Memahami Makna Dan Bacaan Dzikir Dalam Islam

Memahami Makna Dan Bacaan Dzikir Dalam Islam

KATA DZIKIR berasal dari bahasa Arab, zikr yang berarti mengingat dan mengucap atau menyebut. Apabila dikaitkan dengan Islam, berarti mengingat dan menyebut Asma Allah SWT. DZikir merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Firman Allah SWT.

(Q.S. Al-Ahzab: 41-42)
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا
وَّ سَبِّحُوۡهُ بُكۡرَةً وَّاَصِيۡلًا

Artinya :
Hai orangorang yang beriman, ber Dzikir lah (dengan menyebut nama) Allah sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.

Perintah dzikir untuk mengingat Allah haruslah disertai dengan perasaan seorang hamba kepada Tuhan, dengan menghadirkan perasaan rendah dan takut, sebagai adab yang tertulis dalam Alquran:
(Q.S. A1"Araaf: 205)
وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ فِىۡ نَفۡسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيۡفَةً وَّدُوۡنَ الۡجَـهۡرِ مِنَ الۡقَوۡلِ بِالۡغُدُوِّ وَالۡاٰصَالِ وَلَا تَكُنۡ مِّنَ الۡغٰفِلِيۡنَ

Artinya :
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dengan tadharru (merendahkan diri dan rasa takut) dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." .


Perintah mengingat Allah dengan dzikir pun ditekankan oleh Nabi Muhammmad SAW dengan menyebutkan kemuliaan bagi orang yang ber dzikir.

Sabda Rasulullah saw.

(H.R. Abu Sa id Al-Khudri ra. dan Abu Hurairah ra.)
"Tiada satu kaum pun yang duduk-duduk sambil membaca Dzikir kepada Allah, melainkan para malaikat datang mengelilingi, dan menaungi mereka. "

Memahami Bacaan Dzikir

Dzikir, menurut para ulama, dapat dibedakan dalam tiga macam :

bacaan dzikir dalam islam

1. Dzikir dengan lisan (Dzikr bil al lisan)
Dzikr bil al lisan yakni dzikir dengan membaca atau mengucapkan kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan tahlil dengan bersuara

(QS. Annisa : 103)
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً

Artinya :
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. "

 Mu'az bertanya kepada Nabi tentang amal yang paling utama. Nabi menjawab :

(HR. Al Baihaqi)
"Sampai mati lidahmu basah dengan ber dzikir kepada Alloh". 

Dalam Hadits Qudsi dikatakan :
Hadits Qudsi
"AKU selalu bersama hambaKU apabila ia mengingatKU dengan menggerakkan kedua bibirnya".

Berzikir dengan lisan memiliki dua cara :

Pertama : 
Sir : membaca dzikir menggerakkan bibir dan lidah dengan suara perlahan sekiranya hanya terdengar oleh telinga orang yang ber dzikir, orang tasawuf menamakan dzikir ini adalah "Azzikru Bissirry" yang merupakan cara berdzikir yang paling Afdhol.

(QS. Al Araf : 205)
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

Artinya :
"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." .

Kedua :

Jahar : membaca dzikir menggerakkan bibir dan lidah dengan suara keras sekira terdengar  telinga orang yang ber dzikir dan orang yang didekatnya.


2. Dzikir dalam hati (Dzikr bi al-qalb)
Dzikr bi al-qalb, yakni membaca atau mengucapkan kalimat-kalimat takbir, tahmid, dan tahlil dengan membatin, tanpa mengeluarkan suara. Sebagian ulama menafsirkan Dzikir dalam hati ini, adalah bertafakkur merenungi Kemahabenaran dan kemahabesaran Allah SWT dengan penuh keyakinan dan perasaan tulus.

(QS. Ar-Rad : 28)
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya :
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram"  

3. DZikir dengan pancaindra 
Dzikir dengan pancaindra atau anggota badan (Dzikr aljawarih), yakni menundukkan seluruh anggota badan kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan segala perintah dan meninggalkan Segala larangan-Nya.

