Dalam Alquran, 7 Dosa Besar Ini Akan Menjebloskan Seseorang Dalam Neraka

Dalam Alquran, 7 Dosa Besar Ini Akan Menjebloskan Seseorang Dalam Neraka

Dalam Alquran, 7 Dosa Besar Ini Akan Menjebloskan Seseorang Dalam Neraka - Dosa adalah salah satu sorotan terpenting dalam Islam. Adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran dan perintah  Allah SWT, khususnya dengan hal-hal yang diharamkan dengan tegas. Seperti yang kita ketahui, Islam adalah pedoman dan panduan hidup yang lengkap; mengajari umatnya bagaimana menjalani kehidupan yang sukses, tanpa dosa dan lurus yang tidak hanya membuat mereka diridhoi Allah SWT tetapi juga berbuah surga.

Dalam Alquran, 7 Dosa Besar Ini Akan Menjebloskan Seseorang Dalam Neraka


Namun demikian, Islam yang dikenal sebagai agama damai sejatinya adalah agama yang memahami fitrah manusia. Bagaimanapun, Alquran diturunkan oleh Tuhan yang menciptakan manusia.

Allah mendorong hamba-Nya untuk bertobat

Allah SWT mengetahui bahwa manusia cenderung berbuat dosa. Bahkan untuk kesalahan-kesalahan ini, penyayang memiliki sistem pengampunan yang diciptakan untuk orang-orang percaya-Nya. 

Allah berkata dalam Al Qur'an,

وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ...
“… dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin  Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Al-Qur'an, 24:22)


Allah telah menetapkan dosa besar yang berpotensi membawa umat Islam ke dalam api neraka. Apakah seorang Muslim berpaling kepada Allah setelah berdosa dan apakah Allah mengampuni mereka, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Namun, terdapat dosa yang tak termaafkan yang harus menjadi perhatian penuh agar kita tak terjerumus kedalamnya hingga membuat akibat yang sangat fatal.

7 Dosa Besar Dalam Islam

Satu hal yang perlu diingat adalah setiap dosa, baik kecil maupun besar berdampak pada jiwa seseorang. Perlahan-lahan merusaknya, mengalihkannya dari petunjuk Allah dan  menjerumuskannya ke dalam kegelapan. Hal ini menyebabkan kegelisahan, depresi dan lebih memicu pada dosa-dosa yang lain. Mengontrol nafs adalah ujian bagi seorang Muslim di dunia yang hanya sementara ini.

1. Syirik

Syirik dalam Islam berarti menempatkan sesuatu yang sederajat dengan Allah SWT atau dengan kata lain menyamakan atau menyaingi Allah SWT dalam sesembahan, ibadah atau dalam nama dan sifat-Nya.


Ada dua jenis syirik.

  • a) Syirik besar.
  • b) Syirik kecil.

 

Syirik besar (qubro) membatalkan keimanan dan menempatkan seseorang di neraka  abadi. Allah SWT tidak mengampuni orang yang melakukan syirik qubro / besar. Tidak ada yang setara dengan Yang Mahakuasa dan dengan menempatkan seseorang atau apapun selain dia dalam ibadah atau sebaliknya, adalah dosa besar.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa 4:48).


Syirik kecil (sugro) adalah apa yang dibicarakan dalam Al-Qur'an atau Sunnah tetapi tidak termasuk dalam kategori syirik besar.

2. Sihir

Kata bahasa Arab untuk sihir adalah sihr, Allah SWT berfirman, 

... اَعۡيُنَ النَّاسِ وَاسۡتَرۡهَبُوۡهُمۡ...
..." Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut,...” (Al-Araf 7: 116)


Mereka yang melibatkan diri dalam ilmu sihir dan merapal mantra ke orang lain telah  melakukan dosa besar. Karena sihir telah meremehkan Yang Mahakuasa untuk menyenangkan jin dan setan. Menurut ayat di atas, sihir juga menyihir orang-orang  sehingga membuat mereka melihat apa yang tidak nyata dan percaya padanya.

3. Makan Riba

Riba artinya bunga dalam pinjaman atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian dari jumlah pinjaman pokok. Riba adalah dosa besar dan Allah telah memperingatkan dan memerintahkan orang-orang beriman untuk meninggalkannya.


