
Beriman Kepada Hari Akhir Harus Mencakup 3 Hal
Beriman Kepada Hari Akhir Mencakup 3 Hal - Makna beriman kepada hari akhir: Yaitu percaya secara pasti tentang akan terjadinya hari tesebut.
Karena itu, setiap kita percaya bahwasanya Allah membangkitkan manusia dari kubur mereka, kemudian Dia menghisab dan membalas perbuatan mereka, sehingga penduduk Surga menempati tempat mereka dan penduduk neraka menempati tempat mereka pula.

Beriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman, Karena itu tidaklah sah iman seseorang kecuali dengan beriman kepadanya.
Beriman Kepada Hari Akhir mencakup tiga hal:
- Beriman kepada adanya kebangkitan dan dihimpunnya manusia
- Beriman kepada hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan amal)
- Surga dan neraka
Beriman kepada adanya kebangkitan dan dihimpunnya manusia
Yaitu dihidupkannya orang-orang mati dari kubur mereka serta dikembalikannya setiap ruh kepada tubuhnya. Lalu bangkitlah umat manusia untuk menghadap kepada Tuhan mereka. Selanjutnya mereka dihimpun dan dikumpulkan disatu tempat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan tanpa dikhitan.
Dalil adanya kebangkitan adalah firman Allah:
ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ ۞ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ تُبْعَثُونَ
"Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat."(AI-Mu minun:15-16).
Sedangkan dalil adanya hasyr (pengumpulan manusia) adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Pada hari kiamat manusia dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang dan tanpa disunat. "(muttafaq alaihi)
Beriman kepada hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan amal)
Allah meng-hisab amal setiap manusia berdasarkan amal yang mereka lakukan dalam kehidupan di dunia. Barangsiapa termasuk ahli tauhid dan ta'at kepada Allah serta rasulnya, maka ia akan mendapati hisab-nya mudah dan ringan. Sebaliknya, barangsiapa termasuk ahli syirik dan maksiat maka ia akan mendapati hisab-nya sulit dan berat.
Selanjutnya, amal perbuatan itu ditimbang dalam suatu timbangan yang besar.
Lalu, kebaikan diletakkan dalam suatu bejana timbangan dan keburukan diletakkan dalam bejana yang lain. Barang siapa yang kebaikannya lebih berat dari keburukannya maka dia termasuk penduduk surga. Sebaliknya, barangsiapa yang keburukannya lebih berat dari pada kebaikannya maka dia termasuk penduduk neraka.
Dalil adanya hisab adalah fiman Allah
Adapun orang yang diberikan kitab-nya dari sebelah kanannya, maka dia akan dihitung (amalnya) dengan perhitungan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, Celakalah aku!', dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka)."(AI-Insyiqaq: 7-12).
Dalilnya Mizan adalah firman Allah Ta'ala
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan Cukuplah kami sebagai Pembuat perhitungan. "(AI-Anbiya':47).
Surga dan neraka
Surga adalah kampung kenikmatan yang abadi. Allah menyediakannya bagi orang-orang yang beriman, bertakwa serta yang ta'at kepada Allah dan Rasulnya. Didalamnya terdapat segala macam kenikmatan yang abadi, baik dalam bentuk makanan, minuman, pakaian dan segala macam yang disenangi.
Adapun neraka adalah kampung siksa yang abadi. Allah menyediakannya untuk orang-orang kafir yang mengingkari Allah dan menentang Rasul-Nya. Di dalamnya terdapat berbagai bentuk siksa, kepedihan dan kesengsaraan yang tak terbayangkan oleh akal pikiran.
Dalil adanya surga adalah firman Allah:
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan besegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. "(Ali Imran:133).
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ أُخْفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. "(As-Sajdah: 17).
Adapun dalil adanya neraka adalah firman Allah:
فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ
"Maka peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. "(Al-Baqarah:24).
إِنَّ لَدَيْنَآ أَنكَالًا وَجَحِيمًا ۞ وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا
"Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala, dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan adzab yang pedih. (Al-Muzammil:12-13).
Ya Allah, kami memohon surga kepadaMu dan apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan kami berlindung kepada-Mu dari neraka, serta dari apa-apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan