Tata cara Sholat Sunnah Witir Ala Rasulullah
Juli 13, 2020
0
Sholat Sunnah Witir, artinya Sembahyang ganjil (satu raka'at, tiga raka'at, lima raka'at, tujuh raka'at, sembilan raka'at atau sebelas raka'at). Sekurang-kurangnya satu raka'at, dan sebanyak-banyaknya sebelas raka'at, boleh memberi salam tiap dua-dua raka'at, dan yang akhir boleh satu atau tiga raka'at. Kalau dikerjakan tiga raka'at jangan membaca tasyahud awal agar jangan serupa dengan shalat Maghrib Waktunya sesudah mengerjakan sembahyang 'Isya sampai terbit fajar.
Sabda Rasulullah saw:
Sabda Rasulullah saw:
1. Sholat Sunnah Witir itu tidak boleh dikerjakan dua kali dalam semalam.
Diberitakan dari Thalq Ibnu Ali, ia berkata:
"Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada dua kali witir dalam satu malam." (H.R Ahmad dan yang tiga dan Ibnu Hibban mensahihkannya).
2. Sholat Tarawih dan Sholat witir itu jika dikerjakan dengan berjamaah, hendaklah imamnya mengeraskan suaranya ketika membaca Alfatihah.
3. Ada yang berpendapat bahwa pada bulan ramadhan setelah 15 Ramadhan, disunnatkan pada rakaat yang terakhir dari Sholat Sunnah Witir membaca qunut, sesudah i'tidal pada rakaat terakhir.
Rasulullah saw. bersabda:
Bila Sholat Sunnah Witir dikerjakan dengan satu raka'at lebih, maka boleh dikerjakan dengan dua raka'at satu salam dan yang terakhir satu raka'at satu salam, misalnya mengerjakan Sholat Sunnah Witir 7 raka'at, maka cara mengerjakannya adalah setiap dua raka'at satu salam hingga tiga kali lalu ditambah dengan satu raka'at dengan satu salam.
Bila mengerjakan Sholat Sunnah Witir 3 raka'at maka boleh juga dikerjakan dengan satu salam dengan tanpa tasyahud awal. Dan bila mengerjakan Sholat Sunnah Witir dibulan suci Ramadhan sesudah tanggal 15, maka hendaklah membaca do'a qunut pada raka'at yang terakhir sesudah i'tidal.
Ada dua cara untuk mengerjakan Sholat Sunnah Witir yang bilangan raka 'atnya tiga raka'at, yaitu cara menurut Imam Maliki dan cara menurut Imam Abu Hanifah. Menurut Imam Maliki ialah dua raka'at salam dan ditambah mengerjakan shalat lagi satu raka'at. Ini berdasarkan riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah mengerjakan Sholat Sunnah Witir tiga raka'at. Beliau bersalam di akhir raka'at kedua. Sesudah itu beliau mengerjakan shalat lagi satu raka'at.
Kemudian menurut Abu Hanifah berpendapat bahwa untuk mengerjakan Sholat Sunnah Witir yaitu dengan cara tiga raka'at satu salam. Caranya pada raka'at kedua bertasyahud, lalu bangkit menuju ke raka'at ketiga. Pada raka'at ketiga bertasyahud dan salam. Hal ini juga berdasarkan riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan demikian pula.
Selain itu Sholat Witir boleh juga dilakukan tiga raka'at sekaligus, dengan satu tasyahud di raka'at ketiga dan diakhiri dengan salam. Jadi raka'at kedua tanpa tasyahud. Cara ini yang dipilih oleh lbnu Abbas ra. dan kebanyakan para ahli hadits.
Mengenai bacaan surat dalam sholat witir ialah surat apa saja, akan tetapi ada sebuah riwayat, diberitakan dari Ubayya Ibnu Ka'ab ra: ia berkata:
Dalam hadis yang lain disebutkan:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu rakaat karena Allah taala."
2. Jika mengerjakan 3 raka'at dengan dua salam.pertama kali mengerjakan dua raka at, kemudian salam. Setelah itu, shalat lagi satu raka'at, kemudian salam
Lafadh niat yang dua raka'at pertama sebagai berikut :
"Saya niat Sholat Sunnah Witir dua raka'at dari Shalat Witir karena Allah Taala."
3. Jika tiga raka'at dikerjakan dengan sekali salam, maka lafadh niatnya sebagai berikut :
"Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Taala."
