Cerita Nabi Syuaib AS dan kaum Madyan

Cerita Nabi Syuaib AS dan kaum Madyan

Dalam kisah dan cerita 25 Nabi dan Rasul Allah, Nabi Syuaib AS biasanya diurutkan setelah Nabi Luth dan sebelum Nabi Musa. Dia diutus pada kaum Madyan dan kaum Aykah.


 

Asal-usul kaum Madyan

Menurut tradisi Islam dan cerita nabi - nabi, Madyan atau Midian diambil dari nama anak silsilah istri Nabi Ibrahim AS yang bernama Ketura, Ketura istri ketiga setelah Hajar dan Sarah. Dari silsilah itu kemudian dijadikan kabilah yang terdiri dari Nasab keturunan Madyan tersebut.

Disaat itu penduduk Negeri Madyan sudah sangat tersesat, Ajaran-ajaran agama dalam cerita nabi untuk mentauhidkan Allah sudah ditinggalkan dan dilupakan. kemungkaran dan kemaksiatan sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian hidup mereka, salah satu kebiasaan kemungkarannya yaitu mengurangi takaran dalam timbangan ketika berdagang, dengan mengurangi hak orang lain. 


Dalam Alquran pun dikatakan bahwa Allah membenci penduduk Madyan. Allah mengatakan langsung bahwa penduduk Madyan adalah suka berbuat kerusakan di muka bumi dan kaum yang berbuat zalim.



"Dan kepada penduduk Madyan, (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Dia berkata, 'Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan." (Al-'Ankabut : 36)


Dakwah yang sia-sia

Nabi Syuaib mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, menjauhi kezaliman, kemungkaran dan segala bentuk kemaksiatan. Ia juga mengajak mereka berlaku jujur, terutama dalam berdagang. Nabi Syuaib sama seperti dalam cerita nabi - nabi Allah yang lain, untuk menyerukan pada jalan kebenaran ditengah kaum yang jauh dari kebenaran.

Ajakan dan ajaran Nabi Syuaib tidak ada yang diindahkan oleh kaum Madyan, setiap dakwah yang dilakukan Nabi Syuaib dibalas dengan kedatangan kaum Madyan yang mengancam akan menyiksa dan merajam Nabi Syuaib jika beliau tidak menghentikan dakwahnya. Cerita dakwah Nabi Syuaib banyak sekali mengalami kemunduran dan kegagalan.


Bukan hanya Nabi Syuaib yang diancam, namun para pengikutnya pun sering di paksa dan dianiaya untuk meninggalkan ajaran yang dibawanya.


Bahkan pemuka-pemuka kaum Madyan mendatangi Nabi Syuaib hendak mengusir nya dan para pengikutnya dari negeri Madyan, mereka hanya menganggap Syuaib orang yang lemah, namun mereka tidak secara membabi buta menjatuhkan Syuaib, hanya karena lantaran Syuaib dari keluarga terhormat dari golongan kaum Madyan. Walaupun demikian kaum Madyan mengakui bahwa Syuaib adalah orang yang pandai dan cerdas, jadi menambah kewaspadaan mereka terhadap Syuaib.


Nabi Syuaib Hijrah dan Kaum Madyan tertimpa adzab

Ditengah dakwahnya yang tiada hasil dan hampir semua usahanya sia-sia, petunjuk Allah datang kepada Nabi Syuaib dan pengikutnya untuk hijrah meninggalkan negeri Madyan ke negeri lain, untuk meneruskan cerita nabi dan dakwahnya yaitu kepada kaum Aykah.

Hanya beberapa saat ketika Nabi Syuaib dan pengikutnya meninggalkan kaum Madyan menuju kaum Aykah, terdengar suara guntur yang menggelegar disertai gempa dahsyat yang mengguncang. Itulah adzab Allah kepada kaum Madyan, mereka mati didalam rumah-rumah mereka tak tersisa.


"Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zhalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya." (Qs Hud :94)
"Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." (Qs Al-'Ankabut : 36)
Nabi Syuaib melanjutkan dakwahnya kepada kaum Aykah, ternyata antara kaum Aykah dan kaum Madyan tidaklah berbeda. Sama-sama kaum yang tersesat dan durhaka kepada Allah.
Dan sesungguhnya adalah penduduk Aykah itu benar-benar kaum yang zalim, (Qs Al-Hijr :78).
Kaum Aykah sama halnya dengan kaum Madyan yang tidak mau menerima ajaran dan ajakan Nabi Syuaib. Aib dari penduduk Aykah yang disebutkan dalam Al-Qur'an sama dengan yang disebutkan pada kaum Madyan, seperti mengurangi timbangan dan takaran.

Disebutkan bahwa penduduk Aykah diazab pada hari yang gelap gulita, dan sama halnya dengan kaum Tsamud cerita Nabi Shaleh AS, kedua negeri itu dijungkir balikkan dan dihujani batu dari tanah yang keras dan daerah itu masih tetap dilalui sampai sekarang dan terlihat peninggalannya, sebagai pelajaran.

Baca cerita nabi lain : Cerita Pilihan 25 Nabi dan Rasul Allah