Kisah Nabi Daud melawan Goliat

Kisah Nabi Daud melawan Goliat

Mengawali Kisah Nabi Daud harus melihat sejarah kebelakang pada kisah Nabi Musa dan Harun. Sesudah Nabi Harun dan Nabi Musa wafat, kaum Bani Israil dipimpin oleh Yosua (dalam alkitab) atau Yusya (dalam Islam) bin Nun. Pada kisah Nabi Musa,Yusya adalah orang kepercayaannya, yang ditugaskan untuk mengintai daerah Palestina. Setelah Nabi Musa wafat, Yusya bin Nun menggantikan untuk memimpin Bani Israel memasuki tanah Kanaan, Palestina. Saat kepemimpinan Yusya bin Nun itu, mereka dapat menguasai tanah Kanaan dan bertempat tinggal di istana.

kisah nabi daud dan goliat

Sejarah Musa mengawali Kisah Nabi Daud

Ketika Nabi Musa memimpin umat-Nya keluar dari perbudakan di Mesir, dia menghadapi ujian dan tantangan berat. Setelah beberapa generasi di bawah kekuasan orang Mesir dan Firaun, Bani Israel membutuhkan masa pemulihan. Jiwa mereka telah terbiasa oleh praktik penyembahan berhala yang lazim di Mesir dan ini menyebabkan kegelapan menyelimuti hati mereka.

Meskipun Allah mengarahkan Musa untuk memimpin umat-Nya ke Tanah Perjanjian, mereka dicegah masuk sampai seluruh generasi Musa meninggal dan digantikan oleh orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan ingatan akan Allah. Yusya memimpin Bani Israel ke Tanah Perjanjian Kanaan dan untuk beberapa waktu kondisi mereka tetap murni dan hati serta pikiran mereka tetap terfokus beribadah kepada Allah semata.

Namun setelah Yusya bin Nun meninggal, mereka terpecah belah. kondisi moral mereka memburuk, Bani Israel mulai melakukan banyak dosa, termasuk kejahatan membunuh. Isi kitab Taurat berani mereka rubah dan ditambah-tambah. Mereka suka bersilang pendapat akhinya hilanglah kekuatan persatuan mereka. Tanah Palestina diserbu dan dikuasai bangsa lain. Bani Israil menjadi bangsa jajahan yang tertindas. Mereka merindukan datangnya seorang Pemimpin yang tegas dan gagah berani untuk berperang melawan penjajah.

Mereka dikuasai raja tiran yang tidak begitu peduli pada rakyatnya memerintah mereka. Dia menumpahkan darah, memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang dan memerintahkan mereka dalam perang dengan negara-negara tetangga. Selama perang tanpa akhir, orang Bani Israel membawa serta peti berisi harta peninggalan Nabi Musa dan Harun.

Peti itu berisi Tabut Perjanjian. Bangsa Israel menyimpannya, saat mereka ikut berperang. Hal itu memberi mereka kedamaian yang luar biasa dan keberanian. Namun musuh-musuh mereka, percaya bahwa peti berisi kekuatan khusus dan itu membuat mereka ketakutan.

Musuh mereka berusaha merebut peti tersebut dengan mengalahkan Bani Israel. Ketika raja tiran mengetahui bahwa peti telah diambil, dia pingsan dan mati. Namun bani Israel tetap tersesat, seperti domba tanpa gembala sampai Tuhan mengirim Nabi Samuel untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar - untuk menyembah Satu Tuhan.

Tunjuklah bagi kami seorang Raja

Pada suatu hari mereka pergi menemui Nabi Samuel untuk minta petunjuk."Wahai Samuel, kata mereka. Angkatlah salah seorang di antara kami sebagai Raja yang akan memimpin kita berperang melawan penjajah.

"Aku kuatir bila sudah mendapat pemimpin yang dipilih Allah kalian justru tidak mau berangkat berperang, kata Nabi Samuel.

"Kita sudah lama menjadi bangsa tertindas," kata mereka. Kita tidak mau menderita lebih lama lagi. Kita harus menegakkan agama Allah."

Karena didesak oleh kaumnya Nabi Samuel kemudian berdoaa kepada Allah. Doanya dikabulkan dan Thalut diangkat sebagai Raja yang memimpin mereka

Begitu nama Thalut diucapkan oleh Nabi Samuel, mereka justru menolak Karena nama Thalut tidak begitu dikenal. la hanya seorang petani biasa, Malah bisa digolongkan orang miskin.
Nabi Samuel kemudian menjelaskan bahwa walau pun Thalut itu petani biasa namun ia pandai strategi perang. tubuhnya kekar dan kuat dan pandai ilmu tatanegara. Akhimya mereka mau menerima Thalut sebagai Raja mereka.

