Mengenal Khulafaur Rasyidin

Mengenal Khulafaur Rasyidin

Mengenal Khulafaur Rasyidin - PENGERTIAN Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang arif bijaksana. Mereka adalah keempat sahabat yang terpilih menggantikan kepemimpinan Rasulullah saw. setelah beliau wafat,  mereka ialah:

  1. Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
  2. Umar bin Khatthab
  3. Usman bin Affan ra. dan
  4. Ali bin Abi Thalib ra.

Mengenal Khulafaur Rasyidin
 

Keempat khalifah itu bukan saja berhasil melanjutkan perjuangan Rasulullah saw, menegakkan ajaran tauhid, melainkan juga berhasil memperluas penyebaran dan mengharumkan nama Islam. Berikut ini kami uraikan sekelumit riwayat hidup dan jasa keempat khalifah tersebut.

A. Abu Bakar Ash Shiddiq ra. (11-13 H/632-6345 M)

Khulafaur Rasyidin I - la dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama Aslinya Abdullah bin Abi Quhafah, kemudian terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar Ash Siddiq diberikan oleh para sahabat karena ia sangat membenarkan Rasulullah saw. dalam segala hal.
 

Sejak muda Abu Bakar menjadi teman akrab Rasulullah saw. lalah yang menemani Nabi Muhammad saw. di gua Hiro, dan yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan orang tua terhormat.
Maka tidaklah mengherankan jika sewaktu Nabi sakit, ia dipercaya oleh para sahabat menjadi Imam shalat. Juga pantaslah apabila kaum muslimin kemudian memilihnya sebagai khalifah/pemimpin setelah Rasulullah saw, wafat.


Keagungan kepribadian Abu Bakar dapat disimak dari penggalan-penggalan pidatonya ketika dilantik menjadi khalifah, yaitu:

 

"Saya bukan orang yang terbaik di antara kalian, tetapi saya akan memelihara amanah/kepercayaan yang telah kalian serahkan kepada saya. Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan petunjuk Rasul-Nya, maka ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang, luruskanlah (koreksilah) saya. Kebenaran adalah kejujuran, dan kebohongan adalah ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang lemah di antara kalian oleh sebab itu saya akan menjamin hak-hak mereka. Dan orang yang paling lemah dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang kuat di antara kalian, dan saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka (zakatnya)."
 

Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi khalifah, adalah meredam pemberontakan, memerangi orang-ornag yang membangkang tidak mau membakar zakat,
orang-orang murtad yang saat itu terjadi di mana-mana dan menimbulkan kekacauan. Sepeninggal Rasulullah saw., memang banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula.

 

Mereka merasa berhak berbuat sekendak hati. Bahkan lebih tragis lagi, muncul orang-orang yang mengaku nabi, antara lain Musallamah Al-Kadzdzab, Tulaiha Al-Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.
 

Untuk meluruskan akidah orang-orang murtad tersebut, Abu Bakar mengirim sebelas pasukan perang ke sebelas daerah tujuan, di- antaranya, Pasukan Khalid bin Walid ditugaskan menundukan Thulaiha Al Asadi, Pasukan Amer bin Ash ditugaskan di Qudla'ah, Suwaid bin Muqrim ditugaskan ke Yaman dan Khalid bin Said ditugaskan ke Syam.


Program Abu Bakar selanjutnya, memproyekkan pengumpulan dan penulisan ayat-ayat AlQuran. Program ini dicanangkan atas usulan Umar bin Khatthab, sedangkan pelaksanaannya dipercayakan kepada Zaid bin Tsabit. 


Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al-Quran itu dilakukan dengan pertimbangan:
 

1. Banyak sahabat yang hafal Al-Quran gugur dalam perang penumpasan orang-orang murtad.
 

2. Ayat-ayat Al-Quran yang ditulis pada kulit-kulit kurma, batu-batu dan kayu-kayu sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan usaha penyelamatan.
 

3. Penulisan ayat-ayat Al-Quran dan membukukannya ini bertujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam sepanjang jaman.
 

Semasa pemerintahannya, Abu Bakar ra juga berhasil memperluas daerah dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah jajahan Kerajaan Persi, dan ke Syam yang dibawah jajahan Romawi.
 

Setelah memerintah selama dua tahun, Abu bakar berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13 H, dalam usia 63 tahun dan dimakamkan dekat makam Rasulullah saw. Beliau dikenal oleh para sahabat sebagai khalifah yang sangat taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbudi luhur.
 

B. Umar bin Khatthab (13-23 H/634-644 M)

Khulafaur Rasyidin II - la lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad saw. Sejak kecil ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapa pun. Tidaklah mengherankan jika setelah Umar bin Khattahab memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang-orang kafir Quraisy. la yang sebelum memeluk Islam paling berani menentang Islam, setelah memeluk Islam paling berani menghadapi musuh-musuh Islam. Kemudian terkenallah Umar sebagai "Singa Padang Pasir" yang sangat disegani.
 

Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat, dan tegas dalam memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu ia, oleh masyarakat, digelari Al Furuq, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah. Sedemikian gigih Umar dalam menegakkan syari'at Islam, sehingga Abdullah bin Mas'ud mengatakan, 

"Sejak lslamnya Umar kami merasa mulia." (H.R, Bukhari)
 

 

Dalam pidato pelantikannya, Umar menyampaikan, antara lain: "Saya adalah seorang pengikut Sunnah Rasul, bukan seorang yang berbuat bid'ah, Ketahuilah, bahwa kalian berhak menuntut saya tentang tiga hal selain Kitab Allah dan Sunnah Nabi, yakni:

  1. Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang sebelum saya dalam masalah yang telah kalian sepakati dan telah kalian tradisikan;
  2. Membuat kebiasaan baru yang baik bagi ahli kebajikan dalam masalah yang belum kalian jadikan kebiasaan;
  3. Mencegah saya bertindak atas kalian kecuali dalam hal-hal yang kalian sendiri penyebabnya.

 

Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, wilayah Islam semakin meluas sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri Persia lainnya. Umarlah yang pertama kali membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerinthan. Juga meneruskan usaha Abu Bakar dalam membukukan AlQuran.
 

Khalifah Umar wafat pada usia 63 tahun setelah memerintah selama sepuluh tahun enam bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu'lu'ah, seorang budak milik ALMughirah bin Syu'bah saat shalat subuh. la dimakamkan di rumah 'Aisyah r,ha, dekat makam Abu Bakar. Ia dikenang oleh umat Islam sebagai pahlawan yang sangat sederhana, sportif, dan menyayangi rakyat kecil. Kata-katanya yang sangat terkenal, "Siapa yang melihat pada diriku membelok, maka hendaklah ia meluruskannya."
 

Jasa-jasa Umar sewaktu menjadi Khalifah, antara lain:

  1. Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi
  2. Bea cukai sebagai pendapatan negara
  3. Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan kristen
  4. Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya
  5. Pemberian gaji bagi imam dan muazin
  6. Penghapusan perbudakan
  7. Pembangunan sekolah-sekolah
  8. Kodifikasi Al-Quran
  9. Tradisi Shalat tarawih berjamaah


C.Utsman bin Afan ra. (23-35 H/644-656 M)

Khulafaur Rasyidin III - la seorang saudagar kaya raya, dan salah seorang penulis wahyu yang terkenal, Usianya lima tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw. Sejak muda Utsman dikenal sebagai seorang yang pendiam, dan memiliki budi pekerti yang terpuji. lalah yang membeli sumur Raumah untuk dijadikan sumur umum. 

Sedemikian banyak amal kebajikannya, hingga masyarakat menggelarinya "Ghaniyyun Syakir" (orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah SW)
 

Sekalipun kaya raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah, bahkan ia tidak segan-segan untuk turut serta berperang. Karena kebaikan-kebaikannya itulah, ia dinikahkan dengan putri Nabi bernama Ruqaiyah. Setelah Ruqaiyah meninggal dunia, ia dikawinkan dengan putri Nabi lagi bernama Umi Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat menggelarinya "Dzun Nurain" (yang mempunyai dua cahaya)
 

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan, adalah mengganti gubernur-gubernur negara taklukan Islam yang ingin memisahkan diri setelah Umar wafat. Kemudian la memperbanyak naskah Al-Quran yang sudah dibukukan menjadi tujuh eksemplar yang antara lain dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain, Basrah, dan Kufah.
 

Utsman wafat pada usia 82 tahun, setelah memerintah selama 12 tahun. Ia menemui ajal saat membaca Al-Quran, oleh tikaman pedang Humran bin Sudan. Jasa Utsman terbesar adalah memelihara Al-Quran sebagaimana yang tersebar sekarang ini.


D. Ali bin Abu Thalib ra. (35-40 H/656-661 M)

Khulafaur Rasyidin IV - la adalah putra Abu Thalib, paman Nabi Muhammad saw Sebagai sepupu yang usianya 32 tahun lebih muda, memungkinkan Ali bin Abu Thalib diasuh langsung oleh Nabi Muhammad saw, sekaligus ia menjadi menantu Nabi, karena menikah dengan Fatimah az Zahra putri Nabi saw. Tidaklah mengherankan jika dari golongan anak-anak yang pertama memeluk lslam adalah Ali, Pantas apabila pengetahuan Ali tentang Islam sangat luas, dan sangat teguh memegang ajaran Islam.
 

Sejak masa pemerintahan Khalifah Ali inilah, Islam mulai mengalami kemunduruan. Bermula dari banyaknya pihak yang menuntut dendam atas terbunuhnya Utsman bin Affan, terutama dari golongan Bani Umaiyyah dan dari kelompok 'Aisyah, janda Nabi Muhammad saw. Suasana tersebut semakin memanas dengan adanya kebijaksanaan Khalifah Ali mengganti sebagian besar pejabat pemerintah yang telah diangkat oleh Utsman.

Setelah usaha memenangkan banyak golongan yang menuntut balas atas kematian Utsman dengan jalan damai tidak berhasil, maka ditempuhlah dengan peperangan. 

  • Pertama, terjadilah Perang Waq'atul Jamali (penamaan tersebut karena 'Aisyah bersama pasukannya mengendarai unta) atau peperangan unta. 
  • Kedua, Perang Shiffin peperangan unta antara pasukan Khalifah Ali dan pasukan Aisyah. Perang saudara ini terjadi pada tahun 36 H/657 M., akibat hasutan Abdullah bin Saba'. Perang ini dimenangkan oleh pasukan Ali. Setelah diberi penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya, 'Aisyah dikembalikan ke Madinah dengan hormat dan dimuliakan.