Sifat-Sifat Mulia Para Nabi Dan Rasulullah

 Allah mengutus para nabi dan Rasul dengan hidayah dan agama, para Rasul itu merupakan rahmat bagi umat manusia. Dan sebagai umat umat Islam, kita wajib mentaati Rasulullah saw, 

 قُلۡ اَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ‌‌ ۚ فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡكٰفِرِيۡنَ

"Katakanlah : 'Taatilah Allah dan Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang Orang kafir" (Q.5, AIi Imran: 32). 

 

...ـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡـعُوا اللّٰهَ وَاَطِيۡـعُوا الرَّسُوۡلَ

BACA JUGA:4 Hal Penghalang Pintu Rejeki Yang Datang

"Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah Allah dan ta'atilah Rasul-Nya," (Q.S. An Nisa': 59). 

BACA JUGA:Mengenal 8 pintu rejeki Allah

Sifat-sifat Nabi dan Rasul

Para Nabi dan Rasul mcmiliki 4 sifat wajib dan empat sifat mustahil, serta satu sifat jaiz.

1. Shiddiq (benar), mustahíl ia kizib (dusta), Artinya, nabi dan rasul bersifat benar baik dalam tutur-kata maupun perbuatannya, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT, Ditegnskan oleh Allah SWT, "Kami anugerahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan meraka buah tutur yang baik dan tinggi". (Q.S, Maryam: 50)

2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil khianat (curang). Artinya, para nabi dan rasul ítu bersfat jujur dalam menerima ajaran Allah SWT, serta memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak Nya. Mustahíl mereka menyelewengkan atau berbuat curang atas ajaran Allah SWT.

BACA JUGA:5 Bukti Allah Memberi Kehendak Bebas Kepada Manusia

3. Tabligh (menyampaikan wahyu kepada umatnya), mustahil kitman (menyembunyikan wahyu), Artinya para nabi dan Rasul itu pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekalipun mengakibatkan jíwanya terancam.

4 Fathonah (pandai/cerdas), mustahil jahlun (hodoh), Artinya, para nabi dan Rasul itu bijaksana dalam semiua sikap perkataan, dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikían mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain

Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu aradhul Basyariyah artinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya seperti: makan, minum, tidur, sakit, dan lain sebagainya.