Thalut mengajak orang-orang yang tak punya ikatan rumah tangga dan perdagangen ke medan perang. Dengan memilh orang-orang terbaiknya itu ia berharap mereka dapat memusatkan diri pada pertempuran dan tak menghiraukan lagi urusan rumah tangga dan perdagangan. Salah seorang anak muda yang ikut dalam barisan Thalut adalah seorang remaja bemama Daud. la dipeintah ayahnya untuk menyertai kedua kakaknya yang maju ke medan perang. Daud tidak diperkenankan maju ke garis depan, ia hanya disuruh melayani kedua kakaknya. Tempatnya di garis belakang. Jika kakakrya lapar atau haus dialah yang melayani dan menyiapkannya.

Kisah Nabi Daud melawan Goliat

Tentara Thalut sebenarnya tidak seberapa banyak. Jauh lebih besar dan lebih banyak tentara Jalut sang perang penindas. Jalut sendiri adalan seorang panglima perang yang bertubuh besar seperti raksasa. Setiap orang yang berhadapan dengannya selalu binasa.

Tentara Thalut gemetar saat melihat keperkasaan musuh-musuhnya itu. Demi melihat tentaranya ketakutan, Thalut berdo'a kepada Allah :

"Ya Tuhan kami, Curahkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Maka dengan kekuatan do'a itu mereka menyerbu tentara Goliat, dalam sejarah Islam Goliat dikenal dengan nama Jalut. Ia bertubuh besar layaknya raksasa. Mereka bertempur dengan gagah berani, tentara Goliat atau Jalut tak mengira lawan yang berjumlah sedikit itu mempunyai keberanian bagaikan singa teriuka. Akhirnya Jalut dapat diporak-porandakan dan lari cerai beral.

Tinggal Goliat sang panglima dan beberapa pengawalnya yang masih tersisa. Thalut dan pengikutnya tak berani berhadapan dengan raksasa tu. Lalu diumumkannya oleh Thalut bahwa siapa yang dapat membunuh Jalut maka ia akan diambil sebagai menantu.

Tak disangka dan diduga Nabi Daud yang masih berusia remaja tampil ke depan minta izin kepada Thalut untuk menghadapi Jalut. Mula-mula Thalut ragu, mampukah Nabi Daud yang masih muda itu mengalahkan Jalut, namun setelah didesak oleh Nabi Daud ia mengizinkan anak muda itu maju ke medan perang.

Dari kejauhan Thalut melihat sepak terjang Nabi Daud yang menantang Jalut. Jalut memang sombong, ia telah berteriak berkali-kali menantang orang-orang Israil untuk berperang  tanding. la juga mengejek bangsa israil sebagal bangsa pengecut dan hinaan-hinaan lainnya yang menyakitkan hati. Tiba-tiba Daud muncul di hadapan Jalut, Jalut tertawa terbahak-bahak melihat anak muda itu menantangnya duel.

Nabi Daud tidak membawa senjata tajam. Senjatanya hanya ketapel. Bekali-kali Jalut melayangkan pedangnya untuk membunuh Nabi Daud, namun Daud dapat menghindar dengan gesitnya. Pada suatu kesempatan Daud berhasil melayangkan peluru batu ketepelnya tepat diantara kedua mata Jalut.
Jalut berteriak keras, roboh dengan dahi pecah dan mati. Dengan demikian menanglah pasukan Thalut melawan Jalut. Daud diangkat sebagai menantu Raja Thalut. Dijodoh kan dengan anak Thalut yang bernama Mikyal.

Kisah Nabi Daud Menjadi Raja

Disamping menjadi menantu Raja, Daud juga diangkat sebagal penasihatnya. la dihormati semua orang. Bankan rakyatnya seolah lebih menghormati Daud daripada Thalut. Hal ini membuat Thalut iri hati. la berusaha mencelakakan Daud Ke medan perang yang sulit. Daud ditugaskan membasmi musuh yang jaun lebih kuat dan besar jumlahnya.

Namun Daud justru memenangkan pertempuran itu dan kembali ke istana dengan disambut luapan kegembiraan rakyatnya. Thalut makin merasa iri dan sakit hati atas kepopuleran Daud dimata  rakyatnya. la terus mencoba membunuh dan menyingkirkan Daud dengan berbagai cara namun selalu menemui kegagalan.

