Cerita Anak Tentang Kisah Teladan Nabi Yusuf AS
Cerita Anak yang mengisahkan Tentang Kisah Teladan Nabi Yusuf AS. Nasab Nabi Yusuf adalah putra pertama Nabi Yaqub AS dari istrinya yang bernama Rahil sedangkan yang kedua adalah Bunyamun, sedangkan jumlah saudaranya 12 orang dari istri Nabi yaqub yang berbeda. Dari 12 orang anaknya, Yusuf dan Bunyamun lah yang paling disayang oleh Nabi Yaqub AS.
Kisah Teladan Nabi Yusuf as
Pada saat Ya'qub memutuskan untuk kembali ke Hebron, Palestina, kediaman Nabi Ishak AS ayah Yaqub. Di tengah perjalanan, Rahil ibu nabi Yusuf melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian dinamai Bunyamun. Namun persalinan tersebut sangat sulit dan Rahil ibu Nabi Yusuf meninggal kemudian. Ya'qub memakamkannya di Gua Makhpela.
Mimpi Yusuf
Karena kasih sayang yang diberikan pada Yusuf dan Bunyamun berbeda, hal ini membuat iri para saudara-saudaranya yang lain. Yusuf anak ke 11 dan Bunyamun anak yang paling bungsu dari ke 12 orang saudara itu. Terlebih setelah ibunya Yusuf dan Bunyamun (Rahil) meninggal dunia, maka mereka semakin disayang oleh Nabi Yaqub.
Yusuf mempunyai ketampanan yang luar biasa, tidak ada orang yang pernah melihat orang yang lebih tampan daripada Yusuf. Bahkan para wanita mengira bahwa Yusuf bukanlah manusia, melainkan malikat yang menyerupai manusia. Bentuk tubuhnya pun sangatlah bagus.
Pada suatu malam Yusuf bermimpi, Ia melihat sebelas bintang bulan dan matahari bersujud kepadanya. Esok harinya mimpinya itu disampaikan kepada ayahnya. Nabi Yaqub berkata kepada Yusuf:
"Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, Bulan adalah ibumu. Semua akan tunduk menghormatimu. Kelak engkau akan menjadi orang yang besar. Dan Jangan lah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu. Jika saudaramu mengetahuinya, niscaya mereka akan mencelakakanmu."
Saudara Nabi Yusuf
Dari ke empat orang istri, Yaqub di Karuniai 12 orang anak. Semua anaknya lahir di Irak, kecuali Bunyamin yang lahir di Kan'an. Saudara-saudara Nabi Yusuf bernama :
- Rawbin
- Syam'un
- Lawi
- Yahuza
- Yasakir
- Zabulon
- Jad
- Asyir
- Dan
- Naftali
- Bunyamin/Bunyamun adik kandung Yusuf
Namun tanpa sepengetahuan Yusuf dan Nabi Yaqub, salah seorang saudaranya mendengar percakapan mereka. dan meceritakan apa yang didengarnya kepada saudara-saudaranya yang lain kecuali kepada Bunyamun.
Mereka menjadi semakin iri terhadap Yusuf, dan kian membencinya. karena banyak kelebihan yang dipunya Yusuf tak mereka punya, kasih sayang ayahnya pun berbeda dari yang mereka dapatkan. Terlebih dengan mimpi dan ramalan ayahnya akan Yusuf menjadi orang besar kelak.
Rencana licik saudara-saudara Yusuf
Sifat iri yang semakin besar membuat para saudara-saudara Yusuf merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan Yusuf dimata ayahnya, bahkan berniat untuk mencelakakan Yusuf. Pada suatu hari mereka meminta ijin kepada Nabi Yaqub untuk mengajak Yusuf berburu binatang, dengan segenap rencana yang telah disusun.
Mula-mula Nabi Yaqub tidak mengijinkan, namun mereka terus memaksa dan membujuk ayahnya. Mereka menunjukan kesanggupan untuk menjaga Yusuf dari bahaya yang akan mencelakakan Yusuf. Padahal merekalah yang berniat mencelakakan adiknya itu.
Atas bujukan saudara-saudara Yusuf, akhirnya Nabi Yaqub mengijinkan mereka membawa serta Yusuf untuk ikut berburu. Tinggalah Bunyamun yang menemani ayahnya dirumah.
Ditengah hutan, setelah berburu tiba-tiba mereka menangkap Yusuf.
"Hei, mau kalian apakan aku ini?" protes Yusuf.
"Diam!" bentak salah seorang kakaknya.
Mereka telah merencanakan dengan matang untuk membunuh Yusuf, namun ketika hendak dilakukan mereka tidaklah sampai hati ketika menatap wajah adiknya. Masih ada rasa tidak tega terhadap adik tirinya itu. Kebimbangan melanda pikiran mereka. Mau diapakan Yusuf?.
Akhirnya salah seorang dari mereka mengusulkan agar dimasukkan saja kedalam sumur ditengah hutan, ditempat itu pasti banyak khalifah yang lewat untuk singgah. Pasti ada yang akan mengambilnya dan Yusuf pasti akan dijual sebagai budak dikota. Dengan demikian Yusuf enyah dan disingkirkan dari keluarga. Usul itu pun akhirnya disetujui.
Mereka memaksa Yusuf membuka bajunya dan mengikat tubuhnya kemudian dimasukkan kedalam sumur. Yusuf tak berdaya, karena usianya masih sangat belia bila dibandingkan dengan kakak-kakaknya, yang bertubuh besar dan kuat.
Kemudian mereka mengambil darah hewan hasil buruan untuk dilumuri ke baju Yusuf yang dipaksa diambil tadi, baju yang berlumuran darah akan dijadikan bukti kepada ayahnya dengan cerita karangan mereka. Cerita bahwa Yusuf telah dimakan oleh hewan buas menyisakan baju yang terkoyak dan berlumuran darah.
Setelah rencana licik saudara-saudara Yusuf diceritakan kepada ayahnya, Nabi Yaqub sangat sedih mendengar itu, tak berhenti menangisi anak kesayangannya itu. Demikian sangat kesedihannya denan tangisan yang tiada henti, membuat keadaan itu mempengaruhi kondisi penglihatan Nabi Yaqub, lama-kelamaan akhirnya menjadi buta.
Yusuf Dijual Menjadi Budak
Tak berapa lama Yusuf berada didasar sumur yang gelap gulita, ada serombongan kafilah yang hendak berdagang ke negeri Mesir, saat hendak mengambil air disumur mereka terkejut melihat ada seorang belia didalamnya. Akhirnya Yusuf diangkat dari dasar sumur dan ditawan untuk dijadikan barang dagangan, dijual sebagai budak. Mereka mengira akan dapat harga yang tinggi dengan menjual budak yang masih muda belia.
Sesampainya di Pasar kemudian Yusuf dipajang untuk ditawar-tawarkan sebagai barang jualan mereka, Karena keelokan wajah dan fisik Yusuf tak selang berapa lama ada sesorang yang berminat membeli Yusuf. Dia adalah seorang yang mempunyai jabatan Menteri di kerajaan Mesir, bernama Kiftir. Kiftir pun kemudian menyerahkan Yusuf kepada istrinya yang bernama Zaulaiha untuk memberikan tugas sebagai seorang budak dirumahnya.
Melihat Yusuf pertama kali, Zulaiha mengusulkan agar Yusuf diangkat menjadi kepala pelayan mereka saja yang tidak perlu mengerjakan pekerjaan kasar, Zulaiha sangat terpesona melihat Yusuf dan sangat sayang bila Yusuf dijadikan budak yang mengerjakan pekerjaan kasar.
Zulaiha Mulai Tergoda dengan Yusuf
Seiring berjalan waktu Yusuf tumbuh menjadi seorang pemuda yang semakin tampak kesempurnaan fisik dan wajahnya, perilaku Yusuf pun lemah lembut dan sangat ramah kepada siapapun. Rasa simpati Zulaiha yang tertanam dari awal melihat Yusuf pun menjadi semakin besar. Sering pada setiap kesempatan, Zulaiha mencuri pandang dengan memperhatikan Yusuf, semakin lama diperhatikan semakin tak terbendung asmara yang dipendam Zulaiha, asmara seorang wanita kepada laki-laki.
