Makna Allah Menciptakan Mahluk Berpasang-pasangan

Makna Allah Menciptakan Mahluk Berpasang-pasangan

Makna Allah Menciptakan Mahluk Berpasang-pasangan - Allah mencipta semua jenis makhluk dalam dua kategori dan jenis dan keduanya saling berpasang-pasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Semua itu adalah petunjuk atas keesaan Allah, maka Allah memerintahkan untuk mengganti  yang demikian dengan bertauhid kepada-Nya.

Makna Allah Menciptakan Mahluk Berpasang-pasangan


Allah SWT berfirman:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Q.S. Yasin : 36).


Berpasangan tidak hanya Anak Adam, tapi semua mahluk Allah.


 وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا 

“dan Kami jadikan kalian berpasang-pasangan, ”(Q.S. An-Naba Ayat 8)



Ayat diatas Maksudnya: Berkelompok antara laki-laki dan perempuan, kecil dan besar, hitam dan merah, sengsara dan bahagia, dan segala macam kelompok atau bentuk manusia pada hal lainnya.
Diciptakan berpasangan bukanlah kekhususan bagi anak adam saja, bahkan Allah menjadikan hal itu pada binatang juga, dan juga pada tumbuh-tumbuhan, maka penciptaan macam jenis adalah suatu keumuman untuk menjaga kelangsungan hidup jenis tertentu, dan berkelanjutannya penciptaan diantara dua pasangan, Allah berfiman dalam surah ad-Zariyat : 49

 ( وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ )
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah,


Tujuan Diciptakannya Berpasangan

  • Laki-laki dan perempuan agar yang satu merasa tenteram dengan yang lain,
  • tumbuh rasa cinta dan kasih sayang
  • dari keduanya lahir keturunan.
  • mengingat Kuasa Allah dan mengambil pelajaran.


Arti "dari apa yang tidak mereka ketahui?"

Adanya pasangan-pasangan pada seluruh mahluk dapat kita lihat pada diri kita, hewan, tanaman dan apa yang sampai sekarang sudah kita ketahui karena penemuan akal manusia.
 

Kalau tidak difirmankan "dari apa yang tidak mereka ketahui", tentu akal dan ilmu pengetahuan manusia akan terhenti sebatas "yang diketahuinya saja". Dengan adanya saat ini, manusia menyadari bahwa di samping hal-hal "yang diketahuinya", ada pula masalah lain "yang tidak diketahuinya."
Segala upaya yang timbul dari akal manusia pasti membenarkan ayat ini, karena ini merupakan salah satu bukti bahwa Alquran mengandung ilmu pengetahuan.
 

Ayat ini dimulai dengan "Subhana" (Maha Suci Allah), seperti juga terhadap persoalan atau kejadian besar yang bertujuan untuk menggugah dan meningkatkan keimanan dan ilmu pengetahuan seperti:

  1. Kejadian Isra' Mi'raj.
  2. Jawaban terhadap tuduhan kaum kafir bahwa Allah mempunyai anak lelaki dan anak-anak perempuan yaitu para malaikat.
  3. Kekuasaan Allah yang mutlak atas langit, bumi dan segala isinya.
  4. Bantahan terhadap tuduhan kaum kafir musryik tentang sifat-sifat Allah SWT yang negatif.