
Keutamaan Berlaku Baik Terhadap Anak Yatim
Keutamaan Berlaku Baik Terhadap Anak Yatim
![]() |
image source : pennyappeal.org |
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnyaa dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:
Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena kasih sayang maka Allah mencatat untuknya bagi tiap rambut yang diusap satu hasanat, dan dihapus satu dosa, dan dinaikkan satu derajat.
Diwajibkan baginya sorga yang memelihara anak yatim
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari lbnu Abbas ra. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:
Siapa yang memelihara seorang anak yatim dari kaum muslimin untuk menjamin makan minumnya sehingga ia cukup sendiri, maka Allah mewaJibkan untuknya sorga dengan pasti, kecuali jlka ia berbuat amal yang tidak diampunkan oleh Allah, Dan siapa yang dicabut oleh Allah penglihatannya (kesayangannya) lalu sabar dan mengharap pahala dari Allah maka Allah mewajibkcan baginya sorga dengan pasti kecuali Jlka la berbuat amal yang tidak diampuni oleh Allah. Dan ketika cditanya: Apakah karimah (kesayangan) itu? Jawab Nabl s.a.w.: Matanya. Dan siapa yang mempunyai tiga putri lalu dididik dan dibelanjal sampai mati atau kawin, maka Alah mowajibkan baginya sorga kecuali jika berbuat amal yang tidak diampuni oloh Alah, lalu ada seorang badwi bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana jika hanya dua putri? Jawab Nabi s.a.w.: Juga dua putri. Ibn Abbas jika menceritakan hadits ini berkata: Bahwa hadits ini termasuk daripada hadits yang ganjil istimewa.
Zaid bin Aslam berkata: Nabi s.a.w. bersabda:
Saya dengan orang yang memelihara anak yatim di sorga bagaikan dua jari ini, sambil menunjukkan kedua jari telunjuk dan jari tengah.
Tuhanku apa balasan orang yang diserahi anak yatim dan janda, benar-benar mengharap keridha'an-Mu. Jawabnya: Balasannya akan Aku naungi di bawah naungan-Ku pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganKu (yakni naungan arsy).
Sayaslauna berarti akan masuk. Dan disebut: Bahagialah rumah
yang ada anak yatim yang disayang dan dipelihara dengan baik, dan
celakalah rumah yang ada anak yatim dianiaya dan disakitkan hatinya.
Seorang datang kepada Nabi s.a.W. dan bertanya:
Saya memelihara anak yatim, maka dari sebab apakah yang Saya boleh memukulnya? Jawab Nabi s.a.w.: Mimmaa tadhribu bihi waladaka (Engkau dapat memukulnya dari apa yang biasa engkau memukul anak Kandungmu, yakni boleh memukul yang bertujuan pendidikan asal tidak melukai sebagaimana lazimnya pukulan ayah kepada anak kandungnya.
Menyayangi anak yatim dapat melembutkan hati
Bagi seorang yang menyadari akan kelemahan dan kerasnya hati, sulit untuk merasakan hati nuraninya, karena disebabkan oleh menumpuknya dosa dan menyebabkan hati menjadi keras. Menyayangi dan mengusap kepala anak yatim dengan kasih dan kelembutan, niscaya dapat melembutkan hati. Abud-Darda' r.a. berkata:
Ada seorang datang kepada Nabi s.a.w. mengeluh karena hatinya keras, maka Nabi s.a.w. bersabda kepadanya: In sarraka an yalina qalbuka famsah ra'sal yatimi wa ath'imhu (Jika engkau ingin lunak hatimu maka usaplah kepala anak yatim dan beri makan kepadanya).
Balasan Yang menyia-nyiakan Anak Yatim
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanad Muhammad bin Al-fadhel dari lbn Umar r.a. Ketika ditanya tentang dosa-dosa besar. Jawabnya:Sembilan :
- Syirlk menyekutukan Allah dengan seuatu.
- Membunuh orang Mu'min dengan sengaja.
- Lari dari perang jihad.
- Menuduh berzina pada wanita yang sopan.
- Makan harta anak yatim.
- Makan riba'.
- Durhaka pada kedua bapak lbu,
- Berbuat sihir.
- Menghalalkan barang yang haram.
Mujahid dari lbnu Abbas r.a. berkata:
Enam macam dosa yang membinasakan dan tidak ada tobatnya:
- Makan harta anak yatim.
- Menuduh berzina pada wanita sopan.
- Lari dari perang jlhad fisabilillah.
- Sihir.
- Syirik menyekutukan Allah.
- Membunuh Nabi a.s.
lbn Abbas r.a. ketika mengartikan ayat:
Sesungguhnya mereka yang makan harta anak yatim dengan cara (maksud) aniaya maka sama dengan makan api dalam perutnya dan akan masuk dalam neraka saler di akherat.
Fudhail bin lyaadh berkata: Ada kalanya tempelengan itu lebih berguna bagi anak yatim dari makan halwa (manisan/juwadah/dodol)
Abul-Laits berkata: Jika dapat mendidik tanpa memukul, maka harus diusahakan, dan tidak usah dipukul, sebab memukul anak yatim itu resikonya berat.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Said bin Al-musayyab dari Umar bin Alkhattab r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:
Jika dipukul anak yatim, maka goyanglah arsy karena tangisnya, lalu Allah berfirman: Hai Malalkat-Ku, siapakah yang menangiskan anak yang ayahnya telah Aku benamkan di dalam tanah, padahal Allah lebih mengetahui. Jawab Malaikat: Ya Tuhan, kami tidak mengetahui. Maka firman Allah: Saya persaksikan kepadamu bahwa siapa yang dapat menghibumya maka Aku akan memuaskannya pada hari qiyamat. Dan Rasulullah s.aw biasa mengusap kepala mereka dan lunak. Dan Umar juga berbuat demikian.
Abdurrahman bin Abza berkata: Allah telah berfirman kepada Nabi Daud as.
Dan ketahuilah bahwa isteri yang shalihah bagi suaminya bagaikan raja yang bemahkotakan emas, tiap ia melihatnya menyenangkan hatinya, seballknya wanita yang jelek akhlaknya terhadap suaminya bagaikan tanggungan yang berat terhadap orang yang tua.
Auf bin Malik Al-Asy' ja'i r.a. berkata; Nabi s.a.w. bersabda:
Tiada orang muslim yang mempunyai tiga anak putri dibelanjai sehingga kawin atau mati, melainkan semua itu akan menjadi dinding neraka. Ada wanita bertanya: Dan dua? Jawab Nabi s.a.w.: Atau dua putri.
Nabi s.a.w. bersabda:
Saya dengan wanita yang hitam pipinya di sorga bagaikan dua jari ini, yaitu wanita yang ditinggal mati oleh suaminya lalu menahan diri untuk memelihara merawat putri-putrinya sehingga kawin atau mati.
Yazid Arraqqaasyi dari Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda:
Siapa yang membawa oleh-oleh dari pasar untuk anak-anaknya yang sama dengan orang yang membawa sedekah sehingga dimakan oleh mereka, dan hendaknya mendahulukan anak-anak perempuan, sebab Allah lebih kasihan kepada wanita, dan siapa yang kasihan kepada anak-anak perempuan bagaikan orang yang menangis karena takut kepada Allah, dan Siapa yang menangis karena takut pada Allah, maka diampunkan baginya, dan siapa yang menggembirakan putrinya maka Allah akan menggembirakannya pada hari kesusahan.