
Pengertian Dan Tata Cara Melakukan Sholat Jenazah
10 minute read
0
Pengertian Dan Tata Cara Melakukan Sholat Jenazah
Pengertian Sholat Jenazah
Sholat jenazah adalah shalat dengan empat kali takbir tanpa ruku' dan sujud yang dikerjakan hanya dengan berdiri, dengan maksud untuk mendo'akan orang yang telah mati.
Sabda Rasulullah saw:
Sabda Rasulullah saw:
Sabda Rasulullah saw:
2. Jenazah diletakkan di depan pada arah Kiblat orang yang menyembahyangkan, terkecuali kalau sholat di atas kubur atau sholat ghaib.
3. Syarat-syarat yang lain, seperti sholat fardhu. Syarat-syarat sholat yang lain, juga menjadi syarat sholat jenazah seperti menutup 'aurat, suci badan dan pakaian serta menghadap ke kiblat.
2. Takbir 4 kali dengan takbiratul ihram.
3. Membaca AlFatihah sesudah takbiratul ihram.
Sabda Rasulullah saw
.
4. Membaca sholawat atas Nabi saw sesudah takbir kedua.
Sabda Rasulullah saw:
Dari Abu Amamah bin Sahl: Sesungguhnya menjadi sunnah (peraturan) Rasulullah saw pada sholat jenazah, ialah: Supaya Imam takbir, kemudian menbaca AlFatihah sesudah takbir pertama dengan suara rendah, kemudaian membaca shalawat atas Nabi sawv dan mengikhlaskan doa bagi jenazah pada takbir-takbir itu, dan tidak membaca apa-apa dalam takbir-takbir itu, kemudian ia memberi salam dengan suara rendah". (Riwayat Syafii).
5. Mendoakan mayat sesudah takbir ketiga.
Sabda Rasulullah saw:
Lafadh doa :
"Dari 'Auf bin Malik katanya: Nabi saw telah menyembahyangkan jenazah, saya dengar beliau membaca: Ya Allah ampunilah ia, dan kasihanilah ia, sejahterakanlah ia dan ma'afkanlah kesalahannya, hormatilah kedatangannya dan luaskan tempat diamnya, bersihkanlah ia dengan air, es dan embun, bersihkanlah ia daripada dosa sebagaimana kain putih dibersihkan daripada kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah ahli keluarganya dengan yang lebih baik daripada ahli keluarganya dahulu, dan peliharalah ia dari huru-hara kubur, dan siksaan api neraka". (HR. Muslim).
Atau,
"Dari Abu Hurairah, katanya:
Adalah Nabi saw apabila menyembahyangkan mayat, beliau mengucapkan: Ya Allah ampunilalh kami, yang hidup dan yang mati, yang hadir dan yang ghaib, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah, barangsiapa yang Engkau hidupkan di antara kami hendaklah engkau hidupkan secara Islam, dan barangsiapa yang Engkau matikan di antara kami, hendaklah Engkau matikan dalam iman". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Atau do'a yang lain-lain yang berasal dari Nabi saw Kalau mayat kanak-kanak hendaklah do'anya ditambah dengan:
"Ya Allah jadikanlah ia bagi kami sebagai titipan, pendahuluan dan ganjaran". (HR. Baihaqi).
Doa sesudah takbir keempat sebelum salam:
"Ya Allah janganlah Engkau rugikan kami daripada mendapat ganjarannya, dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia". (HR. Hakim).
6. Berdiri jika kuasa.
7. Memberi salam, keterangan hadis Syafi'i yang telah lalu dalam rukun keempat.
Jika dilakukan dengan cara berjamaah, maka lebih utama jika imam dipilih dari keluarga almarhum, misalnya bapaknya, suaminya atau anaknya. Jika jenazah laki-laki maka lebih disukai imam berdiri dekat kepala, jika perempuan hendaknya berdiri di dekat pinggang.
Cara menempatkan mayat laki-laki ketika akan dishalati yaitu bagian kepalanya diletakkan ke arah selatan, jika perempuan kepalanya diletakkan ke arah utara. Posisi imam ketika menyalati mayat laki-laki hendaknya berdiri tepat ke arah kepala mayat, dan pada mayat perempuan, posisi imam berdiri mengarah ke pinggang mayat.
Sholat jenazah tidak perlu menggunakan adzan atau iqamah, atau ucapan ash-shalatu jaami'ah sebagaimana shalat tardhu. Tetapi, setelah menata letak mayat dan menata Shaf, maka imam langsung takbir dan diikuti para jamaah.
Dan bila jenazahnya perempuan, maka letak imam berdiri adalah berada di dekat perut /tengah jenazah dan para ma'mum berdiri di belakang imam dengan membentuk suatu barisan. Perhatikan gambar di bawah ini:
Lafadz Niat Shalat Jenazah Lelaki:
Ushallii ‘alaa – haadzal – mayyiti arba takbiraatin fardla kifaayatin lillaahi ta’aalaa
"Aku niat mengerjakan shalat jenazah ini dengan empat kali takbir, wajib kifayah (menjadi imam/menjadi ma'mum) karena Allalh Maha Tinggi".
Lafadz Niat Shalat Jenazah Perempuan:
Ushallii ‘alaa haadzihil-mayyitati arba’a takbiiraatin fardlu kifaayatin lillaahi ta’aalaa.
"Aku niat mengerjakan shalat jenazah ini dengan empat kali takbir, wajib kifayah (menjadi imam/ma'mum) karena Allah Yang Maha Tinggi".
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.”
Wahai Tuhanku! Berilah rahmat kepada Nabi Muhamad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi lbrahim beserta keluarganya, dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi lbrahim beserta keluarganya di seluruh alam. Sesungguhmya Engkau Dzat Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia".
Jenazah Laki-laki :
"Allaahummaghfir lahu warhamhu wa – aafihi wa’fu ‘anhu, wa – akrim nuzuulahu wawassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmaa – I wats — tsalji wal — bardi, wanaqqihi minal – khathaayaa kamaa yunaqqats – tsaubul – abyadlu minaddanasi, wa – abdilhu daaran khairan min – daarihi wa – ahlan kahairan min – ahlihi wazaujan khairan minzaujihi, Wa – adkhilhul – jannata wa – a’idzhu min – ‘adzaabil – qabri wafitnatihi wa min ‘adzaabin – naar."
Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, hapuslah (dosa-dosa & kesalahannya), muliakanlah kedatangannya, luaskanlah kuburannya, bersihkanlah dia dengan air salju & embun, bersihkanlah dia dari segala dosa yang sebagaimana kain putih yang bersih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga yang dahulu, istri yang lebih baik dari istri yang dahulu. Masukkanlah dia ke dalam syurga, lindungi dia dari siksa & fitnah kubur, serta lindungi dia dari adzab neraka.
Jenazah Perempuan :
"Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa – aafihaa wa’fu ‘anhaa, wa – akrimhaa nuzuulahaa wawassi’ madkhalahaa, waghsilhaa bilmaa – i wats – tsalji walbardi, wanaqqihaa minal – khathaayaa kama yunaqqats – tsaubul – abyadlu minaddanasi, wa — abdilhaa daaran khairan mindaarihaa wa – ahlan kahairan min – ahlihaa wazaujan khairan min zaujihaa, Wa – adkhilhal – jannata wa – a’idzhaa min – ‘adzaabil – qabri wafitnatihi wa min ‘adzaabin – naar."
Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, hapuslah (dosa-dosa & kesalahannya), muliakanlah kedatangannya, luaskanlah kuburannya, bersihkanlah dia dengan air salju & embun, bersihkanlah ia dari segala dosa yang sebagai mana kain putih yang bersih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga yang dahulu, suami yang lebih baik dari suami yang dahulu. Masukkanlah ia ke dalam syurga, lindungi dia dari siksa & fitnah kubur, serta lindungi dia dari adzab neraka.
