Panduan dan Tuntunan Shalat Dhuha Lengkap
8 minute read
0
Sama seperti halnya shalat-shalat yang lain, tata cara mengerjakan shalat sunnat Dhuha juga selalu diawali dengan berwudhu secara sempurna, dan setelah berdiri dengan tegak pada tempat yang suci dan menghadap kiblat, kemudian berniat dalam hati.
"Aku berniat shalat sunnat Dhuha dua raka'at, karena Allah ta'ala. Allahu Akbar"
اَللهُ اَ كْبَرُ
ALLAHU AKBAR
Artinya : "Allah Maha Besar."
Setelah Takbiratul llhram, selanjutnya tangan diletakkan di sebelah bawah dada dan di atas perut dengan bersedekap, setelah membaca doa iftitah.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.
إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ
"Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakn langit dan bumi dengan keadaam Irarus dan meyerahakan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan hatiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya, dan aku dari golongan orang muslimin."
Ada juga bacaan doa iftitah yang lain yaitu sebagaiberikut
"Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat, ya Allah bersihkan aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan salju yang sejuk."
Artinya :
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
surat asy-Syamsu
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالشَّمۡسِ وَضُحٰٮهَا وَالۡقَمَرِ اِذَا تَلٰٮهَا وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰٮهَا وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰٮهَا وَالسَّمَآءِ وَمَا بَنٰٮهَا وَالۡاَرۡضِ وَمَا طَحٰٮهَا وَنَفۡسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا كَذَّبَتۡ ثَمُوۡدُ بِطَغۡوٰٮهَآ اِذِ انۡۢبَعَثَ اَشۡقٰٮهَا فَقَالَ لَهُمۡ رَسُوۡلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقۡيٰهَا فَكَذَّبُوۡهُ فَعَقَرُوۡهَا ۙفَدَمۡدَمَ عَلَيۡهِمۡ رَبُّهُمۡ بِذَنۡۢبِهِمۡ فَسَوّٰٮهَا وَلَا يَخَافُ عُقۡبٰهَا
Latin :
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā, wal-qamari iżā talāhā, wan-nahāri iżā jallāhā, wal-laili iżā yagsyāhā, was-samā`i wa mā banāhā, wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā, wa nafsiw wa mā sawwāhā, fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā, qad aflaḥa man zakkāhā, wa qad khāba man dassāhā, każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā, iżimba'aṡa asyqāhā, fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā, fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā, wa lā yakhāfu 'uqbāhā
"Dengan nama Allah yang Mala Pengasilh lagi Maha Penyayang. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengitarinya. Dan siang apabila menampakkanya dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinanya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyenmpurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntungnya orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya, kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Nya karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. Biarkanlah unta betina Allah dan minumannya, lalu mereka mendustakannaya dan menyembelih unta, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, maka Allah menyamaratakan mereka dengan tanah dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu." (OS. asy-Syams: 1-15).
Pada raka'at yang kedua sama seperti halnya raka'at pertama, setelah membaca al-Fatihah kemudian membaca Adh-Dhuha, yaitu sebagai berikut:
Surat adh-Dhuha
Latin :
waḍ-ḍuḥā, wal-laili iżā sajā, mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā, wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā, wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā, a lam yajidka yatīman fa āwā, wa wajadaka ḍāllan fa hadā, wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā, fa ammal-yatīma fa lā taq-har, wa ammas-sā`ila fa lā tan-har, wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artiya :
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi waktu pagi, Demi waktu malam bila ia telah sunyi. Tidakkah Tuhanmu menyia-nyiakan kamu, dan tiada akan murka, dan yang sesungguhnya akhirat itu lebih utama daripada dunia. Dan pasti Tuhanmu akan memberi karunia hingga kamu menjadi senang. Bukankah Tuhan dapati kamu (Muhammad) yatim piatu lalu ia pelihara Bukanlah ia dapati kamu (Muhammad) dalam keadaan kebingungan, lalu ia pimpin kamu? Dan didapati-Nya kamu tidak mempunyai apa-apa, lalu diberinya kamu kecukupan? Oleh sebab itu terhadap orang yang minta-minta (atau bertanya) jangan kamu bentak! Dan adapun terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah kamu nyatakan/dermawan." (QS. adh-Dhuha: 1-11).
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANA ROBBIYAL AZHIIMI WA BI HAMDIH
"Maha Suci Allah yang Maha Agung, serta segala pujian kepada-Nya." 3x
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
SAMI'ALLOOHU LIMAN HAMIDAH
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya. "
Ketika berdiri tegak /i'tidal dan telah melepaskan kedua telinga di samping badan, kemudian membaca
رَبَّنَا لَكَ اْلحَمْدُ مِلْءُالسَّمَوَاتِ وَمِلْءُاْلاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِعْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAAWAATI WAMIL-UL ARDHI WAMIL-U MAA SYI-TA MING SYAY-IM BA'D
"Ya Allah, Tuhan kamil Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."
SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WA BI HAMDIH
"Maha Suci Allah Yang Maha Luhur, serta pujianku kepada-Nya." 3x
اَللهُ اَ كْبَرُ
"Allaahu Akbar. "
Dan pada waktu duduk di antara dua sujud ini membaca lafal sebagai berikut:
ROBBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII WA 'AAFINII WA'FU' ANNII
"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat dan berilah rizeki kepadaku, dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
Dan setelah ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk diantara dua sujud, dan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti pada raka'at pertama. Setelah sujud kedua kemudian duduk lagi, yaitu yang disebut dengan duduk tasyahud/tahiyat akhir sambil mengucapkan Allaahu Akbar.
اَللهُ اَ كْبَرُ
"Allah Maha Besar."
ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH-SHAOLAWAATUTH-THOYYIBAATU LILLAAH
ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA ROHMATULLOOHI WA BAROKAATUH
ASSALAAMU 'ALAINAA WA' ALAA 'IBAADILLAAHISH-SHOOLIHIIN
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOAAHU
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH
ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD
KAMAA SHOLLAITA' ALAA IBROOHIIM
WA 'ALAA AALI IBROOHIIM
WA BAARIK' ALA MUHAMMAD
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD,
KAMAA BAAROKTA' ALAA IBROOHIIM
WA 'ALAA AALI IBROOHIIM,
FIL' AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
Segala kehormatan, keberkatan, kesejahteraan dan segala kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahnya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad saw).
Semoga keselamatan untuk kami dan untuk hamba-hamba Allah yang Shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhanmad saw adalah utusan Allah.
Ya Allah! Limpahilah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi lbrahin dan keluarganya. Dan berilah keberkatan atas penghulu kami Nabi Muhammad Saw, beserta para keluarganya, sebagaimana telah Engkau berikan keberkatan kepada Nabi lbrahim dan keluarganya Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia."
ASSALAAMU 'ALAIKUM WA ROHMATULLOOH
"Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap atas pada kamu."
Tuntunan Shalat Dhuha
1. Niat
Berikut ini lafal niat ketika hendak melaksanakan Shalat Dhuha, yaitu:"Aku berniat shalat sunnat Dhuha dua raka'at, karena Allah ta'ala. Allahu Akbar"
2. Takbiratul lhram
Setelah niat kemudian takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan serta meletakkan kedua ibu jari pada daun telinga, telapak tangan menghadap kiblat sambil membaca Allaahu Akbar.اَللهُ اَ كْبَرُ
ALLAHU AKBAR
Artinya : "Allah Maha Besar."
Setelah Takbiratul llhram, selanjutnya tangan diletakkan di sebelah bawah dada dan di atas perut dengan bersedekap, setelah membaca doa iftitah.
3. Doa Iftitah
Berikut ini lafal doa iftitah:اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.
إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ
"Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakn langit dan bumi dengan keadaam Irarus dan meyerahakan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan hatiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikian aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya, dan aku dari golongan orang muslimin."
Ada juga bacaan doa iftitah yang lain yaitu sebagaiberikut
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
"Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat, ya Allah bersihkan aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan salju yang sejuk."
4. Surat Al-Fatihah
Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian membaca surat alFatihah, sebagai berikut:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ
Artinya :
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
5. surat al-Qur'an seperti diterangkan di atas.
Yaitu membaca surat asy-Syamsu berikut ini:surat asy-Syamsu
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالشَّمۡسِ وَضُحٰٮهَا وَالۡقَمَرِ اِذَا تَلٰٮهَا وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰٮهَا وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰٮهَا وَالسَّمَآءِ وَمَا بَنٰٮهَا وَالۡاَرۡضِ وَمَا طَحٰٮهَا وَنَفۡسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا كَذَّبَتۡ ثَمُوۡدُ بِطَغۡوٰٮهَآ اِذِ انۡۢبَعَثَ اَشۡقٰٮهَا فَقَالَ لَهُمۡ رَسُوۡلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقۡيٰهَا فَكَذَّبُوۡهُ فَعَقَرُوۡهَا ۙفَدَمۡدَمَ عَلَيۡهِمۡ رَبُّهُمۡ بِذَنۡۢبِهِمۡ فَسَوّٰٮهَا وَلَا يَخَافُ عُقۡبٰهَا
Latin :
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā, wal-qamari iżā talāhā, wan-nahāri iżā jallāhā, wal-laili iżā yagsyāhā, was-samā`i wa mā banāhā, wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā, wa nafsiw wa mā sawwāhā, fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā, qad aflaḥa man zakkāhā, wa qad khāba man dassāhā, każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā, iżimba'aṡa asyqāhā, fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā, fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā, wa lā yakhāfu 'uqbāhā
"Dengan nama Allah yang Mala Pengasilh lagi Maha Penyayang. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengitarinya. Dan siang apabila menampakkanya dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinanya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyenmpurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntungnya orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya, kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Nya karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. Biarkanlah unta betina Allah dan minumannya, lalu mereka mendustakannaya dan menyembelih unta, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, maka Allah menyamaratakan mereka dengan tanah dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu." (OS. asy-Syams: 1-15).
Pada raka'at yang kedua sama seperti halnya raka'at pertama, setelah membaca al-Fatihah kemudian membaca Adh-Dhuha, yaitu sebagai berikut:
Surat adh-Dhuha
Latin :
waḍ-ḍuḥā, wal-laili iżā sajā, mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā, wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā, wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā, a lam yajidka yatīman fa āwā, wa wajadaka ḍāllan fa hadā, wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā, fa ammal-yatīma fa lā taq-har, wa ammas-sā`ila fa lā tan-har, wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artiya :
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi waktu pagi, Demi waktu malam bila ia telah sunyi. Tidakkah Tuhanmu menyia-nyiakan kamu, dan tiada akan murka, dan yang sesungguhnya akhirat itu lebih utama daripada dunia. Dan pasti Tuhanmu akan memberi karunia hingga kamu menjadi senang. Bukankah Tuhan dapati kamu (Muhammad) yatim piatu lalu ia pelihara Bukanlah ia dapati kamu (Muhammad) dalam keadaan kebingungan, lalu ia pimpin kamu? Dan didapati-Nya kamu tidak mempunyai apa-apa, lalu diberinya kamu kecukupan? Oleh sebab itu terhadap orang yang minta-minta (atau bertanya) jangan kamu bentak! Dan adapun terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah kamu nyatakan/dermawan." (QS. adh-Dhuha: 1-11).
