Hari-Hari Besar Dan Mulia Dalam Agama Islam

Hari-Hari Besar Dan Mulia Dalam Agama Islam

SEBAGAI umat Islam, sudah sewajarnya jika kita wajib mengetahui asal-usul hari-hari besar Islam, serta menghormatinya. Sebab kalau bukan kita sendiri yang menghargai, siapa lagi?

 

Hari-Hari Besar Dan Mulia Dalam Agama Islam
 




HARI-HARI BESAR ISLAM

Terdapat Beberapa hari-hari besar didalam islam yang dimuliakan, dan Rasulullah mencontohkan untuk beribadah didalamnya demi mencari keridhoan Allah.

dari Abu Bakrah  meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

"Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Sya'ban.'(HR. bukhari)


1 Muharram

Adalah hari pertama pada tahun hijriyah. Hitungan tahun Hijriyah terhitung sejak hijrah nya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, sebagai awal baru untuk perjuangan Islam.


10 Muharram, disebut juga hari Asyura.

Keistimewaan 10 Muharram diterangkan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Allah SWT. telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yakni pada hari Asyura.


Oleh sebab itu Nabi Muhammad saw. menganjurkan umatnya dan melapangkan keluarganya pada hari itu, karena orang yang melapangkan keluarganya pada hari itu, akan dilapangkan oleh Allah kehidupannya sepanjang tahun itu. Nabi juga bersabda,


"Hari Asyura adalah hari puasa orang Quraisy di zaman jahiliyah, dan Rasulullah saw. mempuasakannya. Ketika tiba di Madinah, beliau mempuasakannya dan menyuruh orang banyak mempuasakannya." (HR. Aisyah). 

Dengan demikian berpuasa pada hari Asyura, hukumnya sunnah. 


10 Muharram dianggap hari besar Islam karena pada hari ini banyak terjadi peristiwa penting, dan hari kemenangan para pejuang penegak kebenaran. Pada hari itu telah terjadi:


1) Allah SWT menjadikan Arasy.


2) Allah SWT menjadikan Malaikat libril 


3) Allah SWT menjadikan Lauh Mahfuzh


4) Hari pertama Allah SWT menciptakan alam


5) Hari pertama Allah SWT menurunkan rahmat


6) Hari pertama Allah SWT menurunkan hujan dari langit


7) Nabi Adam as. bertobat kepada Allah SWT, dan tobatnya diterima, sehingga ia bersih dari dosa.


8) Nabi ldris as. diangkat oleh Allah SWT ke tempat yang tinggi.


9) Nabi Nuh as. diselamatkan oleh Allah SWT ketika banjir merendam umatnya yang zalim.


10) Nabi Ibrahim as. diselamatkan oleh Allah SWT dari pembakaran Raja Namrud


11) Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as.


12) Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir, setelah meringkuk beberapa tahun akibat fitnah Siti Zulaiha.


13) Nabi Ya'qub as. disembuhkan oleh Allah SWT dari kebutaan yang dideritanya akibat berpisah dengan putranya, Nabi Yusuf as.


14) Nabi Ayub as. disembuhkan oleh Allah SWT dari penyakit yang dideritanya.


15) Nabi Yunus as. dikeluarkan dari perut ikan paus, setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam


16) Allah SWT mengizinkan Nabi Musa as. membelah Laut Merah untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya.


17) Kesalahan Nabi Daud as. diampuni oleh Allah SWT


18) Nabi Sulaiman as. dikaruniai Allah SWT kerajaan yang besar.


12 Rabiul Awal, Hari Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad saw.

Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad saw. pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi (orang Barat menyebutnya: Saladin) ketika menghadapi pasukan salib yang dihimpun dari seluruh Eropa dipimpin oleh Richard "Si Hati Singa'". Dalam acara ini diceritakan kembali riwayat kelahiran perjuangan Nabi Muhammad saw. yang patut diteladani.


Sehingga Salahuddin menjadikan acara tersebut sebagai sarana mengobarkan semangat juang dan berkorban, untuk menyelamatkan Islam. Hasilnya, terbukti sangat positif. Salahuddin al Ayyubi berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem.


Peringatan Hari Maulid Nabi saw. ini kemudian diselenggarakan pula oleh penguasa Islam di Timur Tengah.


Antara lain diselenggarakan oleh Malik Muzhaffar Abu Sa'id, penguasa Irbil, Irak. Selanjutnya umat Isam di seluruh dunia menjadikan acara tersebut sebagai tradisi tahunan.