Adapun contoh-contoh doa ma'tsur pada takbir ketiga dalam shalat jenazah adalah sebagai berikut:
Dari Auf bin Malik ra,. bahwa Rasulullah saw. membaca doa:
"Wahai Allah, ampunilah dia, ralhmatilah dia, afiatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masıuknya; bersihkanlah dia dengan air, salju dan air batu, dan sucikanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, dan berikanlah kepadanya rumah yang baik dari rumahnya di dunia dan ahli yang baik daripada ahlinya dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya; masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilalt din dari adzab kubur dan dari adzab neraka." (HR. Muslim).
"Wahai Allah, bahwasanya si fulan anak si fulan ini didalam genggaman-Mu dan di dalam perlindungan-Mu. Karena itu peliharalalh dia dari fitnah kubur dan dari adzab neraka. Engkaulah yang sangat pantas memenuhi janji dan menerima puji-pujian. Tuhanku, ampunilah dia dan rahmatilah dia, bahwasanya Engkau adalah Tuhan Yang sangat Pengampun lagi sangat Penyayang (HR. Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. ketika shalat jenazah, berdoa demikian:
Wahai Allah, ampunilah yang hidup dari kami dan yang mati dari kami dan kepada yang kecil ketika telah mukallafnya dan kepada yang telah tua dari kami; yang lelaki dan kami dan yang perempuan dari kami, kepada yang ada beserta kami dan yang tiada beserta kami. Tuhanku, hidupkanlah orang-orang yang masih hidup dari kami, dalam keadan berketetapan dalam islam dan matikanlah orang-orang yang telah Engkau matikan dari kami, dalam keadaan tetap dalanm iman. Tuhanku, Janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sesudahnya." (HR. Muslim dan lain-lain).
Dari Abu Hurairah ra, menerangkan bahwa Rasulullah saw, dalam shalat jenazah membaca doa:
"Wahai Allah, Engkaulah Tuhannya, Engkaulah Yang telah menjadikannya. Engkaulah yang memberi rezekinya; Engkau yang telah menunjukkannya kepada Islam dan Engkaulah yang telah menggenggam jiwanya. Engkau mengetahui rahasianya dan yang dilahirkannya. Kami datang memohon syafaat untuknya, maka ampunilah dosa-dosanya." (HR. Abu Dawud).
Doa untuk jenazah anak kecil, sesudah takbir ketiga hendaknya membaca lafadh berikut ini:
"Alaahummaj’alhu farathan li-abawaihi, wasalafan wadzukhran wasyafii ‘an wa’tibaaraa, wa-tsaqqil bihi mawaaziinahumaa, waf-righish-shabra ‘alaa quluubihimaa, walaataftinhumaa ba’dahu, walaatahrimhumaa ajrahu."
"Ya Allah, jadikanlah dia pendalhulu yang mendahului orang tuanya, untuk menyiapkan kebaikan bagi orang tuanya, dan jadikanlah dia kebaikan yang didahulukan untuk ibu bapaknya, dan jadikanlah dia titipan (persediaan) bagi keduanya dan beratkanlah timbangan kedua orang tuanya, Curahkanlah kesabaran atas jiwa orang-orang tuanya Sesudahnya dan janganlah Engkau tidak memberikan pahalanya kepada orang tuanya."
"Ya Allah, janganlah Engkau menutup-nutupi pahala mayat ini kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia."
Boleh juga ditambah dengan doa berikut ini agar menjadi sempurna:
"Dan ampunilah saudara-saudara kami yang mendahulukan kami dengan iman dan jangan jadikan kesusahan dalam hati kami dan hati orang-orang beriman. Ya Allah Tuhan kami, Engkaulah Dzat yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang
Dan berikut ini doa sesudah takbir keempat, disukai jika kita membaca doa:
"Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari adzab neraka."