Tentang dzikir dengan pancaindra ini, sebagian ulama tasawuf memiliki pengertian dan konsep yang berbeda, yakni melalui tujuh penjuru pancaindra.
  •  DZikir kedua mata dengan menangis.
  •  DZikir kedua telinga dengan mendengarkan ha-hal yang baik
  •  DZikir lidah dan mulut dengan mengucapkan puji-pujian,
  •  DZikir hati dengan penuh rasa takut dan harap kepada Allah SWT
  •  DZikir ruh dengan menyerah kepada Tuhan dan rela atas segala keputusan-Nya.
  •  DZiikir badan dengan memenuhi berbagai kewajiban.
  •  DZikir kedua tangan dengan bersedekah.

Jumlah Bilangan Dalam ber-Dzikir

Pada hakikatnya Allah menyuruh hambanya banyak membaca dzikir dan jangan sampai lalai kepadaNya dalam sedetikpun.

(QS. AL Ahzab : 41)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya"


(QS. AL Ahzab : 42)
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيل 

Artinya :
"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang "  

Bahkan termasuk golongan orang munafik yang sedikit dzikir nya.  tetapi ada dzikir yang dibatasi dengan jumlah tertentu karena mempunyai keistimewaan dan ada maksud tertentu.

Sabda Nabi :"Aku ber-Istigfar sehari semalam 100 kali ".

Istigfar ini menunjukkan suri tauladan serta rasa syukurnya beliau dijadikan Nabi yang Makshum (terjaga dari dosa).

"Barang Siapa dari seseorang yang membaca dzikir dengan :Laa ilaaha illalloh wahdahu laasyariilalah lahul mulku wahul hamdu wahuwa alaa kulli syai'in qodiir.sehari 200 kali maka setiap orang yang sesudah dan sebelum-mu  akan berbuat baik padamu".

Jumlah bilangan dzikir sering dipakai oleh para Ahli Thariqah dan Ahli Hikmah, karena mempunyai kelebihan dan tujuaan tertentu, seperti membaca Shalawat "Kamilah" 4444 kali dengan maksud keselamatan dari hal yang membahyakan maupun dari musuh. Jumlah bilangan angka yang mereka tentukan berdasarkan dari hasil pendekatan Mujahadah (kesungguhan jiwa) dan Riyadhah (latihan jiwa) dalam menjalankan tasawuf .

A. Waktu, dan Tempat DZikir

Sesungguhnya dzikir ini dapat dilakukan kapan saja, baik pagi. Siang, sore maupun malam. Firman Allah SWT.


(Q.S. Ali Imran: 190-191)
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, ialah orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi."

Walaupun dzikir bisa dilakukan pada setiap waktu, namun ada waktu-waktu tertentu yang sangat utama untuk berdzikir.

  •   Pagi hari sebelum terbit matahari, usai shalat subuh, dan pada sore hari setelah shalat Ashar, sebelum matahari terbenam.
  •   Setelah matahari tergelincir, usai shalat dhuhur
  •   Setelah menunaikan shalat-shalat wajib.
  •   Pada waktu sepertiga malam yang terakhir (lebih utama setelah sholat tahajud)

Ada juga waktu-waktu tertentu yang di dalamnya kita dimakruhkan untuk dzikir, yakni ketika sedang buang air, jima (sedang intim), sewaktu mendengarkan khutbah Jumat dan khutbah dua Hari Raya, serta ketika mengantuk.