Pada suatu ketika suami Zulaiha sedang pergi, Zulaiha merencanakan sesuatuuntuk menggoda Yusuf. Ia mengenakan pakaian terbaiknya, tubuhnya dibaluri parfum yang menyerbak dan merias wajahnya untuk menarik perhatian. Kemudian ia memanggil Yusuf untuk ke kamarnya.
Setelah Yusuf masuk kedalam kamar, tiba-tiba Zulaiha mengunci pintu kamar. Yusuf terkejut, dan kian berdebar-debar melihat penampilan Zulaiha yang tak seperti biasanya.
Zulaiha berkata kepada Yusuf, "Marilah Yusuf, seluruh jiwa dan ragaku kuserahkan kepadamu."
Zulaiha mempunyai paras wajah yang sangat cantik, tubuhnya menggoda ditambah dengan tampilannya mengenakan pakaian untuk menarik dan merangsang laki-laki, tak ada seorang laki-laki yang mampu menahan nafsunya bila melihat Zulaiha didalam kamar tanpa ada siapapun saat itu. Namun Yusuf adalah seorang pemuda yang alim, terlebih dia terlahir dari ajaran-ajaran agama yang tinggi. Ajaran agama Ibrahim AS yang diajarkan Nabi Yaqub ayahnya. Yusuf pun menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah dari perbuatan maksiat ini. Bagaimanakah aku aan melakukan perbuatan ini? sedang suamimu adalah tuanku yang telah memuliakanku dan berbuat sebaik perbuatan kepadaku. Adalah tidak patut jika suatu kebaikan dibalas dengan penghinaan."
Akan tetapi hati dan pikiran Zulaiha telah dikuasai nafsu dan bujuk rayu setan. Ia tak menghiraukan perkataan Yusuf. "Yusuf". Panggil Zulaiha dengan suara penuh nafsu, kemudian menghambur dan mendekap Yusuf dengan erat-erat. "Tidak seorangpun melihat kita. Tidak seorangpun yang mengetahui perbuatan kita."
source image : cjnews.com |
"AllahMaha Mengetahui!" jawab Yusuf sabil berusaha melepaskan diri dan mencoba lari keluar kamar.
Zulaiha ikut berlari mengejar Yusuf yang mencoba kabur, ditariknya baju Yusuf bagian belakang, tapi Yusuf tetap meronta berusaha meninggalkan kamar, tak perduli bajunya yang ditarik sehingga sobeklah akibat tarikan yang kuat antara Zulaiha dan Yusuf. Namun akhirnya Yusuf berhasil kabur dengan bajunya yang sobek.
Disaat demikian tiba-tiba Kiftir suami Zulaiha datang. Zulaiha kemudian menghampirinya dengan berkata: "Suamiku, Yusuf memaksaku untuk melakukan perbuatan zina."
Kiftir tekejut mendengarnya, kemudian memanggil Yusuf. "Benarkah kau memaksa istriku untuk melakukan zina?" tanya Kiftir dengan rasa terkejut yang belum reda.
"Tidak!" jawab Yusuf. "Zulaiha istri Tuanlah yang telah memaksaku untuk melakukan perbuatan demikian."
Zulaiha tetap berkilah untuk menutupi perbuatannya didalam kamar, ia tidak mau mengakui atas apa yang dilakukannya terhadap Yusuf. "Lihatlah buktinya, aku telah merobek baju Yusuf ketika ia hendak memaksaku."
"Hal itu tidaklah benar Tuanku." Yusuf membela diri.