"Semoga keselamatan tetap terlimpahkan kepada kalian semua teriring rahmat dan berkah Allah".
Demikiantentang tata cara melakukan Sholat jenazah, setelah selesai sholat kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sesudah sholat jenazah.
Sholat jenazah adalah shalat dengan empat kali takbir tanpa ruku' dan sujud yang dikerjakan hanya dengan berdiri, dengan maksud untuk mendo'akan orang yang telah mati.
Sabda Rasulullah saw:
"Sembahyangkanlah olehmu akan orang-orang mati". (Ibnu Majah).
Sabda Rasulullah saw:
"Sembahyangkanlah olehmu orang yang mengucap Laailaaha illallah". (HR. Daruquthni).
Sabda Rasulullah saw:
"Dari Salamah bin AI-Akwa': Pada suatu kali kami duduk-duduk dekat Nabi saw, ketika itu dibawa orang mayat, beliau berkata kepada kami: Sembahyangkanlah teman kamu itu". (HR. Bukhari).
Hukum Sholat Jenazah
Hukum mengerjakan Sholat Jenazah adalah fardhu kifayah seperti yang telah disepakati oleh para ulama. Apabila dalam suatu kampung ada orang meninggal dan seluruh umat muslim tidak menshalatinya, maka semuanya ikut menanggung dosanya. Namun jika sebagian menshalatinya, maka yang lain gugur kewajibannya.Syarat-Syarat Sholat Jenazah
1. Jenazah telah dimandikan dan dikafani.2. Jenazah diletakkan di depan pada arah Kiblat orang yang menyembahyangkan, terkecuali kalau sholat di atas kubur atau sholat ghaib.
3. Syarat-syarat yang lain, seperti sholat fardhu. Syarat-syarat sholat yang lain, juga menjadi syarat sholat jenazah seperti menutup 'aurat, suci badan dan pakaian serta menghadap ke kiblat.
Rukun-Rukun Shalat Jenazah
1. Niat, sebagaimana sembahyang yang lain.2. Takbir 4 kali dengan takbiratul ihram.
3. Membaca AlFatihah sesudah takbiratul ihram.
Sabda Rasulullah saw
.
"Tidaklah sah sembahyang orang yang tidak membaca surat AlFatihah." (HR. Muatafaq 'Alaih).
4. Membaca sholawat atas Nabi saw sesudah takbir kedua.
Sabda Rasulullah saw:
Dari Abu Amamah bin Sahl: Sesungguhnya menjadi sunnah (peraturan) Rasulullah saw pada sholat jenazah, ialah: Supaya Imam takbir, kemudian menbaca AlFatihah sesudah takbir pertama dengan suara rendah, kemudaian membaca shalawat atas Nabi sawv dan mengikhlaskan doa bagi jenazah pada takbir-takbir itu, dan tidak membaca apa-apa dalam takbir-takbir itu, kemudian ia memberi salam dengan suara rendah". (Riwayat Syafii).
5. Mendoakan mayat sesudah takbir ketiga.
Sabda Rasulullah saw:
"Dari Abu Hurairah, berkata Nabi saw: Apabila kamu menyembahyangkan mayat, maka hendaklah kamu ikhlaskan doa baginya". (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban).
Lafadh doa :
"Dari 'Auf bin Malik katanya: Nabi saw telah menyembahyangkan jenazah, saya dengar beliau membaca: Ya Allah ampunilah ia, dan kasihanilah ia, sejahterakanlah ia dan ma'afkanlah kesalahannya, hormatilah kedatangannya dan luaskan tempat diamnya, bersihkanlah ia dengan air, es dan embun, bersihkanlah ia daripada dosa sebagaimana kain putih dibersihkan daripada kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah ahli keluarganya dengan yang lebih baik daripada ahli keluarganya dahulu, dan peliharalah ia dari huru-hara kubur, dan siksaan api neraka". (HR. Muslim).
