7 Bacaan Doa Untuk Mengendalikan Amarah

7 Bacaan Doa Untuk Mengendalikan Amarah

7 Bacaan Doa Untuk Mengendalikan Amarah : Perasaan marah, benci, dan iri adalah hal yang wajar tetapi tidak boleh dipendam. Sangat penting untuk mengendalikan emosi demi menghindari akibatnya.
Allah (SWT) menyebutkan, dalam Surah Maryam, tentang kisah Nabi Ibrahim (AS). Ayah Nabi Ibrahim (AS) berkata,

7 Bacaan Doa Untuk Mengendalikan Amarah

قَالَ اَرَاغِبٌ اَنۡتَ عَنۡ اٰلِهَتِىۡ يٰۤاِبۡرٰهِيۡمُ‌ۚ لَٮِٕنۡ لَّمۡ تَنۡتَهِ لَاَرۡجُمَنَّكَ‌ وَاهۡجُرۡنِىۡ مَلِيًّا
Dia (ayahnya) berkata, "Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama." (Q.S Maryam ; 46)


Atas kemarahan ayahnya, kemudian Nabi Ibrahim as menjawab
...سَلٰمٌ عَلَيۡكَ‌ۚ سَاَسۡتَغۡفِرُ لَـكَ رَبِّىۡؕ...
"Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku... (Q.S Maryam ; 47)

 

Bahkan di saat-saat amarah, Nabi Ibrahim memilih untuk memaafkan dan memohon ampunan bagi ayahnya.

Menguasai Marah dalam Islam

Allah sangat memuji orang yang dapat meredam hawa nafsunya saat dia marah dan bersabar dengan memberi maaf kepada orang lain. Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :

“Barang siapa menahan marahnya padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya”

 

Dalam periwayatan Hadis lain dikatakan bahwa Marah itu berasal dari setan.



Dalam kitab Al Ifshah dikatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam memuji orang yang dapat mengendalikan marahnya, beliau bersabda : 

“Bukanlah dikatakan orang yang kuat karena dapat membanting lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya di waktu marah”.



Kecemburuan, kedengkian, dan pemarah adalah emosi yang sangat merusak yang tidak hanya menghancurkan kedamaian pikiran tetapi juga menjauhkan orang yang dicintai. Oleh karena itu, kita harus mencegah agar tidak termakan oleh emosi seperti itu dengan segala cara. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menahan amarahnya, Allah akan mengisi hatinya dengan keyakinan iman."

"Barangsiapa mampu menahan amarahnya Allah akan menahan dirinya dari adzab-Nya." (H.R. Thabrani)


01
of 07

Doa untuk mengendalikan amarah

Nabi Muhammad (SAW) Meskipun menghadapi kesulitan, beliau yang paling mampu mengendalikan amarahnya. Belia menekankan untuk berkata baik dengan lemah lembut atau bila tidak mampu maka diam.

Memiliki kesabaran juga merupakan langkah penting untuk mengendalikan amarah, karena sabar adalah Dhiya (Cahaya yang bersinar dengan sifat yang membakar), sabar dikatakan Dhiya karena didalamnya keberatan yang sangat.


Bacalah ayat berikut ketika mengalami emosi.

وَمَنۡ اَرَادَ الۡاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰۤٮِٕكَ كَانَ سَعۡيُهُمۡ مَّشۡكُوۡرًا
Wa man araadal Aakhirata wa sa'aa lahaa sa'yahaa wa huwa mu'minun fa ulaaa'ika kaana sa'yuhum mashkuuraa
"Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik."(Q.S al-isra 19)



02
of 07

Dzikir Untuk kesabaran

Banyak sekali masalah yang tidak sesuai dengan pikiran kita, dan hal tersebut mudah untuk memicu kemarahan yang meluap-luap dan perilaku kasar,  Namun, perilaku seperti itu tidak disukai Allah (SWT). Oleh karena itu, satu-satunya cara seseorang dapat mengatasi emosi yang meluap-luap adalah melalui kesabaran.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan melafalkan:

إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”


03
of 07

Berlindung kepada Allah

Membaca Taawudz disetiap kesempatan dapat melindungi kita dari kejahatan. Melakukan hal itu akan membantu mengendalikan amarah dan perasaan buruk serta dapat melindungi kita dari bisikan Setan.

Cara mengendalikan marah terdapat dalam Hadis Sulaiman bin Shard, bahwa Nabi Muhammad (SAW) bersabda  : “Sesungguhnya mengucapkan 'a'udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim' dapat menghilangkan rasa marah”.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
'a'udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim'
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”


Hati nurani selalu mendorong pada hal-hal yang terpuji sesuai pada fitrahnya, namun dicegah oleh setan, yang selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari keridhaan Allah, maka mengucapkan “a'udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim” merupakan senjata yang paling kuat untuk menolak tipu daya setan ini.

04
of 07

Berlindung dari Rasa Iri dan Bisikan Setan

Hasad dapat diartikan iri hati atau cemburu adalah Haram dan disamakan dengan penyakit. Dalam Surat Al-Mu'minun, Allah (SWT) telah memberi kita doa untuk berlindung dari bisikan setan dan membersihkan hati kita dari perasaan cemburu dan iri.