Yang tiga rakaat tidak sama dengan sholat maghrib, Sholat witir tiga rakaat tanpa Tasyahud awal. Sholat witir 3 rakaat satu salam yang lazim dikerjakan Rasulullah.
niat imam:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu raka'at sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu raka'at sebagai makmum karena Allah Taala."
2. Jika mengerjakan tiga raka'at dengan dua salam, maka niat dua raka'at yang pertama sebagai berikut:
niat imam:
"Saya niat sholat dua raka'at dari Sholat Witir sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
"Saya niat sholat sunnah dua raka'at dari sholat witir sebagai makmum karena Allah Taala."
Kemudian yang satu raka'at dari yang tiga raka'at itu, niatnya sebagai berikut:
-niat imam:
"Saya niat sholat sunnah dari Sholat Witir satu raka'at sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
Saya niat sholat sunnah dari Sholat Witir satu raka'at sebagai makmum karena Allah Taala."
3. Dan jika tiga raka'at dikerjakan dengan sekali salam, maka lafadh niatnya sebagai berikut:
-niat imam:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga raka'at sebagai imam karena Allah Taala. "
-niat makmum:
" Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga raka'at sebagai makmum karena Allah Taala.
Bilangan Rakaat Shalat Sunnat Witir
Witir ialah sebuah nama bagi satu raka'at yang diasingkan dari yang sebelumnya. Jadi Sholat Witir ialah shalat yang ganjil raka'atnya. Mengenai bilangan raka'atnya Sholat Witir itu, ialah ganjil, sekurang-kurangnya (paling sedikit) satu raka'at dan paling banyak sebelas raka'at, jadi Sholat Sunnah Witir itu bisa dikerjakan: satu raka'at, tiga raka'at, lima raka'at, tujuh raka'at, sembilan raka'at atau sebelas raka'at.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Diberitakan dari Abi Ayyub Al-Anshari, bahwa Rasulullah saw bersabda: Witir itu adalah haq atas setiap orang muslim. Barangsiapa yang suka mengerakan Sholat Witir lima raka'at maka lakukanlah, dan barangsiapa yang suka mengerjakan Sholat Witir tiga raka'at, maka lakukanlah, dan barangsiapa yang suka mengerjakan sunnah witir satu raka'at, maka lakukanlah. " (HR. yang empat kecuali Tirmidzi dan Ibnu Hibban mensahih-kannya, dan An-Nasa'i menguatkan ketentuannya).
"Maha Suci Tuhan Raja yang sangat kudus." (3x).
"Maha suci yang sesungguh-sungguhnya Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat serta Jibril." (3x)
"Tuhan yang mendidik segala malaikat dan jiwa. (3x)
"Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Aku memohon ampun kepada Allah, Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu akan keridhaan-Mu dan Syurgamu. Dan kami berlindung kepada-Mu dari pada kemurkaan-Mu serta siksa neraka." (3x).
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun, serta gemar sekali mengampuni, maka ampunilah kami, Walhai Dzat Yng Maha Mulia."
Atau membaca doa sebagai berikut:
"Wahai Tuhanku, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu dan aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu, tak mampu aku menghinggakan puji untuk-Mu, sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu sendiri." (HR. Abu Dawud dari Ali ra.).
source image : al-talib.org |
Sabda Rasulullah saw:
"Dari Abu Ayub, berkata Nabi saw: Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah, siapa yang suka mengerjakan tiga kerjakanlah dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah". (HR. Abu Dawud Nasa'i).
Sabda Rasulullah saw:
"Dari 'Aisyah: Adalah Nabi saw sembahyang di antara sembahyang Isya dengan terbit fajar sebelas raka'at. Beliau memberi salam tiap-tiap dua raka'at dan yang penghabisan-nya satu raka'at". (HR. Al Bukhari dan Imam Muslim).
Hukum Shalat Sunnat Witir
Sholat Sunnah Witir itu hukumnya sunnat muakkad. Bisa dikerjakan dengan munfarid (sendirian), akan tetapi jika dikerjakan dengan berjamaah lebih utama. Sedangkan waktunya ialah sehabis Shalat Tarawih. Dan apabila dikerjakan pada selain bulan Ramadhan, waktunya maa baina shalaatil Isyaa' ilaa thuluu 'il faj'ri (yakni di antara Shalat Isya' sampai terbit fajar).Waktu Shalat Sunnat Witir
Mengenai waktu mengerjakannya ialah: setelah Shalat Isya sampai terbit fajar (tiba waktu Shubuh).Cara Shalat Sunnat Witir
Sholat Sunnah Witir boleh dikerjakan sèbagai sholat malam tanpa mengerjakan sholat tahajud terlebih dahulu. Rasulullah saw. sering kali melakukan Sholat Sunnah Witir saja. Sholat Sunnah Witir boleh dilakukan sembilan raka'at, tujuh raka'at, lima raka'at, tiga raka'at, atau satu raka'at.1. Sholat Sunnah Witir itu tidak boleh dikerjakan dua kali dalam semalam.
