Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq - Cerita anak

Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq - Cerita anak

Kisah ini menceritakan tokoh manusia unggul sahabat Nabi Muhammad SAW sangat bagus untuk disampaikan kepada buah hati sebagai inspirasi dan wawasan dalam cerita Islam untuk anak.
Abu Bakar adalah tokoh manusia unggul yang dijamin masuk surga oleh Allah. Sebelum masuk Islam dari jaman jahiliyah, Ia telah berteman dan bersahabat dengan Rasulullah. Kesungguhan kedua orang bersahabat itu dalam menjalin kerjasama dengan orang lain secara jujur dan adil merupakan perilaku yang telah diketahui banyak orang.




cerita islam khalifah abu bakar ash siddiq

Biografi

Nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka’ab.
 
Nama
Abu Bakar radhiallahu 'anhu (RA) bernama lengkap 'Abdullah bin Abu Quhafah atau lebih dikenal dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ash-Shiddiq yang merupakan julukan Nabi Muhammad kepada Abu Bakar.
Lahir
27 Oktober 573 Makkah - Arab
Wafat
23 Agustus 634 Madinah - Arab(di makamkan di Masjid Nabawi – disamping makam Nabi Muhammad SAW)
Suku
Quraisy
Nama Orang tua
Utsman Abu Quhafah (Ayah) - Salma binti Shakhar (Ibu)
Isteri
Qutailah binti 'Abdul 'Uzza (cerai)
Zainab binti 'Amir/Ummu Ruman (meninggal 628)
Asma binti 'Umays - Setelah Abu Bakar meninggal, Asma kemudian menikah dengan 'Ali bin Abi Thalib.
Habibah binti Kharijah
Anak
Abdullah (sekitar 610- 633) putra dari Qutailah
Abdurrahman (meninggal 666) putra dari Ummu Ruman
Muhammad (631-658) putra dari Asma
Asma (sekitar 595-692), putri dari Qutailah
Aisyah (613/614- 678), putri dari Ummu Ruman. Bergelar ummul mu'minin sebagai istri ketiga Nabi Muhammad SAW.
Ummu Kultsum, putri dari Habibah

Abu Bakar memeluk  Islam

Begitu mudah hatinya mendapat hidayah untuk memeluk Islam, tidak ada penolakan sama sekali ketika Nabi Muhammad mengajaknya untuk memeluk Agama Islam. Kata Rasulullah, 
" Aku tidak membicarakan tentang Islam kepada seseorang melainkan menolak dan membantah kecuali Ibnu Abu Quhafah (Abu Bakar Ash-Shiddiq)."

Momen Pada saat Abu Bakar masuk Islam

Pada Suatu saat beberapa orang dari Kalangan muda dan kalangan tua penduduk Makkah pergi menemui Abu Bakar. Mereka berkata "Abu Bakar! Temanmu itu...," Abu Bakar memotong kata-kata mereka dengan penuh kecemasan. "Mengapa dia?" tanya Abu Bakar. "Ia ada di Masjid mengajak orang-orang untuk menyembah pada Tuhan Yang Maha Esa dan ia menyatakan diri seorang nabi." Abu Bakar tertegun sejenak, lalubertanya: "Apakah ia mengatakan demikian?" Mereka serentak menjawab: "Ya."

Dengan tubuh yang kurus segera Abu Bakar bertolak menuju Ka'bah dan tidak menoleh sama sekali hingga ia menemui Nabi Muhammad. "Abu Qosim (Panggilan untuk Nabi Muhammad SAW) Apa yang telah sampai kepadaku berita tentang dirimu?" tanya Abu Bakar. Nabi berkata "Kabar apa yang telah engkau terima tentang diriku, Abu Bakar?"
"Aku terima kabar, bahwa engkau menyampaikan ajaran monotheisme dan engkau menyatakan sebagai seorang utusan Allah."
"Memang betul, Abu Bakar. Sesungguhnya Tuhanku telah mengangkat diriku sebagai pembawa kabar gembira, pembawa peringatan, pembawa ajaran Ibrahim. Tuhanku mengutus diriku untuk umat manusia seluruhnya."