6. Ruku
Setelah membaca surat; lalu mengangkat kedua tangan setinggi telinga, kemudian ruku sambil membaca: AllaahuAkbar dan kemudian membungkukkan badan, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya samarata. Bacaan yang dibaca ketika ruku' adalah sebagai berikut:سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANA ROBBIYAL AZHIIMI WA BI HAMDIH
"Maha Suci Allah yang Maha Agung, serta segala pujian kepada-Nya." 3x
7. I'tidal
Setelah ruku' kemudian berdiri kembali dengan tegak sambil mengangkat kedua tangan sejajar telinga dan membaca:سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
SAMI'ALLOOHU LIMAN HAMIDAH
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya. "
Ketika berdiri tegak /i'tidal dan telah melepaskan kedua telinga di samping badan, kemudian membaca
رَبَّنَا لَكَ اْلحَمْدُ مِلْءُالسَّمَوَاتِ وَمِلْءُاْلاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِعْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAAWAATI WAMIL-UL ARDHI WAMIL-U MAA SYI-TA MING SYAY-IM BA'D
"Ya Allah, Tuhan kamil Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."
8. Sujud
Selesai i'tidal kemudian melakukan sujud yaitu dengan badan tersungkur dan dahi diletakkan ke bumi sambil membaca Allaahu Akbar. Dan pada saat sujud membaca tasbih seperti berikut ini:SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WA BI HAMDIH
"Maha Suci Allah Yang Maha Luhur, serta pujianku kepada-Nya." 3x
9. Duduk diantara dua sujud
Selesai sujud kemudian duduk sambil membaca:اَللهُ اَ كْبَرُ
"Allaahu Akbar. "
Dan pada waktu duduk di antara dua sujud ini membaca lafal sebagai berikut:
ROBBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII WA 'AAFINII WA'FU' ANNII
"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat dan berilah rizeki kepadaku, dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
10. Sujud kedua
Setelah duduk diantara dua sujud kemudian melakukan sujud lagi untuk yang kedua atau disebut sujud kedua. Lafal yang dibaca sama dengan sujud yang pertama. Kemudian berdiri kembali untuk mengerjakan raka'at yang kedua. Caranya sama dengan pada raka'at pertama.Dan setelah ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk diantara dua sujud, dan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti pada raka'at pertama. Setelah sujud kedua kemudian duduk lagi, yaitu yang disebut dengan duduk tasyahud/tahiyat akhir sambil mengucapkan Allaahu Akbar.
اَللهُ اَ كْبَرُ
"Allah Maha Besar."
11. Duduk tasyahud/tahiyat akhir
Pada raka'at yang kedua ini setelah sujud kedua lalu duduk dengan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, yang dinamakan duduk tasyahud/tahiyat akhir. Bacaan yang dibaca ketika tasyahud akhir adalah sebagai berikut:ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH-SHAOLAWAATUTH-THOYYIBAATU LILLAAH
ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA ROHMATULLOOHI WA BAROKAATUH
ASSALAAMU 'ALAINAA WA' ALAA 'IBAADILLAAHISH-SHOOLIHIIN
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOAAHU
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH
ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD
KAMAA SHOLLAITA' ALAA IBROOHIIM
WA 'ALAA AALI IBROOHIIM
WA BAARIK' ALA MUHAMMAD
WA 'ALAA AALI MUHAMMAD,
KAMAA BAAROKTA' ALAA IBROOHIIM
WA 'ALAA AALI IBROOHIIM,
FIL' AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.
Segala kehormatan, keberkatan, kesejahteraan dan segala kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahnya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad saw).
Semoga keselamatan untuk kami dan untuk hamba-hamba Allah yang Shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhanmad saw adalah utusan Allah.
Ya Allah! Limpahilah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi lbrahin dan keluarganya. Dan berilah keberkatan atas penghulu kami Nabi Muhammad Saw, beserta para keluarganya, sebagaimana telah Engkau berikan keberkatan kepada Nabi lbrahim dan keluarganya Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia."
12. Salam
Sebagai penutup dari tahiyat akhir adalah salam yaitu menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca:ASSALAAMU 'ALAIKUM WA ROHMATULLOOH
"Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap atas pada kamu."