluasan karunia Allah kepada hambaNya yang beriman dan isyarat bahwa Allah adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. Beliau juga menambahkan bahwa maksud dari hadis "maka tidak seorangpun yang ingin masuk surga Allah," dari kalangan orang mukmin apalagi dari kalangan orang kafir, karena gambaran tentang siksaan Allah akan membuat seseorang putus asa akan rahmatNya.
Dalam hadis ini terkandung keterangan tentang banyakannya siksa Allah, agar orang mukmin tidak tertipu dengan ketaatannya atau mengandalkan rahmatNya, lalu orang itu merasa aman dari siksa Allah. "Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi."
Kasih Sayang Allah
Diriwayatkan dari 'Umar bin Khaththab bahwa ada tawanan menghadap Nabi saw, tiba-tiba ada perempuan yang payudaranya penuh dengan susu berlari karena mendapati seorang bayi dalam tawanan tersebut, lalu perempuan itu mengambil menggendong dan menyusuinya.
Kemudian Nabi saw bersabda:
"Apakah kalian menyangka perempuan ini akan
membuang anaknya ke neraka?" Kami menjawab: tidak, karena perempuan itu mampu untuk tidak membuangnya."
Lalu Nabi bersabda:
"Allah lebih sayang kepada hambanya daripada perempuan ini kepada anakNya, (HR. Bukhari dan Muslim).