Atau,
"Dari Abu Hurairah, katanya:
Adalah Nabi saw apabila menyembahyangkan mayat, beliau mengucapkan: Ya Allah ampunilalh kami, yang hidup dan yang mati, yang hadir dan yang ghaib, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah, barangsiapa yang Engkau hidupkan di antara kami hendaklah engkau hidupkan secara Islam, dan barangsiapa yang Engkau matikan di antara kami, hendaklah Engkau matikan dalam iman". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Atau do'a yang lain-lain yang berasal dari Nabi saw Kalau mayat kanak-kanak hendaklah do'anya ditambah dengan:
"Ya Allah jadikanlah ia bagi kami sebagai titipan, pendahuluan dan ganjaran". (HR. Baihaqi).
Doa sesudah takbir keempat sebelum salam:
"Ya Allah janganlah Engkau rugikan kami daripada mendapat ganjarannya, dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia". (HR. Hakim).
6. Berdiri jika kuasa.
7. Memberi salam, keterangan hadis Syafi'i yang telah lalu dalam rukun keempat.
Tata Cara Sholat Jenazah
Untuk melaksanakan shalat jenazah ini harus memenuhi syarat dan rukunnya. Syarat-syarat shalat jenazah sama dengan shalat fardhu, yakni seseorang harus suci dari hadas, menutup aurat dan menghadap kiblat. Shalat ini boleh dilakukan secara berjamaah dan sendirian.Jika dilakukan dengan cara berjamaah, maka lebih utama jika imam dipilih dari keluarga almarhum, misalnya bapaknya, suaminya atau anaknya. Jika jenazah laki-laki maka lebih disukai imam berdiri dekat kepala, jika perempuan hendaknya berdiri di dekat pinggang.
Cara menempatkan mayat laki-laki ketika akan dishalati yaitu bagian kepalanya diletakkan ke arah selatan, jika perempuan kepalanya diletakkan ke arah utara. Posisi imam ketika menyalati mayat laki-laki hendaknya berdiri tepat ke arah kepala mayat, dan pada mayat perempuan, posisi imam berdiri mengarah ke pinggang mayat.
Sholat jenazah tidak perlu menggunakan adzan atau iqamah, atau ucapan ash-shalatu jaami'ah sebagaimana shalat tardhu. Tetapi, setelah menata letak mayat dan menata Shaf, maka imam langsung takbir dan diikuti para jamaah.
1. Berdiri tegak bagi yang mampu.
Shalat jenazah itu sebaiknya dikerjakan dengan berdiri, bila jenazahnya lelaki, maka letak imam berdiri adalah berada di dekat kepala jenazah dan para ma'mum berdiri di belakang imam dengan membentuk suatu barisan. Perhatikan gambar di bawah ini:![]() |
source imag : jkumsa.or.ke |
Dan bila jenazahnya perempuan, maka letak imam berdiri adalah berada di dekat perut /tengah jenazah dan para ma'mum berdiri di belakang imam dengan membentuk suatu barisan. Perhatikan gambar di bawah ini:
2. Niat Shalat Jenazah.
Setelah berdiri tegak dengan penuh konsentrasi berniat dalam hati karena Allah. Adapun lafadz niat itu adalah sebagai berikut:Lafadz Niat Shalat Jenazah Lelaki:
Ushallii ‘alaa – haadzal – mayyiti arba takbiraatin fardla kifaayatin lillaahi ta’aalaa
"Aku niat mengerjakan shalat jenazah ini dengan empat kali takbir, wajib kifayah (menjadi imam/menjadi ma'mum) karena Allalh Maha Tinggi".