Ketika itu, abu Bakar termasuk orang yang paling tahu banyak sejarah dan peradaban masyarakat Arab, keturunan-keturunan, sejarah dan kepercayaan yang berkembang di negeri Arab. Tanpa ragu-ragu lagi Abu Bakar berkata:

Demi Allah, Aku tak pernah menemukan dirimu berkata dusta. Engkau pantas menyandang predikat Rasul karena engkau jujur, suka menyambung family dab berbudi pekerti luhur. Rentangkanlah tanganmu, aku membai'atmu. 
Abu Bakar telah masuk Islam.

Nabi pulang kembali menemui Khadijah dengan persaan gembira. Disampaikanlah kepada istrinya tentang pembai'atan yang dilakukan Abu Bakar yang mulia dan terpercaya.

Dalam kitabnya Ibnu Katsir dinyatakan laki-laki dewasa yang bukan budak yang pertama kali masuk islam yaitu Abu Bakar.

Kekhalifahan Abu Bakar (632 - 634M)

Abu Bakar diangkat sebagai khalifah pertama kali pemimpin umat muslim sepeninggal  Nabi Muhammad. Masa kekuasaannya yang singkat dipusatkan pada pemadaman pemberontakan suku-suku Arab yang menolak tunduk pada Abu Bakar. Dalam banyak hal, Abu Bakar berusaha mengeluarkan kebijakan yang tidak berbeda dengan Nabi Muhammad, seperti penolakannya untuk mencopot Khalid bin Walid dari kedudukannya sebagai panglima.
Jasa dan Peninggalan Abu Bakar


Akan tetapi kekhalifahan tidak berlangsung lama, sebab Khalifah Ash-Shidiq sakit dan semakin bertambah parah. Ketika Abu Bakar merasakan dekatnya ajal, maka dia bersegera untuk berwasiat. Adapun di antara wasiatnya adalah agar dia dimandikan oleh istrinya Asma` binti Umays, di samping itu dia berpesan kepada istrinya agar berbuka puasa  : “Berbukalah karena hal itu membuat dirimu lebih kuat.”

Abu Bakar adalah sahabat Nabi SAW yang paling utama. Pengalamannya amat luas dan jasanya amat besar terhadap agama. Beliau sangat sederhana. Jabatannya sebagai khalifah tidak menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai penguasa untuk memperkaya diri sendiri ataupun keluarganya. Ia pun meninggal dalam kesederhanaan.

Jasa-jasa yang telah ditinggalkan khalifah Abu Bakar:

  • Memberantas nabi-nabi palsu
  • Abu Bakar berhasil mengislamkan banyak orang yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam
  • Memerangi orang-orang yang ingkar zakat. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad SAW setelah nabi wafat, tidak ada lagi kewajiban zajat.
  • Turut serta dalam berbagai perang seperti Perang Badar (624 M/2 H) dan Perang Uhud (625 M/3 H)
  • Memberantas orang-orang murtad yang belum memahami Isalam.
  • Menghimpun Al-Quran atas usulan Umar bin Khattab dengan alasan
    • Banyak penghafal Al-Quran yang gugur syahid
    • Tulisan yang ada di pelepah-pelepah kurma, batu-batu dan tulang dikhawatirkan rusak dan hilang
    • Untuk menjaga kemurnian Al-Quran penulisan tersebut diserahkan kepada Zaid bin Sabit dan disimpan oleh Khalifah Abu Bakar.
  • Memperluas wilayah penyebaran agama Islam ke:
    • Hiroh (dijadikan pusat pertahanan dan ibukota diluar Arab)
    • Anbar dan Persia
    • Daumatul Jandal
    • Yarmuk
    • Syam (pernah dikuasai tentara Romawi)  dan
    • Syria.