Disaat sedang beradu argumen itu, tiba-tiba datanglah penasehat Kiftir sebagai penengah, dan Kiftir meminta pendapatnya akan kejadian itu. Penasehat itu berkata kepada Kiftir: "Lihatlah bagian mana baju Yusuf yang sobek. Bila bagian depan, maka Zulaiha lah yang benar, karena Yusuf menghadap Zulaiha untuk melakukan perbuatan itu. Namun bila yang sobek bagian belakang maka Yusuf lah yang benar, karena Yusuf membelakangi Zulaiha untuk meninggalkan perbuatan Zina."
Kemudian Kiftir memerikasa baju Yusuf yang terkoyak, dan mendapati baju Yusuf yang terkoyak bagian belakang. Betapa malu Kiftir dibuatnya. Sungguh malu mendapati istrinya bersalah. Mempunyai istri demikian Sebagai pembesar kerajaan di Negeri Mesir. Hal ini akan menurunkan citra dan jabatanya kelak bila orang-orang mengetahuinya.
Kiftir berkata: "Rahasiakanlah peristiwa ini, simpan baik-baik, janganlah sampai ada orang yang tahu. Dan kau Zulaiha mohonlah ampunan kepada Tuhan atas dosa yang telah kau lakukan. Bertaubatlah dengan sebenar-benar taubat."
Mereka Terpesona oleh Yusuf
Meskipun sudah sedemikian dirahasiakan kejadian memalukan yang dilakukan Zulaiha, tetaplah kejadian tersebut diketahui para teman dan tetangga Zulaiha. Mereka yang mengetahui kabar itu mencibir dan menggunjing Zulaiha.Mengetahui hal itu, Zulaiha merasa malu namun kesal akan cibiran para teman-teman dan tetangganya terutama yang wanita. "Sungguh mereka mencibir karena mereka belum mengetahui Yusuf. Andaikata mereka mengetahui akan Yusuf, pastilah mereka akan tergila-gila dibuatnya." Zulaiha berkata dalam hati.
Untuk mengatasi kekesalannya, ia merencanakan sesuatu terhadap mereka. Ia berencana untuk memperlihatkan Yusuf kepada mereka. Akan ia buktikan bahwa cibiran mereka atas dirinya akan terjadi juga kepada mereka.
Zulaiha pun mengadakan jamuan makan dan mengundang para wanita-wanita yang telah mengunjingnya. Dalam jamuan itu disiapkan makanan dan buah-buahan diatas meja yang besar. Disiapkan pula sebilah pisau tajam untuk mengiris buah-buahan yang tersaji pada setiap undangan.
Pada saat para wanita undangan itu menyiapkan buah santapan untuk diiris dengan sebilah pisau yang telah disiapkan, Zulaiha meminta pelayan untuk memanggil Yusuf masuk kedalam ruang jamuan.
Masuklah Yusuf disaat para wanita sibuk mengupas buah dengan pisau dan buah ditangan, para wanita terkesima melihat sosok Yusuf yang baru saja masuk, sosok Yusuf dengan ketempanannya yang mempesona. Sejenak mereka lupa diri dengan kesibukan yang dilakukan. Dengan mata penuh kekaguman menatap ketampanan Yusuf tak terasa pisau tajam yang mereka pegang telah mengiris jari mereka sendiri, namun mereka tak merasakan yang telah dilakukan, akibat daya tarik Yusuf yang mampu mengalihkannya. Mereka bahkan mengira Yusuf bukanlah manusia, namun malaikat yang menyerupai manusia.
"Inilah pemuda yang kalian gunjingkan. Kalian pun sungguh terpesona dibuatnya, sehingga jari kalian pun teriris namun tak merasakan apa yang telah kalian perbuat."
Zulaiha pun kemudian meminta Yusuf meninggalkan ruang jamuan. Setelah Yusuf tak terlihat lagi, para wanita itu baru menyadari akan hal yang barusan terjadi, darah yang keluar bercucuran dari jari mereka, mereka baru saja menyadari bahwa yang mereka iris bukanlah buah-buahan namun jari mereka sendiri. Dengan rasa terkejut dan rasa malu, suasana jamuan menjadi panik, mereka menggunjing satu sama lain, tak pernah mereka melihat orang yang lebih tampan dari Yusuf sebelumnya.