Hukum memperingati Maulid Nabi, menurut Al Hafizh As Sayuthi dalam kitabnya, Al Fatawa adalah bid'ah hasanah (bid'ah yang baik), karena tujuannya untuk membesarkan dan meneladani Nabi Muhammad saw. Firman Allah SWT,


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw teladan yang baik bagimu, (ialah) bagi orang-0rang yang berharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Q.S. Al Ahzab: 21).


 

27 Rajab, Hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw.

 

Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Isra': 1)


Pada suatu malam, tanggal 27 Rajab, ketika Nabi Muhammad saw. sedang terlelap, datanglah malaikat Jibril dan Mikail. Kedua malaikat itu membawa Nabi ke telaga zam-zam yang tidak jauh dari Baitullah, Ka'bah. Di tempat itulah dada Nabi Muhammad di bedah, dan hatinya disucikan dengan air ZamZAm. Setelah segala "kotoran" hati (sifat-sifat buruk seperu Sombong, iri, dengki, rakus, dan lain sebagainya) dihilangkan, Jibril mengisinya dengan ilmu, iman, hikmah, dan keyakinan. kemudian Jibril membubuhkan cap kenabian pada pundak Nabi Muhammad saw,


Dari telaga zam-zam, mereka berangkat ke Masjidil Aqsha dengan mengendarai Buraq (menurut riwayat Said bin Musayyit, Buraq itu kendaraan Nabi Ibrahim yang biasa dipakai ke Baitullah Mekah, sedangkan menurut ahli tafsir modern, Buraq berasal dari kata "Barqun" artinya sama yang dalam bahasa indonesia artinya "kilat'"): Di tengah perjalanan Jibril beberapa kali meminta Nabi turun, dan melaksanakan shalat.


Usai Shalat, Nabi naik kembali, kemudian Jibril menerangkan nama-nama tempat shalat tersebut.
Pertama, Nabi shalat di Yasrib, yang kemudian terkenal dengan nama kota Rasul: Madinah.
Kedua, Nabi shalat di Madyan, tempat Nabi Syu'eb menyiarkan agama dan tempat pohon Nabi Musa untuk berteduh sewaktu dikejar Fir'aun. 


Ketiga, Nabi shalat di bukit Thursina, tempat Nabi Musa as. berdialog dengan Allah SWT.
Keempat, Nabi shalat di Baitlehem, kota kelahiran Nabi Isa Al Masih 


Sesampai di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad disambut oleh para Nabi terdahulu dan para Malaikat. Mereka lalu melaksanakan shalat dua raka'at berjamaah dan Nabi Muhammad saw. bertindak sebagai Imam., Usai shalat Nabi keluar. Pada saat itu Malaikat Jibril menyuguhkan dua gelas minuman, satu berisi arak dan satu berisi susu. Rasulullah memilih gelas yang berisi susu lalu meminumnya. Menyaksikan hal itu, Malaikat Jibril berkomentar, "Engkau telah memilih fitrah (sifat asal mula kejadian manusia yakni suci bersih dari dosa)." Andai Nabi ketika itu memilih gelas yang berisi arak,nIScaya banyak dari umatnya yang akan menjadi peminum minuman memabukkan.
Peristiwa tersebut diterangkan dalam sebuah hadis.


Sesungguhnya kepada Nabi Muhanmmad saw diberikan dua buah gelas yang masing-masing beriSi kihamer dan susu, maka Nabi saw. memandang kepada keduanya, lalu diambinya gelas berisi susu, (Melihat hal itu) Jibril berkata kepadanya, 'segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kepadamu untuk memilih) fitrah (kesucian). Jika kamu mengambil khamar, tentu Sesatlah umatmu." (H.R. Muslim)


Sesaat kemudian Nabi bersama malaikatJibril melanjutkan perjalanan mi'raj (alat untuk naik. Yang dimaksudkan adalah alat untuk naik bagi arwah anak cucu adam as.) ke Sidratul Muntaha, suatu tempat tertinggi di atas langit ke tujuh. Dengan demikian, mereka harus melalui pintu-pintu langit dari pintu langit pertama sampai pintu langit ke tujuh yang masing-masing dijaga oleh malaikat. Ketika mereka malalui pintu langit pertama, Jibril mengetuk pintunya sebagaimana orang akan bertamu 

Siapakah anda?" tanya penjaga pintu langit.


Saya Jibril bersama Nabi Akhir jaman, Muhammad!"


Sudahkah mendapat izin Tuhan?" tanya malaikat penjaga pintu langit.


Ya jawab Jibril.


Silakan masuk Tuan Besar dan selamat datang Nabi yang saleh


Begitulah pertanyaan dan sambutan malaikat penjaga pintu langit terhadap malaikat Jibril dan Nabi Muhammad saw dari penjaga pintu langit pertama sampai penjaga pintu langit ke tujuh.


