
Bacaan Ayat Kursi Serta Keutamaannya Yang Terkandung
Bacaan Ayat Kursi Serta Keutamaan Yang Terkandung - Ayat Kursi adalah ayat yang dikatakan oleh Rasulullah saw, sebagai ayat yang paling agung dalam Alquran. adalah ayat no 255 dalam surat Al-Baqarah.

Keutamaan Ayat Kursi
Selain dikatakan ayat yang paling agung, ayat kursi mempunyai keutamaan-keutamaan yang mulia lainnya, sebagai berikut :
Ayat yang Paling Agung
Salah sorang sahabat Nabi saw. ditanya oleh Rasulullah dengan maksud untuk mengajarkan padanya, bahwa tentang bagian mana dari Alquran yang diturunkan mempunyai nilai yang paling agung, yang tidak lain adalah Ayat Kursi.
dari Abdullah bin Rabah dari Ubay, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya tentang ayat apa yang paling agung dalam Kitabullah? ' Ubay menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian Nabi mengulangi pertanyaannya berkali-kali sehingga Ubay berkata, "ayat kursi." Nabi bbersabda: "Ilmu ini khusus untuk kamu wahai Abul Mundzir, dan demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat itu memiliki lisan dan dua bibir yang dengannya ia mensucikan Allah di atap Arsy." -Ini adalah hadis dengan lafadz Ubay dari riwayat Abdurrazaq-. (HR. Ahmad) [1]
Dikatakan juga sebagai tuannya ayat-ayat dalam Al Qur`an
dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap sesuatu memiliki puncak, dan puncaknya Al Qur`an adalah surat Al Baqarah, di dalamnya terdapat ayat yang merupakan tuannya ayat-ayat dalam Al Qur`an yaitu ayat kursi." (HR. Tirmidzi) [2]
Dalam riwayat lain, Allah tidak menciptakan langit dan bumi melebihi keagungan dari Ayat Kursi
Dari Sufyan bin 'Uyainah] tentang penafsiran hadis Abdulah bin Mas'ud, ia berkata;
"Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi yang lebih agung melebihi ayat kursi." Sufyan berkata; "Karena ayat kursi adalah kalam Allah dan kalam Allah lebih agung dari ciptaan Allah seperti langit dan bumi." (HR. Tirmidzi) [3]
Ayat Penjagaan
Kisah dari seorang sahabat Nabi saw, yang menangkap jin karena mengambil unta miliknya, kemudian mohon untuk dilepaskan, namun keesokan harinya tetap kembali mengambil unta itu, hingga yang ketiga kali ia berjanji dan sebagai gantinya ia akan mengatakan sesuatu yang dengan itu ia tidak akan ada sesuatu yang akan mendekatinya, yaitu Ayat Kursi.
Walaupun hal tersebut dikatakan oleh bangsa jin dan dia adalah pendusta, namun Rasulullah membenarkan apa yang telah dikatakan oleh jin tersebut.
dari Abu Ayyub
bahwa ia tengah mengurus untanya lalu ada jin datang dan mengambilnya, ia mengadukan hal itu kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Salam, beliau bersabda: "Bila kau melihatnya, ucapkanlah BISMILLAAH, turutilah Rasulullah." Makhluk itu datang lagi lalu Abu Ayyub Al Anshari mengucapkannya tapi ia tetap mengambil unta miliknya lalu jin itu berkata padanya; Sesungguhnya aku tidak akan kembali. Kemudian ia melepasnya lalu datang lagi kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Salam bersabda kepadanya: "Bagaimana keadaan tawananmu?" ia menjawab: Aku telah mengambilnya. Lalu ia berkata padaku: Sesungguhnya aku tidak akan kembali. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Salam melepasnya lalu ia datang lagi dan ditangkap sebanyak dua atau tiga kali, setiap kalinya jin itu berkata: Aku tidak akan kembali. Ia mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Salam lalu beliau bersada: "Bagaimana kondisi tawananmu?" ia menjawab: Aku telah mengambilnya. Aku tidak akan kembali." Tapi ia tetap datang dan Abu Ayyub Al Anshari menangkapnya. Jin itu berkata: Lepaskan aku, aku akan mengajarimu sesuatu yang kau ucapkan lalu tidak akan ada sesuatu pun yang mendekatimu; ayat kursi. Abu Ayyub Al Anshari mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Salam lalu memberitahukan hal itu kepada beliau, beliau bersabda: "Ia benar dan ia amat pendusta." (HR. Ahmad)[4]
dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca HAA MIIM (dalam surat) Al Mu`min sampai ayat ILAIHIL MASHIIR dan membaca ayat kursi pada waktu pagi, maka ia akan di jaga hingga tiba waktu sore, dan barangsiapa membaca keduanya pada waktu sore maka ia akan dijaga hingga tiba waktu pagi." (HR. Tirmidzi) [5]
Ditambahkan lagi, sabda Nabi Muhammad SAW dari Abi Qutadah,
"Barangsiapa membaca ayat kursi ketika hendak tidur, maka Allah SWT, mewakilkan dua malaikat yang menjaga salema tidurnya hingga pagi."
Ayat Kursi bernilai seperempat Alquran
Bacaan ayat kursi adalah ayat yang paling agung dikatakan oleh Nabi saw. dan mempunyai nilai seperempat Alquran.
Diceritakan Dari Salamah bin Wardan , mendengar bahwa Anas bin Malik, yang mereka adalah sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menceritakan,
Pernah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bertanya kepada salah seorang sahabatnya, bersabda, "Wahai fulan apakah kau sudah menikah?". Dia menjawab, "Belum, saya tidak mempunyai bekal untuk itu". (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Bukankah kamu hapal: QUL HUWA ALLOHU AHAD". Dia menjawab, ya. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Itu adalah seperempat al-qur'an". (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Bukan kau hapal: QUL YA AYYUHAL KAFIRUN". Dia berkata, ya. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Itu adalah seperempat al-qur'an" (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Bukan kau hapal: IDZA ZULZILATIL ARDZU". Dia berkata, ya. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Itu adalah seperempat al-qur'an". (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Bukan kau hapal: IDZA JAA'A NASRULLOH". Dia berkata, ya. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Itu adalah seperempat al-qur'an". (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Bukan kau hapal ayat kursi: ALLAHU LA ILAHA ILLA HUWA". Dia berkata, ya. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Itu adalah seperempat al-qur'an". (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Menikahlah, menikahlah, menikahlah, " beliau mengulanginya tiga kali. (HR. Ahmad) [6]
Digunakan dalam Pengobatan
Selain Ayat Kursi mempunyai nilai yang paling agung, ayat ini juga pernah digunakan oleh Rasulullah dalam pengobatan seorang yang mengalami penyakit gila, setelah dibacakan ayat kursi dan ayat yang lain, orang tersebut berdiri seakan-akan dia tidak pernah terkena sakit sama sekali
Ubay bin Ka'b berkata,
"Aku berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian datanglah seorang Arab badui dan berkata "Wahai Nabiyullah, saya mempunyai seorang saudara laki laki yang sedang sakit." Nabi bertanya: "Apa sakitnya?" Dia menjawab, "Dia terkena penyakit gila." Nabi bersabda: "Bawa dia kemari." Kemudian dia di hadapkan kepada beliau dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohonkan perlindungan untuknya dengan membaca fatihatul kitab (surat Al fatihah), empat ayat permulaan surat Al Baqarah, dua ayat beriku ini: WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAAHID (Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa) (QS. Al Baqarah: 163) dan ayat kursi. Lalu tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah. satu ayat dari surat Ali Imran: SYAHIDAALLAAHU ANNAHU LAA ILAAHA ILLA HUWA (Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah) (Qs. Ali Imran: 18), satu ayat dari surat Al A'raaf: INNA RABBAKUMULLAAHUL LADZII KHALAQAS SAMAAWAATI WAL ARDL (Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi) (Qs. Al A'raaf: 54), akhir dari surat Al Mukminun: FATA'AALALLAAHUL MALIKUL HAQ (Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya) (Qs. Al Mukminun: 116), satu ayat dari surat Al Jin: WA ANNAHU TA'AALA JADDU RABBINAA (Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami) (Qs. Al Jin: 3), sepuluh ayat permulaan dari surat Ash Shaffaat, tiga ayat terakhir dari surat surat Al Hasyr: QUL HUWALLAAHU AHAD (surat Al Ikhlash), dan Al Mu'awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas)." Maka berdirilah laki laki itu seakan-akan dia tidak pernah terkena sakit sama sekali." (HR. Ahmad)[7]
Bacaan Dzikir Setelah shalat Yang menjadi penyebab masuk surga
Bacaan Dikir Ayat Kursi yang diamalkan setelah selesai shalat fardu 5 waktu akan menghilangkan halangan bagi dirinya untuk masuk surga setelah kematian, sebagaimana Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda.
“Barangsiapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya memasuki surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44.).
Bacaan Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Latin :
allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Artinya :
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al Baqarah : 255)
Catatan Kaki
[1] Musnad Ahmad hadis nomor 20318
[2] Sunan Tirmidzi hadis nomor 2803
[3] Sunan Tirmidzi hadis nomor 2809
[4] Musnad Ahmad hadis nomor 22488
[5] Sunan Tirmidzi hadis nomor 2804
[6] Musnad Ahmad hadis nomor 12831
[7] Musnad Ahmad hadis nomor 20237