Sebaiknya dzikir itu dilakukan di tempat-tempat yang bersih, sudah tenang seperti di masjid atau mushallah, Sekalipun demikian kita tidak dilarang dzikir dalam perjalanan baik sewaktu jalan kaki maupun sedang naik kendaraan. Kecuali di tempat-tempat najis seperti di kamar mandi, dan kamar kecil kita dilarang membaca dzikir.

seyogyanya dzikir dalam keadaan mempunyai wudhu atau paling tidak bersih dan suci, baik badan (khususnya lisan), pakaian dan tempat. Akan tetapi bagi Orang yang berhadas (sedang junub, haid/menstruasi dan nifas-keluar darah setelah melahirkan), menurut ijma ulama, boleh saja dzikir dengan lisan dan hati. Kecuali membaca AlQuran, hukumnya haram,

Apabila kita berdzikir baik itu membaca tahmid, tahlil, tasbih,takbir, maupun shalawat akan lebih utama jika menghitungnya dengan ruas-ruas jemari tangan. Sebab, sabda Rasulullah saw

(H.R. Ahmad dan Abu Daud)
"Hendaklah engkau tetap membaca tasbih, tahlil, dan taqdis, janganlah kamu melalaikannya. Jika kamu lalai, lalailah Tuhan memberi rahmat kepadamu. Dan hitunglah bacaanmu itu dengan anak-anak jari, karena anak-anak jari itu akan bertanggung jawab tentang perbuatannya."

Sedangkan kalau kita menghitungnya pakai tasbih, maka memutar tasbihnya harus dengan tangan kanan. Dari Ibnu Umar ra.:

(Ibnu Umar)
"Saya melihat Rasulullah menyimpulkan tasbihnya dengan tangan kanan."

Apabila zikir yang kita lakukan benar-benar diniatkan karena ingin memperoleh ridla Allah SWT, maka akan membawa beberapa faedah bagi kita, antara lain:

1. Hubungan kita dengan Allah SWT semakin dekat. Dengan demikian doa dan segala sesuatu yang kita hajatkan, kemungkinan besar akan segera dikabulkan oleh-Nya.
2. Memperkokoh keimanan kita kepada Allah SWT
3. Meredam gejolak hawa nalsu
4. Menghindarkan diri dari gangguan setan.
5. Menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan.
6. Dijauhkan dari segala musibah.

Bacaan DZikir Setiap Saat

1. Tahlil

Bacaan Dzikir Tahlil, adalah bacaan untuk mengakui ke-esa-an Allah SWT


Bacaan Tahlil
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ

LAAILAAHA ILLALLAH
Artinya :
(Tiada Tuhan selain Allah).

2. Takbir

Bacaan Dzikir Takbir, adalah bacaan untuk mengagungkan Allah SWT. Bacaan ini diucapkan, antara lain, ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan atau suatu kejadian yang tidak bisa diterima akal manusia.


Bacaan Takbir
اللهُ اكْبَرُ

ALLAHU AKBAR
Artinya :
(Allah Maha Besar)

3. Tasbih

Bacaan Dzikir Tasbih adalah bacaan untuk mengingat akan ke-MahaSucian Alah.


Bacaan Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ

SUBHANALLAH
Artinya :
(Maha Suci Allah)

4. Hasbalah

Bacaan Dzikir Hasbalah adalah bacaan untuk mengakui bahwa cukuplah Allah SWT. sebagai pelindung kita.

HASBIYALLAAHU WA NIMAL-WAKIIYL (Cukuplah Allah, Tuhan semesta alam bagiku, tak perlu aku kepada selain-Nya.
Dialah sebaik-baik penjaga yang memelihara kemaslahatan dan kemanfa'atanku).

5. Shalawat Nabi

Sebagai Muslim kita diwajibkan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw. Tersurat dalam AlQuran.


(Q.S. A-Ahzab: 56)
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Pengertian "Bershalawat", kalau dari Allah berarti memberi rahmat; dari malaikat berarti memintakan ampunan, sedangkan kalau dari orang-orang beriman berarti berdoa supaya diberi rahmat.

(H.R Muslim)
Tentang kewajiban bershalawat ini, Rasulullah saw. berarsabda. Barangsiapa bershalawat satu kali kepadaku, Allah bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali." 