Diberitakan dari Thalq Ibnu Ali, ia berkata:
"Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada dua kali witir dalam satu malam." (H.R Ahmad dan yang tiga dan Ibnu Hibban mensahihkannya).
2. Sholat Tarawih dan Sholat witir itu jika dikerjakan dengan berjamaah, hendaklah imamnya mengeraskan suaranya ketika membaca Alfatihah.
3. Ada yang berpendapat bahwa pada bulan ramadhan setelah 15 Ramadhan, disunnatkan pada rakaat yang terakhir dari Sholat Sunnah Witir membaca qunut, sesudah i'tidal pada rakaat terakhir.
Rasulullah saw. bersabda:
"Rasulullah memerintahkan dan menyukai melaksanakan shalat malam (Sholat Sunnah Witir) meskipun dilaksanakan dengan satu raka'at."
Bila Sholat Sunnah Witir dikerjakan dengan satu raka'at lebih, maka boleh dikerjakan dengan dua raka'at satu salam dan yang terakhir satu raka'at satu salam, misalnya mengerjakan Sholat Sunnah Witir 7 raka'at, maka cara mengerjakannya adalah setiap dua raka'at satu salam hingga tiga kali lalu ditambah dengan satu raka'at dengan satu salam.
Bila mengerjakan Sholat Sunnah Witir 3 raka'at maka boleh juga dikerjakan dengan satu salam dengan tanpa tasyahud awal. Dan bila mengerjakan Sholat Sunnah Witir dibulan suci Ramadhan sesudah tanggal 15, maka hendaklah membaca do'a qunut pada raka'at yang terakhir sesudah i'tidal.
Ada dua cara untuk mengerjakan Sholat Sunnah Witir yang bilangan raka 'atnya tiga raka'at, yaitu cara menurut Imam Maliki dan cara menurut Imam Abu Hanifah. Menurut Imam Maliki ialah dua raka'at salam dan ditambah mengerjakan shalat lagi satu raka'at. Ini berdasarkan riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah mengerjakan Sholat Sunnah Witir tiga raka'at. Beliau bersalam di akhir raka'at kedua. Sesudah itu beliau mengerjakan shalat lagi satu raka'at.
Kemudian menurut Abu Hanifah berpendapat bahwa untuk mengerjakan Sholat Sunnah Witir yaitu dengan cara tiga raka'at satu salam. Caranya pada raka'at kedua bertasyahud, lalu bangkit menuju ke raka'at ketiga. Pada raka'at ketiga bertasyahud dan salam. Hal ini juga berdasarkan riwayat yang menerangkan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan demikian pula.
Selain itu Sholat Witir boleh juga dilakukan tiga raka'at sekaligus, dengan satu tasyahud di raka'at ketiga dan diakhiri dengan salam. Jadi raka'at kedua tanpa tasyahud. Cara ini yang dipilih oleh lbnu Abbas ra. dan kebanyakan para ahli hadits.
Mengenai bacaan surat dalam sholat witir ialah surat apa saja, akan tetapi ada sebuah riwayat, diberitakan dari Ubayya Ibnu Ka'ab ra: ia berkata:
"Rasulullah saw pernah berwitir dengan Sabbihisma Rabbikal A'laa' Dan 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun' dan Qul Huwallaahu Ahad.(HR. Ahmad, Abu Dawuddan An-Nasai).Tentang Sholat Sunnah Witir dalam hadits disebutkan:
"Diberitakan dari Ali, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Berwitirlah kamu sesungguhnya Allah itu tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil)." (HR. al-Khamsah dan Ibnu Huzaimah mensahihkannya).
Dalam hadis yang lain disebutkan:
"Diberitakan dari Abdillah Ibnu Buraidah ra. dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Witir itu adalah haq (kewajiban), maka barang siapa tidak berwitir, bukanlah ia dari golongan kami." (HR Abu Dawud dengan sanad layyin, dan al Hakim mensahihkannya).
