Muraqabah (Merasa selalu diawasi oleh Allah)

Muraqabah (Merasa selalu diawasi oleh Allah)

Muraqabah (Merasa selalu diawasi oleh Allah)


muraqabah Allah selalu mengawasi


Allah Ta'ala berfirman, 

الَّذِىۡ يَرٰٮكَ حِيۡنَ تَقُوۡمُۙ‏ ۞ وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيۡنَ

"Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang Sujud." (QS. asy-Syu'ara: 218-219)

وَهُوَ مَعَكُمۡ اَيۡنَ مَا كُنۡتُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ...

Allah senantiasa bersama kamu sekalian dimana pun kamu berada.Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Hadiid: 4)

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخۡفٰى عَلَيۡهِ شَىۡءٌ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ

"Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) langit. (QS. Ali Imran: 5)

اِنَّ رَبَّكَ لَبِالۡمِرۡصَادِؕ

"Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi. (QS. al-Fajr: 14)

يَعۡلَمُ خَآٮِٕنَةَ الۡاَعۡيُنِ وَمَا تُخۡفِى الصُّدُوۡرُ

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS. Ghafir: 19)

Catatan Hadis

1. Diriwayatkan dari Umar Ibnul Khatthab ra ia berkata,

"Pada suatu hari ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang lelaki berpakaian serba putih dan rambutnya sangat hitam. Tidak diketahui dari mana ia datangnya, dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenal sebelumnya. la langsung duduk di dekat Nabi serta menyandarkan lututnya ke lutut beliau dan meletakkan telapak tangannya di atas paha beliau.
la lalu bertanya, 'Wahai Muhammad, berikan aku penjelasan tentang apa itu Islam.
Beliau bersabda, Islam ialah kau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah jika kau memang sudah mampu jalannya.
la menyahut, Kau benar.
Umar, Kami terheran-heran melihat ia yang bertanya dan juga membenarkan.
la berkata (lagi), Beri aku penjelasan tentang apa itu iman
Beliau bersabda, Yaitu kau percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kita-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan juga percaya akan takdir yang baik maupun yang buruk."
la menyahut, 'Kau benar."
la bertanya lagi, Berikan aku penjelasan tentang apa ihsan.
Beliau menjawab, Yaitu kau menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika tidak bisa seperti itu maka yakinlah bahwa sesungguhnya selalu melihatmu."
Ia bertanya lagi, 'Ceriterakan kepadaku tentang hari kiamat."
Beliau saw bersabda, Yang ditanya itu belum tentu lebih tahu daripada yang bertanya.
Ia berkata, Ceritakan kepadaku tentang tanda-tanda kiamat.
Beliau menjawab, Jika ada seorang budak perempuan melahirkan anak tuannya, jika kamu melihat orang-orang miskin yang tak bersepatu, telanjang, dan penggembala kambing tetapi berlomba-lomba di dalam bangunan.
Ketika orang itu sudah pergi, kami diam sambil termenung. Beliau bertanya, Wahai Umar, kamu tahu siapa yang bertanya tadi?
Saya menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang tahu.
Beliau bersabda, Sesungguhnya yang bertanya tadi adalah Jibril. Ia datang untuk mengajarkan urusan agamamu." (HR. Muslim)


2. Dari Abu Dzar bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu'adz bin Jabal ra, dari Rasulullah, beliau bersabda,

"Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Iringilah kejahatan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapus kejahatan. Dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi) Tirmidzi berkata, "Hadits ini derajatnya hasan.[1]

3. Dari Ibnu Abbas, ia berkata,

"Pada suatu hari  saya diboncengi oleh Nabi. Beliau bersabda padaku,
"Wahai anak muda, sesungguhnya aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa hal, yaitu:
jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu.
jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Allah selalu berada di depanmu.
jika kamu meminta, mintalah kepada Allah.
jika kamu mohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, sekalipun seluruh umat manusia berkumpul dan sepakat untuk memberikan manfaat kepadamu maka mereka tidak akan sanggup melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah terhadap kamu. Dan sekalipun mereka berkumpul dan sepakat untuk nenimpakan mudharat kepadamu maka mereka tidak akan kuasa melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah terhadapmu. Pena sudah diangkat dan lembaran-lembaran sudah kering." (HR.Tirmidzi) Tirmidzi berkata, "Hadits ini derajatnya hasan sahih.[2]


Dalam hadits yang diriwayatkan oleh selain Tirmidzi disebutkan,.

Jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Allah selalu berada di hadapanmu.
ingatlah Allah dalam suka maupun duka, niscaya Allah akan mengingatmu saat dalam kesulitan.
ketahuilah, bahwa sesuatu yang terlepas darimu itu bukan bagianmu, karena seSuatu yang menjadi bagianmu itu tidak akan terlepas darimu,
ketahuilah, bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, bahwa kelapangan itu selalu bersama kesusahan, dan di balik kesulitan ada kemudahan, [3]


4. Dari Anas ra, ia berkata,

"Sesungguhnya kalian biasa melakukan perbuatan-perbuatan yang di mata kalian lebih halus daripada rambut. Padahal pada zaman Rasulullah kami menganggap hal itu termasuk hal-hal yang dapat merusak amal kebaikan." (HR. Bukhari)[4]


5. Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi, beliau bersabda,


Sesungguhnya Allah itu cemburu. Cemburunya Allah yaitu jika seseorang melakukan sesuatu yang diharamkan terhadapnya." (Muttafaq alaih)[5]

6 Dari Abu Hurairah ra, ia pernah mendengar Nabi saw bersabda,


"Ada tiga orang Bani Israil, yang seorang kulitnya belang-belang, yang satu lagi botak, dan yang satunya lagi buta. Allah ingin menguji mereka dengan mengirim malaikat. Sang malaikat mendatangi orang yang berpenyakit belang.
Malaikat bertanya, 'Apa yang paling kamu sukai?"
la menjawab, Warna kulit yang dan indah serta hilangnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku.
Sang malaikat mengusap tubuhnya, dan seketika hilanglah penyakitnya dan ia diberi warna kulit yang bagus serta indah.
Sang malaikat bertanya, Harta apa yang paling kamu senangi?
ia menjawab, 'Unta.
Sang malaikat lalu memberinya seekor unta yang akan melahirkan seraya berkata, Semoga Allah memberkahinya untukmu
Selanjutnya sang malaikat mendatangi orang yang botak dan bertanya, "Apa yang paling kamu sukai?"
la menjawab, 'Rambut yang indah dan hilangnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku. Setelah sang malaikat mengusap kepalanya, hilanglah penyakitnya dan ia diberi rambut yang indah. Sang malaikat bertanya, Harta apa yang paling kamu sukai?
la menjawab, 'Sapi.
Sang malaikat lalu memberinya seekor sapi yang sedang hamil seraya berkata, "'Semoga Allah memberkahinya untukmu.
Giliran sang malaikat mendatangi orang yang buta dan bertanya, "Apa yang paling kamu sukai?
ia menjawab, 'Allah mengembalikan peng lihatanku sehingga aku bisa melihat orang lain.
Setelah sang malaikat mengusap matanya, Allah mengembalikan penglihatannya. Sang malaikat bertanya, Harta yang paling kamu sukai?
la menjawab, 'Kambing.'
Sang malaikat lalu memberinya seekor kambing yang sudah beranak. Selanjutnya semua binatang yang diberikan tadi beranak-pinak sehingga orang yang berpenyakit belang bisa mempunyai onta satu jurang, yang botak mempunyai sapi satu jurang dan yang asalnya buta memiliki kambing satu jurang
Pada suatu hari sang malaikat mendatangi orang yang berpenyakit belang dalam bentuk dan cara seperti sebelumnya. ia berkata, Saya orang miskin yang sudah kehabisan semua cara dalam perjalanan saya. Hari ini yang saya dapat saya andalkan selain Allah adalah Anda. Demi Tuhan yang telah memberi Anda warna yang bagus dan harta, saya minta unta Anda itu melancarkan perjalanan saya.
Orang itu berkata, "Masih banyak hak-hak yang harus aku penuhi."
Sang malaikat berkata kepadanya, "Saya seperti mengenal Anda. Bukankah Anda dulu berpenyakit belang yang membuat jijik orang-orang? Dan bukankah Anda dulu miskin lalu diberi harta oleh Allah?
Orang itu berkata, "Aku mewarisi harta ini secara turun-temurun."
Sang malaikat berkata, "Jika Anda berdusta, semoga Allah menjadikan Anda seperti dulu lagi.
Lalu sang malaikat mendatangi orang yang dulu botak dalam bentuk seperti dulu,
Ia mengatakan seperti yang ia katakan kepada orang yang belang, dan memperoleh jawaban yang sama.
Sang malaikat lalu berkata, "Jika Anda berdusta, semoga Allah menjadikan Anda seperti dulu lagi." 
Giliran sang malaikat mendatangi orang yang dulu buta dalam bentuk dan cara seperti dulu.
Ia berkata, "Saya orang miskin yang sudah kehabisan semua bekal dalam perjalanan saya. Hari ini yang saya dapat saya andalkan selain Allah adalah Anda. Demi Tuhan yang telah memberi Anda warna yang bagus dan harta, saya minta unta Anda itu melancarkan perjalanan saya."
Orang itu berkata, "Masih banyak hak-hak yang harus aku penuhi." Dulu saya buta lalu Allah memulihkan penglihatan saya. Jadi, ambillah apa yang Anda sukai. Demi Allah, pada hari ini saya tidak akan menyusahkan Anda dengan sesuatu yang Anda ambil karena Allah." Maka sang malaikat berkata, "Tahan saja harta Anda. Anda hanya diuji dan Anda telah lulus, tidak seperti kedua teman Anda."(Muttafaq alaih)[6]