(HR Tirmizi)
"Manusia yang Paling utama bersamaku (kelak) pada hari kiamat, ialah Orang yang Paling banyak mengucapkan shalawat kepadaku. " 


(H.R. Tirmizi)
Wajib bershalawat ini, terutama berlaku bagi orang-orang beriman apabila mendengar nama Nabi disebutkan. Sabda Rasulullah saw. Orang yang kikir ialah orang yang jika mendengar) namaku disebut di sisinya, maka ia tidak mau mengucapkan shalawat kepadaku." .

Bagi pembaca shalawat akan memperoleh beberapa kebaikan, antara lain:
  •  Mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus memperoleh rahmat Nya
  •  Semakin dekat dengan Rasulullah saw. sehingga kelak dihari kebangkitan, insya Allah akan memperoleh pertolongannya,
  •  Melapangkan dada.
  •  Melenyapkan gundah-gulana; dan
  •  Menggantikan sedekah, bagi yang tidak mampu bersedekah.

Bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad saw. bermacam-macam, antara lain, shalawat Anwar, shalawat Nariyah, dan shalawat Ummiy. Berikut ini bacaan shalawat yang paling sederhana:

Bacaan Shalawat
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN
Artinya :
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad).

Baca Tentang : Rahasia Rahmat Allah dengan Bacaan Sholawat Nabi | lirik arab

6. Taawwudz

Taawwudz, adalah bacaan untuk meminta perlindungan Kepada Allah SWT dari gangguan setan.


Bacaan Taawwudz
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

A'UUDZUBILLAHI MINASYSYAITHAANIR-ROJIIM
Artinya :
(Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan Setan yang terkutuk).

7. Basmalah

Basmalah adalah bacaan untuk memulai setiap pekerjaan yang baik agar mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT. Sabda Rasulullah saw. "Setiap urusan yang baik, tanpa diawali dengan bacaan basmalah akan hilang berkahnya."


Bacaan Basmalah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM
Artinya :
(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang).

8. Hamdalah

Hamdalah, adalah ucapan untuk mensyukuri segala nikmat pemberian Allah SWT. Lazimnya diucapkan setelah bangun tidur, setelah makan-minum, setelah menyelesaikan pekerjaan yang baik, setelah sampai pada tujuan dengan selamat sewaktu bepergian dan setelah tiba di rumah kembali, sembuh dari sakit, setelah menerima rejeki, setelah mengikuti pengajian, dan  setelah melaksanakan kegiatan lain sebagainya yang baik dan bermanfaat.


Bacaan Hamdalah
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

ALHAMDULILLAHI RAB-BIL AALAMIIN
Artinya :
(Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).

9. Istighfar

Istighfar adalah bacaan untuk memohon ampun kepada AllahSWT, atas segala dosa-dosa besar-kecil, baik yang disengaja maupun tidak. Sebab sebagai manusia-yang punya sifat lemah kita tidak terlepas dari dosa, untuk itu wajib memohon ampunan-Nya setiap saat.

(Q.S. An-Nisa: I06) Artinya : "Dan Mohonlah ampun kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang."


Istighfar
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيِ لاَاِلَّهَ إِلاَّهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

ASTAGHFIRULLAH-HAL 'ADZIIM ALLADZII LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIHI
Artinya :
(Aku mohon ampurn kepada Allah Yang Maha Agung. Tiada Tuhan selain Allah. Dia yang hidup dan yang tegak, dan aku bertobat kepada-Nya).

10. Hauqolah

adalah bacaan untuk mengakui kelemahan dan ketidakberdayaan kita tanpa uluran pertolongan Allah SWT.

LAA HAULA WALAA QUW-WATA ILLA BILLAHI (Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah)

Untuk Bacaan Dzikir diatas dapat diterapkan pada waktu-waktu dan tempat-tempat pilihan sesuai dengan kepentingan dan tujuan tertentu yang ditujukan hanya kepada Allah SWT. Untuk melengkapinya, berikut macam-macam artikel terkait :