Di langit pertama Nabi Muhammad saw. bertemu dengan Nabi Adam as. dengan pakaian kebesarannya dan duduk dikursi kebesaran. Di langit kedua Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Isa putra Maryam yang tampak segar-bugar seperti orang habis mandi. Juga bertemu dengan Nabi Yahya as. dan Nabi Zakaria as. Lalu di pintu ketiga Nabi Muhammad saw. bertemu dengan Nabi Yusuf as. Di langit keempat Nabi Muhammad saw. bertemu dengan Nabi Idris as. Di langit kelima Nabi Muhammad saw. bertemu dengan Nabi Harun as. Kemudian Nabi Muhammad saw. bertemu dengan Nabi Musa as. di langit ke enam. 

Dan di langit ketujuh Nabi Muhammad saw. juga menyaksikan Baitul Makmur, yang setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat tanpa keluar lagi. Selanjutnya sampailah Nabi Muhammad saw. di Sidratul Muntaha.


Setelah menerima perintah shalat 50 kali sehari semalam untuk beliau dan umatnya, Nabi Muhammad saw. kembali turun ke bumi. Di langit keenam, Nabi Muhammad saw. kembali bertemu dengan Nabi Musa as. Apakah ada perintah dari Tuhan?" tanya Nabi Musa as.


Diwajibkan kepadaku dan umatku shalat lima puluh kali sehari semalam." ungkap Nabi Muhammad saw. 


"Mohonlah keringanan pada Tuhan, karena mengerjakan shalat lima puluh kali sehari semalam itu amat berat," saran Nabi Musa as. "Umatku sendiri yang badannya tegap-tegap dan kuat-kuat tidak mampu mengerjakannya."


Atas nasihat Nabi Musa as., Nabi Muhammad saw. kembali menghadap ke Hadirat Tuhan memohon keringanan agar jumlah shalat wajib tersebut dikurangi dengan alasan umatnya adalah umat yang lemah. Allah SWT mengabulkan dengan mengurangi lima shalat, sehingga tinggal 45 kali. Jumlah itupun menurut Nabi Musa as. masih memberatkan sehingga Nabi menawarnya kembali. Tawar-menawar tentang jumlah shalat wajib terus berlangsung sampai Allah SWT mewajibkan shalat pada Nabi Muhammad saw. dan umatnya sebanyak lima kali sehari semalam.

15 Sya'ban.

Kebesaran hari ini diterangkan oleh Rasulullah saw.
 

Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nishfu (15) Sya 'ban, seraya berkata, Hai Muhammad, malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Bangunlah dan shalatlah, angkat kepalamu dan tadahkan dua tanganmu ke langit." Rasulullah saw, bertanya, "Malam apa ini, Jibril?"
Jibril menjawab, "Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat Tuhan mengampuni segala kesalahan orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali tukang sihir, tukang nujum, orang bermusuhan, orang yang terus-menerus minum khamar (arak atau minuman keras), terus-menerus berzina, memakan riba, durhaka kepada ibu-bapak, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan silaturahim. Tuhan tidak mengampuni mereka sampai mereka tobat dan meninggalkan kejahatan-kejahatan itu."
Rasulullah pun keluar, lantas mengerjakan shalat (sendirian) dan menangis dalam sujudnya, seraya berdoa, "Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab dan siksa-Mu serta dari kemurkaan-Mu. Tiada kubatasi pujian-pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu. Maka bagi-Mulah Segala pujian-pujian itu hingga Engkau rela." (H.R. Abu Hurairah).

 

Oleh karenanya malam tersebut sangat baik untuk beribadah dan memohon ampunan dari Allah SWT



17 Ramadhan, Hari Nuzulul Quran.

Pada malam 17 Ramadhan itulah pertama kali diturunkan ayat Al-quran ketika Rasulullah saw, menyepi di gua Hira Jabal Nur, sekitar enam kilometer dari Kota Mekah.



1 Syawal, Hari Raya Idul Fitri

Pada hari itu Allah bersihkan segala dosa umat Islam yang telah menunaikan puasa Ramadhan sebulan penuh dan membayar zakat fitrah, sehingga seperti bayi yang baru lahir



10 Dzulhijah, Hari Raya Idul Adha disebut juga Idul Qurban.

Kata Dzulhijah berasal dari bahasa Arab, Dzul (punya) dan Hijjah (haji). Artinya, "yang punya haji".

 

Demikianlah hari-hari besar Islam yang harus kita ketahui maknanya sekaligus kita hormati.