Lafadh Niat Sholat Sunnah Witir
Bla Dikerjakan Sendirian
1. Jika mengerjakan satu raka'at saja, maka lafadh niatnya sebagai berikut :"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu rakaat karena Allah taala."
2. Jika mengerjakan 3 raka'at dengan dua salam.pertama kali mengerjakan dua raka at, kemudian salam. Setelah itu, shalat lagi satu raka'at, kemudian salam
Lafadh niat yang dua raka'at pertama sebagai berikut :
"Saya niat Sholat Sunnah Witir dua raka'at dari Shalat Witir karena Allah Taala."
3. Jika tiga raka'at dikerjakan dengan sekali salam, maka lafadh niatnya sebagai berikut :
"Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Taala."
Yang tiga rakaat tidak sama dengan sholat maghrib, Sholat witir tiga rakaat tanpa Tasyahud awal. Sholat witir 3 rakaat satu salam yang lazim dikerjakan Rasulullah.
Bila Dikerjakan dengan Berjama'ah
1. Jika mengerjakan satu raka'at saja, maka lafadh niatnya sebagai berikut:niat imam:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu raka'at sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir satu raka'at sebagai makmum karena Allah Taala."
2. Jika mengerjakan tiga raka'at dengan dua salam, maka niat dua raka'at yang pertama sebagai berikut:
niat imam:
"Saya niat sholat dua raka'at dari Sholat Witir sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
"Saya niat sholat sunnah dua raka'at dari sholat witir sebagai makmum karena Allah Taala."
Kemudian yang satu raka'at dari yang tiga raka'at itu, niatnya sebagai berikut:
-niat imam:
"Saya niat sholat sunnah dari Sholat Witir satu raka'at sebagai imam karena Allah Taala."
niat makmum:
Saya niat sholat sunnah dari Sholat Witir satu raka'at sebagai makmum karena Allah Taala."
3. Dan jika tiga raka'at dikerjakan dengan sekali salam, maka lafadh niatnya sebagai berikut:
-niat imam:
"Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga raka'at sebagai imam karena Allah Taala. "
-niat makmum:
" Saya niat Sholat Sunnah Witir tiga raka'at sebagai makmum karena Allah Taala.
Bilangan Rakaat Shalat Sunnat Witir
Witir ialah sebuah nama bagi satu raka'at yang diasingkan dari yang sebelumnya. Jadi Sholat Witir ialah shalat yang ganjil raka'atnya. Mengenai bilangan raka'atnya Sholat Witir itu, ialah ganjil, sekurang-kurangnya (paling sedikit) satu raka'at dan paling banyak sebelas raka'at, jadi Sholat Sunnah Witir itu bisa dikerjakan: satu raka'at, tiga raka'at, lima raka'at, tujuh raka'at, sembilan raka'at atau sebelas raka'at.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Diberitakan dari Abi Ayyub Al-Anshari, bahwa Rasulullah saw bersabda: Witir itu adalah haq atas setiap orang muslim. Barangsiapa yang suka mengerakan Sholat Witir lima raka'at maka lakukanlah, dan barangsiapa yang suka mengerjakan Sholat Witir tiga raka'at, maka lakukanlah, dan barangsiapa yang suka mengerjakan sunnah witir satu raka'at, maka lakukanlah. " (HR. yang empat kecuali Tirmidzi dan Ibnu Hibban mensahih-kannya, dan An-Nasa'i menguatkan ketentuannya).
Do'a Sesudah Sholat Sunnah Witir
Setelah melaksana kan Sholat Witir hendaknya berdoa seperti berikut ini, yang semuanya pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Di antaranya ialah:"Maha Suci Tuhan Raja yang sangat kudus." (3x).
"Maha suci yang sesungguh-sungguhnya Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat serta Jibril." (3x)
"Tuhan yang mendidik segala malaikat dan jiwa. (3x)
"Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Aku memohon ampun kepada Allah, Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu akan keridhaan-Mu dan Syurgamu. Dan kami berlindung kepada-Mu dari pada kemurkaan-Mu serta siksa neraka." (3x).
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun, serta gemar sekali mengampuni, maka ampunilah kami, Walhai Dzat Yng Maha Mulia."
Atau membaca doa sebagai berikut:
"Wahai Tuhanku, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu dan aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu, tak mampu aku menghinggakan puji untuk-Mu, sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu sendiri." (HR. Abu Dawud dari Ali ra.).