Umar bin Khattahab ra
berkata: Ayat terakhir mengenai hukum yang turun ialah ayat riba, sehingga Rasulullah saw meninggal dunia dan belum menerangkan semua bagian macam-macamnya riba, karena itu tinggalkan yang terang-terang riba dan masih yang meragukan yang samar-samar, yang kecil atau yang besar.


Allah berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan apa yang tersisa (yang belum dipungut) dari Ribaa jika kamu (benar-benar) beriman. " (Al-Baqarah 2: 278)


Dalam ayat lain dari surat yang sama, Allah memperingatkan lagi, 

اَلَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوۡمُوۡنَ اِلَّا كَمَا يَقُوۡمُ الَّذِىۡ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطٰنُ مِنَ الۡمَسِّ‌ؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَالُوۡۤا اِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبٰوا‌ ۘ‌ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا‌ ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ‌ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
“Mereka yang makan ribaa tidak akan berdiri (pada hari kiamat) kecuali seperti berdiri seseorang yang rang yang kemasukan setan karena gila. Itu karena mereka berkata: “bahwa jual beli sama dengan riba”, padahal Allah telah mengijinkan jual beli dan mengharamkan Riba. Jadi mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”(al-Baqarah 2: 275)


4. Merampas harta anak yatim piatu

Inilah keindahan keadilan yang dijaga Allah bagi semua orang, termasuk anak yatim piatu. Anak yatim piatu adalah anak yang telah kehilangan orang tuanya di masa kecil dan belum mencapai kedewasaan. Makan harta anak yatim telah digolongkan sebagai gunah kabeera (dosa besar), tidak adil dan haram.

Allah bahkan menyebutkannya dalam Al Qur'an,

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ اَمۡوَالَ الۡيَتٰمٰى ظُلۡمًا اِنَّمَا يَاۡكُلُوۡنَ فِىۡ بُطُوۡنِهِمۡ نَارًا‌ ؕ وَسَيَـصۡلَوۡنَ سَعِيۡرًا
“Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, mereka hanya memakan api di perut mereka, dan mereka akan dibakar dalam nyala api!” (An-Nisa 4:10)


Allah SWT mengancam mereka yang menuduh wanita shaleh berzina untuk berhati-hati karena hal itu akan menghancurkan hidup dan menghancurkan keluarga mereka. Ini juga mempengaruhi masyarakat dan menciptakan perpecahan, kekacauan yang menyebar. Karenanya, tuduhan keji seperti itu yang merendahkan kehormatan wanita yang beriman tidak akan ditoleransi.

وَٱلَّذِينَ يَرْمُونَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا۟ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَٱجْلِدُوهُمْ ثَمَٰنِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا۟ لَهُمْ شَهَٰدَةً أَبَدًا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ ۞ إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
” Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nur 24, 2-5)


6. Membunuh

Pembunuhan adalah dosa itu sendiri. Membunuh akan menempatkan seseorang dalam neraka yang abadi. Islam dengan tegas melarang tindakan seperti itu karena tidak hanya menimbulkan kekerasan, keresahan, dan kekacauan dalam masyarakat; Islam mendorong dalam memelihara dan melindungi darah saudara-saudara Muslim dan juga non-Muslim.

AlQuran mengatakan, 

 اَنَّهٗ مَنۡ قَتَلَ نَفۡسًۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ اَوۡ فَسَادٍ فِى الۡاَرۡضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيۡعًا ؕ وَمَنۡ اَحۡيَاهَا فَكَاَنَّمَاۤ اَحۡيَا النَّاسَ جَمِيۡعًا
“…. bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia... "(Quran, 5:32)


7. Kabur dari medan perang / khianat

Dosa besar lainnya adalah melarikan diri dari medan perang. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW memperingatkan mereka yang melarikan diri pada saat perang.

Allah berfirman dalam Alquran, 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا لَقِيتُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ ٱلْأَدْبَارَ ۞ وَمَن يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُۥٓ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَآءَ بِغَضَبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَمَأْوَىٰهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (Al-Quran, 8: 15-16)



Semoga Allah membimbing kita semua dan melindungi nafs kita bahkan dari memikirkan dosa-dosa ini, apalagi melakukannya. Semoga kita terlindung dari setan yang terkutuk dan semoga kita terus berpegang teguh pada ajaran Nabi kita dan perintah Allah SWT. Amiin.