Yusuf Dipenjara
Mengetahui hal itu ditambah rasa malunya atas apa yang telah dilakukan Zulaiha membuat Kiftir menjadi resah, ditambah dengan isu yang beredar diantara para tetangganya. Kiftir akhirnya memasukkan Yusuf kedalam penjara walaupun ia sungguh tahu bahwa Yusuf tidaklah bersalah, ia melakukan itu hanya untuk meredam apa yang telah terjadi, mengaburkan tuduhan orang lain terhadap istri dan keluarganya. Juga untuk menutupi rasa malunya.Yusuf tetap sabar akan apa yang terjadi pada dirinya, Ia tetap berserah akan keputusan Allah, karena memang itulah yang terbaik bagi dirinya.
Didalam penjara Yusuf bertemu dengan dua orang pelayan raja yang bersalah. Yang pertama bernama Nabo, ia adalah kepala bagian minuman di kerajaan. Kedua bernama Malhab, ia adalah kepala bagian makanan. Keduanya dinyatakan bersalah karena berusaha membunuh raja dengan menaruh racun pada makanan dan minuman yang akan disajikan kepada raja.
Yusuf berusaha mengajak mereka pada ajaran Agamanya yang tinggi, ajaran agama Ibrahim AS. Kembali untuk bertaubat kepada Allah. Dengan cara yang lemah lembut dan perlahan. Yusuf pun dikenal sebagai orang yang alim dan cerdas didalam penjara, Ia dikenal sebagai orang yang menyeru pada jalan kebenaran.
Nabi Yusuf diberi ilmu berupa Takwil mimpi
Suatu Pagi Nabo menceritakan mimpi yang dialaminya pada malam hari kepada Yusuf, "Aku bermimpi memeras anggur yang akan kujadikan Khamar (Minuman keras yang memabukkan)."
Yusuf menyatakan bahwa dia mengetahui makna mimpi tersebut, kemudian menegaskan bahwa ilmu takwil mimpi yang dimilikinya adalah sebagian ilmu yang diajarkan Allah padanya.
Ia kemudian menafsirkan mimpi Nabo. "Bergembiralah engkau, Tak lama lagi engkau akan dibebaskan, karena apa yang telah mereka tuduhkan kepadamu tidaklah terbukti. Kau akan kembali menjalani tugasmu sebagai pembawa khamr kepada raja."
Malhab pun mempunyai mimpi yang dialaminya, karena penasaran ia pun menceritakan kepada Yusuf perihal mimpinya.
"Aku bermimpi membawa kue diatas kepalaku, ketika itu seekor burung datang memakan kue itu."
"Sungguh aku sangat menyesal mengetahui mimpimu." kata Yusuf, "Kau akan mengalami nasib buruk, tuduhan mereka atas mu telah terbukti, kau dinyatakan bersalah."
Mendengar tafsir yang disampaikan Yusuf akan mimpinya, karena ia tidak menyukai kabar buruk yang akan menimpanya. Malhab tidak menghiraukannya dan menganggap tafsir Yusuf hanyalah bualan belaka. Namun didalam hatinya Malhab sungguh sangat ketakutan, karena ia memang tahu yang sebenarnya bahwa ia memang bersalah dan sadar akan hal itu.
Beberapa hari kemudian, apa yang ditafsirkan mimpi Nabo dan Malhab oleh Yusuf terbukti kebenarannya. Nabo dibebaskan dari tuduhan dan menjalankan tugas kembali di istana kerajaan, Sedangkan Malhab dihukum mati karena terbukti kesalahannya hendak meracuni raja Mesir.
Sebelum keluar penjara, Yusuf meminta Nabo untuk menyampaikan keaadaannya kepada tuannya didalam penjara, Ia ingin agar tuannya meninjau kembali apa yang telah diputuskannya agar ia bisa dibebaskan. Namun setelah keluar penjara, Nabo lupa akan permintaan Yusuf, sehingga membuat Yusuf mendekam lebih lama didalam penjara.