Lafadz Niat Shalat Jenazah Perempuan:
Ushallii ‘alaa haadzihil-mayyitati arba’a takbiiraatin fardlu kifaayatin lillaahi ta’aalaa.
"Aku niat mengerjakan shalat jenazah ini dengan empat kali takbir, wajib kifayah (menjadi imam/ma'mum) karena Allah Yang Maha Tinggi".
3. Takbir Pertama.
Setelah membaca niat lalu membaca "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga dan bersedakap di dada, setelah bersedakap lalu membaca surat al-Fatihah.4. Takbir Kedua.
Setelah membaca surat Al-Fatihah lalu takbir kedua dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca "Allaahu Akbar" dan setelah itu membaca do'a shalawat atas Nabi Muhammad.“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.”
Wahai Tuhanku! Berilah rahmat kepada Nabi Muhamad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi lbrahim beserta keluarganya, dan berilah berkah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi lbrahim beserta keluarganya di seluruh alam. Sesungguhmya Engkau Dzat Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia".
5. Takbir Ketiga.
Setelah membaca do'a shalawat atas Nabi Muhammad lalu takbir ketiga dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca "Allahu Akbar" dan setelah itu membaca do'a untuk jenazah.Jenazah Laki-laki :
"Allaahummaghfir lahu warhamhu wa – aafihi wa’fu ‘anhu, wa – akrim nuzuulahu wawassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmaa – I wats — tsalji wal — bardi, wanaqqihi minal – khathaayaa kamaa yunaqqats – tsaubul – abyadlu minaddanasi, wa – abdilhu daaran khairan min – daarihi wa – ahlan kahairan min – ahlihi wazaujan khairan minzaujihi, Wa – adkhilhul – jannata wa – a’idzhu min – ‘adzaabil – qabri wafitnatihi wa min ‘adzaabin – naar."
Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, hapuslah (dosa-dosa & kesalahannya), muliakanlah kedatangannya, luaskanlah kuburannya, bersihkanlah dia dengan air salju & embun, bersihkanlah dia dari segala dosa yang sebagaimana kain putih yang bersih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga yang dahulu, istri yang lebih baik dari istri yang dahulu. Masukkanlah dia ke dalam syurga, lindungi dia dari siksa & fitnah kubur, serta lindungi dia dari adzab neraka.
Jenazah Perempuan :
"Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa – aafihaa wa’fu ‘anhaa, wa – akrimhaa nuzuulahaa wawassi’ madkhalahaa, waghsilhaa bilmaa – i wats – tsalji walbardi, wanaqqihaa minal – khathaayaa kama yunaqqats – tsaubul – abyadlu minaddanasi, wa — abdilhaa daaran khairan mindaarihaa wa – ahlan kahairan min – ahlihaa wazaujan khairan min zaujihaa, Wa – adkhilhal – jannata wa – a’idzhaa min – ‘adzaabil – qabri wafitnatihi wa min ‘adzaabin – naar."
Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, hapuslah (dosa-dosa & kesalahannya), muliakanlah kedatangannya, luaskanlah kuburannya, bersihkanlah dia dengan air salju & embun, bersihkanlah ia dari segala dosa yang sebagai mana kain putih yang bersih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga yang dahulu, suami yang lebih baik dari suami yang dahulu. Masukkanlah ia ke dalam syurga, lindungi dia dari siksa & fitnah kubur, serta lindungi dia dari adzab neraka.
Adapun contoh-contoh doa ma'tsur pada takbir ketiga dalam shalat jenazah adalah sebagai berikut:
Dari Auf bin Malik ra,. bahwa Rasulullah saw. membaca doa:
"Wahai Allah, ampunilah dia, ralhmatilah dia, afiatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masıuknya; bersihkanlah dia dengan air, salju dan air batu, dan sucikanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, dan berikanlah kepadanya rumah yang baik dari rumahnya di dunia dan ahli yang baik daripada ahlinya dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya; masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilalt din dari adzab kubur dan dari adzab neraka." (HR. Muslim).