Daud dilindungi Allah, Akhirnya terjadilah perang terbuka. Dalam peperangan itu Thalut  tewas. Setelah Thalut mati dan putra mahkotanya juga mati dalam pertempuran melawan orang-orang yang berpihak kepada Daud maka Daud diangkat sebagal Raja lsrail.

Nabi Daud diistimewakan Allah, yaitu dengan ditundukkannya gunung-gunung supaya bertasbih memuji Allah bersama Nabi Daud pada waktu pagi Siang dan malam. Demikian pula burung-burung telah ditundukkan Kepada Daud untuk berkumpul memuji Allah bersama Daud.
Nabi Daud membagi harl-harinya menjadi empat bagian sehari untuk beribadah, sehari menjadi hakim, sehari untuk memberikan pengajaran dan sehari lagi untuk kepentingan pribadi. Nabi Daud suka berpuasa, beliau puasa sehari dan berbuka sehari. Jadi sehari puasa sehari tidak

Peringatan Allah Terhadap Nabi Daud

Para Nabi adalah manusia yang menjadi contoh teladan, jika ia bermasalah maka Allah segera memperingatkannya Demikian pula halnya dengan Nabi Daud. la mempunya isteri sembilan puluh sembilan orang. Memang pada masa itu tidak ada pembatasan bagi seorang lelaki untuk memiliki beberapa orang isteri, terlebih bagi seorang raja.

Nabi Daud ingin menggenapkan jumlah isterinya menjadi 100 orang. Pada suatu hari datanglah dua orang lelaki mengadu kepada Nabi Daud

"Saudaraku ini mempunyai kambing sembilan puluh sembilan ekor. Sedang aku hanya memiliki seekor, tetapi la menuntut dan mendesakku agar kambingku yang hanya seekor itu kuserahkan kepadanya supaya kambingnya genap seratus ekor. la membawa berbagai alasan yang tak bisa kubantah Karena aku tak pandai berdebat."

"Benarkah ucapan saudaramu itu ?" tanya Nabi Daud kepada pria lainnya.
"Benar, "Jawab pria itu. "Jika demikian halnya,"kata Daud dengan marah. "Maka saudaramu telah berbuat zalim.Aku tidak akan membiarkanmu meneruskan perbuatanmu yang semena-mena itu atau engkau akan mendapat hukuman pukulan pada wajah dan hidungmu.

"Hai Daud! kata lelaki itu. "Sebenarnya engkaulah yang pantas mendapat hukuman yang kau ancamkan kepadaku itu. Bukankah, engkau telah mempunyai sembilan puluh sembilan Isteri, tetapi kenapa kau masih menyunting lagi seorang gadis yang sudah bertunangan dengan pemuda yang sendiri. Padahal pemuda itu setia dan berbakti menjadi anggota tentaram kepadamu. Nabi Daud tercengang mendengar ucapan pria yang tegas dan berani itu.

la berpikir keras Siapakah Sesungguhnya Kedua pria yang beram itu. Mendadak, Kedua pria itu hilang lenyap tanpa bekas.

Tahulah Nabi Daud bahwa la lelah diperingatkan melalui  Malaikatnya. Ia segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Dan Allah menerima taubatnya.

Mukjizat Nabi Daud

Diantaranya yaitu besi dapat dilunakkarn seperi lilin dan dapat dirubah Sekehendaknya tanpa memakai api atau alat apapun. Dari besi itu pula la dapat membuat baju besi yang dikokohkan dengan tenunan darn bulatan-bulatan rantai yang berkesinambungan jalin-menjalin.

Jenis baju ini membuat pemakainya bebas bergerak. Tidak kaku seperti baju besi yang dibuat dari besi lembaran. Nabi Daud Juga dikaruniai suara yang sangat rnerdu sekali.
Sedang kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud namanya adalah Kitab Zabur yang berisikan pelajaran, peringatan dan nyanyian pujian Kepada Tuhan.

ASAL-USUL BAITUL MAQDIS

Pada suatu hari berjangkitlah penyakit kolera di wilayah kerajaan yang dikuasai Daud. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini, Nabi Daud kemudian berdo'a kepada Allah maka hilanglah penyakit itu Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah maka Nabi Daud mengajak putranya yaitu Sulaiman untuk membangun tempat suci yaitu Baitul Maqdis.


Baca juga mengenai Cerita Nabi Lain:
Kisah Nyata Pilihan 25 Cerita Nabi dan Rasul Allah