Wanita itu Lemah Akal Dan Agamanya Dibanding Pria

Wanita itu Lemah Akal Dan Agamanya Dibanding Pria

 Wanita itu Lemah Akal Dan Agamanya Dibanding Pria

Apakah benar bahwa kaum wanita itu lemah akal dan agamanya Dibanding Pria?

Wanita itu Lemah Akal Dan Agamanya Dibanding Pria
 

Pertanyaan tersebut berkaitan langsung dengan hadis Nabi saw, yang diriwayatkan oleh Bukhari dengan sanad Abu Sa'id Al Khudri.
 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari raya 'Iedul Adlha atau Fitri keluar menuju tempat shalat, beliau melewati para wanita seraya bersabda:
"Wahai para wanita! Hendaklah kalian bersedekahlah, sebab diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka." Kami bertanya, "Apa sebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan banyak mengingkari pemberian suami. Dan aku tidak pernah melihat dari tulang laki-laki yang akalnya lebih cepat hilang dan lemah agamanya selain kalian." Kami bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apa tanda dari kurangnya akal dan lemahnya agama?" Beliau menjawab: "Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki?" Kami jawab, "Benar." Beliau berkata lagi: "Itulah kekurangan akalnya. Dan bukankah seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak shalat dan puasa?" Kami jawab, "Benar." Beliau berkata: "Itulah kekurangan agamanya." (HR. Bukhari)[1]

Tanda kurangnya akal

Permintaan persaksian tanggung jawab yang dimiliki laki-laki sebagai pemimpin lebih besar dibandingkan oleh wanita yang secara kodrat dibawah kepemimpinan laki-laki, baik sebagai istri maupun sebagai anak. Karena itu Allah memberikan porsi akal untuk pria melebihi wanita sebagai bentuk pengelolaan tanggung jawab yang diemban seorang laki-laki. Hal itu yang dimaksud dari kekurangan akal dari hadis diatas.


Akal berasal dari kata "iqaal", artinya ikatan, mengikat sesuatu hingga tidak bebas bergerak. Fungsi akal yaitu: memberikan pertimbangan, pendapat atau memilih sesuatu.
 

Biasanya akal menjadi lemah dan kalah jika menghadapi perasaan. Di sini masalahnya, wanita lebih kuat menggunakan perasaan dan emosi dibanding pria. Pria, lebih banyak memakai akalnya ketimbang perasaan. Karenanya wanita diberi tugas Allah untuk mengandung, menyusui, memelihara anak dan tugas-tugas lain yang lebih banyak membutuhkan perasaan.
 

Perasaan punya nilai tinggi, sangat mulia dan diperlukan sekali untuk mewujudkan kasih sayang. Sedang akal Justru mengalahkan perasaan dan kasih sayang, Misalnya, seorang ayah bersikap keras dalam mendidik anaknya. lbunya, karenr dorongan perasaan mencegah suami berbuat seperti memerlukan kesempurnaan akal dari ayah dan perasaan belas kasih dari ibu.
 

Kekurangan akal wanita dibanding pria bukan berarti cela. Justru kelebihannya merupakan kebanggaan.

Kekurangan agama

Secara kodrat, wanita anak keturunan adam telah diciptakan mempunyai siklus haid, sebagai ia dalam keadaan tidak suci untuk melakukan shalat dan puasa, dari kekurangan tersebutlah maka pahala yang dimiliki wanita berada dibawah pria.


Arti dari kurang atau lemah agamanya yaitu, bahwa Allah banyak memberi kebebasan kepada wanita dari kewajiban-kewajiban melaksanakan tugas-tugas agama. Misalnya, wanita tidak diholehkan shalat dan puasa pada saat haid dan nifas. Wanita tidak wajib salat Jum'ah dan jamaah. 

Wanita juga tidak diwajibkan ikut perang (jihad). Jadi memang lebih sedikit kewajiban-kewajiban wanita dibanding pria.
 

Kekurangan-kekurangan itu bukan berarti membedakan pahala wanita dengan pria. Masing-masing mendapat pahala sesuai dengan tugas dan fungsinya.


Firman Allah:


لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُوا۟ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ
 

"Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi para wanita ada bagian dari apa yang mereka usahakan" (An-Nisaa 32)

 

Catatan Kaki

[1] Shahih Bukhari hadis nomor 293 (Lihat: Fathul Bari Ibnu Hajar)