5 Dosa Yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar

5 Dosa Yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar

5 Dosa Yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar - Sebagai Muslim dan upaya untuk menjadi manusia yang baik, kita berusaha sekeras mungkin menjauh dari dosa. Tetapi ada saja hal-hal tertentu yang kita lakukan secara tidak sadar, tanpa menyadari dampak tersebut adalah perbuatan dosa.

5 Dosa Yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar


Dengan semangat menuju ketakwaan, berikut daftar dosa-dosa yang biasa kita lakukan secara tidak sadar sebagai pengingat bahwa dosa itu harus segera kita jauhi.

1. Marah

Meskipun kita tidak menyadarinya, kemarahan mungkin adalah akar penyebab dari semua kerusakan dan kerugian yang kita timbulkan pada orang lain bahkan bagi diri sendiri, baik itu emosional maupun fisik. hal Ini membutuhkan usaha yang lebih, mulai dari sedikit kita harus mencoba dan berhenti membiarkan amarah mengendalikan kita.
 

Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu, Dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, 

“Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanalloh walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, sholat adalah cahaya, dan sedekah itu merupakan bukti, kesabaran itu merupakan sinar, dan Al Quran itu merupakan hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap jiwa manusia melakukan amal untuk menjual dirinya, maka sebagian mereka ada yang membebaskannya (dari siksa Alloh) dan sebagian lain ada yang menjerumuskannya (dalam siksa-Nya).” (HR Muslim)


Tersebut dalam hadis diatas, bahwa Marah haruslah dikendalikan dengan sabar, Karena Sabar dikatakan Sebagai sinar, dengan jenis sinar yang disebut Dhiya. Dhiya’ adalah cahaya yang memancarkan sinar dengan sifat menyengat, dan membakar.

Sabar dikatakan sebagai dhiya’ karena di dalamnya terdapat keberatan yang sangat, keberatan yang sangat melebihi beratnya sedekah.

Abu Dzar berkata, Rasulullah, saw, berkata, 

“Jika salah satu dari kalian marah ketika dia berdiri, duduklah sehingga amarah akan meninggalkannya. Jika tidak, maka berbaringlah. "  Sunan Abī Dāwūd 4782 derajatnya Sahih  menurut Al-Haythami


Dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: 

"Barangsiapa mampu menahan amarahnya Allah akan menahan dirinya dari adzab-Nya." (H.R. Thabrani) Bulughul Maram No. 1535  Riwayat Thabrani dalam kitab al-Ausath.



2. Gosip

Sebagian besar dari kita tidak menyadarinya, tetapi kita semua berbicara di belakang orang-orang. Dan kita sering berpikir bahwa jika yang kita katakan adalah kebenaran, itu tidak termasuk dalam kategori dosa yang sama.

dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau pernah ditanya; 

"Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ghibah (merumpi)?" maka beliau bersabda: "Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia tidak suka, " ia berkata; "Wahai Rasulullah, apa pendapat tuan jika apa yang aku katakan ada pada dirnya?" beliau bersabda: "Jika yang kamu katakan ada padanya, maka engkau telah berbuat ghibah padanya, dan jika apa yang kamu katakan tidak ada padanya, maka engkau telah berbuat fitnah." (H.R Ahmad) Musnad Ahmad hadis nomor 8625


dari Asma' binti Yazid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 

"Barangsiapa menahan diri dari memakan daging saudaranya dalam ghibah, maka menjadi kewajiban Allah untuk membebaskannya dari api neraka." (H.R Ahmad)  Musnad Ahmad hadis nomor 26327

Abdullah ibn Mas'ud berkata: Rasulullah, saw bersabda, 

"Janganlah salah satu dari kalian menyebutkan hal buruk kepada ku tentang sahabat-sahabatku, karena aku senang bertemu dengan mereka saat hatiku tenang."  Sunan al-Tirmidhī 3896 Derajatnya Hasan menurut Ahmad Shakir


3. Berbicara Kasar Pada Orang Tua

Sebagian besar dari kita tidak memikirkannya dua kali, tetapi berbicara kasar kepada orang tua dianggap sangat berdosa. Tidak semua hal dan masalah akan selalu sejalan dengan pendapat orang tua, hal itu adalah wajar selama kita tidak berbicara dan bersikap kasar
 

Adab kepada kedua orang tua adalah Memperbanyak doa untuk keduanya, bersedekah jariyah atas nama keduanya, melaksanakan wasiat, menyambung rahim serta memuliakan rekan-rekan keduanya. 

Dalam hal ini Allah berfirman:

"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, [23]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".[24] (Q,.s. 17/al-Isra': 23-24)

 

Berbakti kepada kedua orangtua merupakan sebab terhindarnya dari kesulitan-kesulitan di dunia dan keselamatan dari 'azab akhirat
 

Abu Darda' radhiallaahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: 

"orangtua merupakan pintu pertengahan di surga; jika kamu menginginkannya, maka jagalah ia atau bila (tidak) maka sia-siakanlah ".


4. Berbohong

Mengatakan kebenaran membuat segalanya lebih mudah dalam segala hal. kejujuran adalah hal yang  sulit, tetapi jika kita berhenti berbohong, kita akan berhenti melakukan kebohongan yang lain.

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga: ketika dia berbicara, dia berbohong; ketika dia membuat janji, dia mengingkarinya; dan ketika dia dipercayakan dengan sesuatu, dia mengkhianati kepercayaan itu. "  (HR al-Bukhari, 33; Muslim, 59)
 

Kebohongan yang sering dilakukan ketika dimana saat kita sedang temu janji dengan seseorang, dan dia dalam waktu menunggu kita.Jangan katakan Anda sedang dalam perjalanan padahal Anda masih berada di kamar mandi!

5. Rakus dan Nafsu

Makanan adalah bagian tak terpisahkan dari budaya kita. Menikmati makanan seringkali disamakan dengan menikmati hidup. Sampai batas tertentu, selama tidak berlebihan dan menyebabkan masalah bagi kesehatan. Islam tidak hanya mengkategorikan hal-hal yang merugikan orang lain adalah perbuatan dosa tetapi juga termasuk dholim terhada diri sendiri.

Kerakusan adalah salah satu dosa terbesar yang membawa malapetaka dan menyebabkan banyak penyakit dan kerugian, baik rohani maupun jasmani, karena mengarah pada hasrat seksual, kemudian keinginan akan status dan kekayaan untuk memenuhi dua keinginan yang pertama.

Kemudian menimbulkan penyakit spiritual seperti pamer, kecemburuan yang merusak (hasad), kesombongan karena fokus pada hal-hal duniawi. Dalam banyak kasus yang mengarah pada kejahatan dan amoralitas, semua itu karena keinginan ini. Orang Arab dahulu berkata: Perut adalah rumah dari penyakit dan pengekangan adalah dasar pengobatannya.

Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik radhiallahu 'anhum bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: 

"Andaikata seorang anak adam -yakni manusia- itu memiliki selembah emas, ia tentu menginginkan memiliki dua lembah -emas lagi- dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya kecuali tanah -yaitu setelah mati- dan Allah menerima taubat kepada orang yang bertaubat." (Muttafaq 'alaih)


Allah berfirman:

يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا‌ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."[QS. al-A’raaf 7:31]


Apa saja dosa lain yang kita lakukan tanpa kita sadari? Beritahu kami!