7. Dari Abu Ya'la alias Syaddad bin Aus ra, dari Nabi saw beliau bersabda,


"Orang pintar ialah orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekalnya nanti sesudah ia mati. Dan orang lemah ialah orang yang hanya menuruti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah." (HR.Tirmidzi) Tirmidzi berkata, "Hadits ini derajatnya hasan. [7]


8. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,

"Termasuk kesempurnaan Islam seseorang yaitu ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Tirmidzi dan selainnya)[8]


9. Dari Umar ra, dari Nabi saw, beliau bersabda,

"Seorang laki-laki tidak akan ditanya tentang kenapa ia memukul istrinya." (HR. Abu Daud dan selainnya)[9]


Catatan Kaki

[1] Muslim, Kitab: Iman I/36 No. 8
[2] At-Tirmidzi, Kitab: Kebajikan dan Silaturrahmi IV/355 No. 1987
[3] At-Tirmidzi, Kitab: Sifat Kiamat, Kelembutan-kelembutan, dan Wara' IV/667 No. 2516
[4] Al-Bukhari, Kitab; Kelembutan-kelembutan XI/337 No, 6492
[5] Al-Bukhari, Kitab: Níkah IX/230 No 5223 dan Muslim, Kitab: Tobat IV/2114 No. 2761
[6] Al-Bukhari, Kitab: Kisah-kisah Para Nabi VI/578 No 3464, Muslim, Kitab: Zuhud dan Kelembutan-kelembutan IV/3375 No 2964
[7] T'irmidzi, Kitab: Sifat Kiamat dan Kelembutan-kelembutan IV/638 No 2459
[8] At Tirmidzi, Kitab: Zuhud IV/558 No 2317 dan Ahmad 1734
[9] Abu Daud, Kitab: Nikah II/246 No 2147 dan lbnu Majah, Kitab: Nikah 1986