"Wahai Allah, bahwasanya si fulan anak si fulan ini didalam genggaman-Mu dan di dalam perlindungan-Mu. Karena itu peliharalalh dia dari fitnah kubur dan dari adzab neraka. Engkaulah yang sangat pantas memenuhi janji dan menerima puji-pujian. Tuhanku, ampunilah dia dan rahmatilah dia, bahwasanya Engkau adalah Tuhan Yang sangat Pengampun lagi sangat Penyayang (HR. Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. ketika shalat jenazah, berdoa demikian:
Wahai Allah, ampunilah yang hidup dari kami dan yang mati dari kami dan kepada yang kecil ketika telah mukallafnya dan kepada yang telah tua dari kami; yang lelaki dan kami dan yang perempuan dari kami, kepada yang ada beserta kami dan yang tiada beserta kami. Tuhanku, hidupkanlah orang-orang yang masih hidup dari kami, dalam keadan berketetapan dalam islam dan matikanlah orang-orang yang telah Engkau matikan dari kami, dalam keadaan tetap dalanm iman. Tuhanku, Janganlah Engkau tidak memberikan kepada kami pahalanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sesudahnya." (HR. Muslim dan lain-lain).
Dari Abu Hurairah ra, menerangkan bahwa Rasulullah saw, dalam shalat jenazah membaca doa:
"Wahai Allah, Engkaulah Tuhannya, Engkaulah Yang telah menjadikannya. Engkaulah yang memberi rezekinya; Engkau yang telah menunjukkannya kepada Islam dan Engkaulah yang telah menggenggam jiwanya. Engkau mengetahui rahasianya dan yang dilahirkannya. Kami datang memohon syafaat untuknya, maka ampunilah dosa-dosanya." (HR. Abu Dawud).
Doa untuk jenazah anak kecil, sesudah takbir ketiga hendaknya membaca lafadh berikut ini:
"Alaahummaj’alhu farathan li-abawaihi, wasalafan wadzukhran wasyafii ‘an wa’tibaaraa, wa-tsaqqil bihi mawaaziinahumaa, waf-righish-shabra ‘alaa quluubihimaa, walaataftinhumaa ba’dahu, walaatahrimhumaa ajrahu."
"Ya Allah, jadikanlah dia pendalhulu yang mendahului orang tuanya, untuk menyiapkan kebaikan bagi orang tuanya, dan jadikanlah dia kebaikan yang didahulukan untuk ibu bapaknya, dan jadikanlah dia titipan (persediaan) bagi keduanya dan beratkanlah timbangan kedua orang tuanya, Curahkanlah kesabaran atas jiwa orang-orang tuanya Sesudahnya dan janganlah Engkau tidak memberikan pahalanya kepada orang tuanya."
6. Takbir Keempat
Setelah membaca do'a untuk jenazah, lalu takbir keempat dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca "Allaahu Akbar" dan setelah itu membaca do'a seperti di bawah ini:"Ya Allah, janganlah Engkau menutup-nutupi pahala mayat ini kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia."
Boleh juga ditambah dengan doa berikut ini agar menjadi sempurna:
"Dan ampunilah saudara-saudara kami yang mendahulukan kami dengan iman dan jangan jadikan kesusahan dalam hati kami dan hati orang-orang beriman. Ya Allah Tuhan kami, Engkaulah Dzat yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang
Dan berikut ini doa sesudah takbir keempat, disukai jika kita membaca doa:
"Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari adzab neraka."
7. Membaca Salam
Setelah membaca doa di atas, lalu memalingkan kekanan dan kiri, seraya membaca salam:"Semoga keselamatan tetap terlimpahkan kepada kalian semua teriring rahmat dan berkah Allah".
Demikiantentang tata cara melakukan Sholat jenazah, setelah selesai sholat kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sesudah sholat jenazah.