وَاَعُوۡذُ بِكَ رَبِّ اَنۡ يَّحۡضُرُوۡنِ رَّبِّ اَعُوۡذُ بِكَ مِنۡ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيۡنِۙ
Rabbi a'uuzu bika min hamazaatish Shayaatiin Wa a'uuzu bika Rabbi ai-yahduruun
"Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku." (Q.S Al-Mu'minun : 97-98)



05
of 07

Doa untuk Memperoleh Kesabaran

Pemarah adalah api yang menghancurkan kesejahteraan seseorang. Saat marah, kebanyakan orang melakukan pelecehan dan istilah buruk lainnya yang mencerminkan keadaan batin mereka yang terpendam. Namun, perilaku seperti itu tidak menyelesaikan masalah dan malah bisa sangat memalukan.

Ketika dalam keadaan marah, Berwdhulah dan melafalkan ayat dalam surah Al Baqarah berikut untuk mendapat sabar.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ
Yaaa ayyuhal laaziina aamanus ta'iinuu bissabri was Salaah; innal laaha ma'as-saabiriin
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS. Al Baqarah : 153)


06
of 07

Doa untuk Perlindungan dari Kecemburuan

Cemburu atau iri bukan hanya dosa tetapi juga dianggap sebagai "penyakit jiwa". Dalam keadaan ini, seseorang menginginkan kehilangan berkah orang lain. Rasa cemburu seperti itu sering kali melahirkan dosa-dosa berat lainnya seperti kemunafikan, dan fitnah. Imam Ali (AS) pernah menyebutkan bahwa Iri hati dan Kecemburuan adalah perangkap Setan.

Dan jika Anda sedang mencari cara untuk menghilangkan rasa cemburu dalam Islam, bacalah doa berikut untuk menyucikan hati Anda.

رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعِنْ عَلَيَّ وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ وَاهْدِنِي وَيَسِّرْ هُدَايَ إِلَيَّ وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لَكَ شَاكِرًا لَكَ ذَاكِرًا لَكَ رَاهِبًا لَكَ مِطْوَاعًا إِلَيْكَ مُخْبِتًا أَوْ مُنِيبًا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي وَاغْسِلْ حَوْبَتِي وَأَجِبْ دَعْوَتِي وَثَبِّتْ حُجَّتِي وَاهْدِ قَلْبِي وَسَدِّدْ لِسَانِي وَاسْلُلْ سَخِيمَةَ قَلْبِي

"RABBI A'INNII WA LAA TU'IN 'ALAYYA, WAN SHURNII WA LAA TANSHUR 'ALAYYA WAMKUR LII WA LAA TAMKUR 'ALAYYA, WAHDINII WA YASSIR HUDAYA ILAYYA WAN SHURNII 'ALAA MAN BAGHAA 'ALAYYA. ALLAAHUMMAJ'ALNII LAKA SYAAKIRAN, DZAAKIRAN LAKA, RAAHIBAN, LAKA MITHWAA'AN ILAIKA, MUKHBITAN AU MUNIIBAN. RABBI taqabbal taubatii WAGHSIL HAUBATII WA AJIB DA'WATII WA TSABBIT HUJJATII, WAHDI QALBII, WA SADDID LISAANII, WASLUL SAKHIIMATA QALBII"
(Ya Allah, bantulah aku dan jangan Engkau bantu untuk memusuhiku, tolonglah aku dan jangan Engkau tolong untuk memusuhiku, lakukan tipu daya untukku dan jangan Engkau melakukan tipu daya terhadap diriku, berilah kau petunjuk dan permudahlah petunjuk kepadaku, tolonglah aku menghadapi orang yang berbuat lalim terhadap diriku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bersyukur kepadaMu, ingat kepadaMu, takut kepadaMu, taat kepadaMu, tunduk kepadaMu, atau kembali kepadaMu. Tuhanku, terimalah taubatku, hilangkan kegelisahanku, dan kabulkan doaku, teguhkan hujjahku, dan berilah petunjuk hatiku, luruskan lisanku, dan cabutlah kedengkian hatiku).


07
of 07

Doa untuk Menghapus Kebencian Dendam

Pada masa Nabi Muhammad (SAW), suku Aws dan Khazraj memiliki permusuhan dan kebencian yang mendalam. Selama Pertempuran Bu'ath, terjadi pertarungan antara dua suku, dan Aws mengalahkan Khazraj. Namun, setelah suku-suku tersebut memeluk Islam, muncullah perasaan persaudaraan yang kuat satu sama lain. Itu dapat terjadi atas ijin dan kehendak Allah (SWT). Islam menyebarkan pesan persatuan, perdamaian, dan rasa hormat. Kita harus selalu berdoa untuk keharmonisan dan cinta, terutama saat mendamaikan antar manusia dan menghapus kebencian.

Dalam satu hadits, Rasulullah SAW berkata, Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

"Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari." Shahih Bukhari hadis nomor 5605


رَبَّنَا اغۡفِرۡ لَـنَا وَلِاِخۡوَانِنَا الَّذِيۡنَ سَبَقُوۡنَا بِالۡاِيۡمَانِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِىۡ قُلُوۡبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ
Rabbanagh fir lanaa wa li ikhwaani nal laziina sabquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillalil laziina aamanuu rabbannaaa innaka Ra'uufur Rahiim
"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang."