Mengenal Istri-istri Rasulullah saw

Mengenal Istri-istri Rasulullah saw

Istri-istri Rasulullah saw. Rasulullah saw. menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu syahwat, sebab sepuluh di antara sebelas wanita itu Nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah usia senja.

istri rasulullah

Jadi tujuan Nabi saw menikahi mereka adalah semata-mata guna menyebarkan hukum-hukum Islam yang berkaitan erat dengan kaum wanita, misalnya tentang haid/menstruasi, nifas, melahirkan dan sebagainya.

Dengan kata lain untuk mencetak guru-guru wanita dalam bidang hukum-hukum syara yang sangat dibutuhkan kaum wanita. Mengapa? Karena pada masa itu wanita merasa malu bertanya langsung kepada Nabi tentang masalah kewanitaan dan keluarga. Selain itu, menikah sampai sebelas ini merupakan pengecualian bagi Rasulullah saw, sedangkan umatnya tidak diperbolehkan.

Kesebelas Istri-istri Rasulullah saw :


1 Khadijah binti Khuwalid,

seorang janda kaya-raya di wilayah Mekah, dan terkenal berahlak mulia. Sebelumnya Khadijah sudah dua kali menikah yang pertama dengan Athiq bin Aids, dan kedua dengan Abu Halah bin Zararah. Setelah keduanya meninggal, banyak pria  yang berniat menikahinya, namun Khadijah tidak menanggapi, lantaran mereka hanya memandang kekayaannya dan kedudukannya sebagai wanita terpandang.

Setelah mendengar dan mengetahui kesempurnaan pribadi Nabi saw, Khadijah menyatakan rasa kagum, cinta, dan kesediaan menjadi istri Nabi saw. Ketika itu Khadijah berusia  40 tahun, sedangkan Nabi saw. berusia 25 tahun, Usia perkawinan mereka mencapai 25 tahun. Dikarunia tujuh orang anak, tiga putra (Al Qasim, Abdullah, dan Tayyib) yang meninggal dunia sewaktu masih kecil dan empat putri, ialah Zainab, Ruqayyah, Ummi Kaltsum, dan Fatimah.

Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepada Rasulullah, dan menyumbangkan harta kekayaannya untuk mensyiarkan Islam. la wafat pada usia enam puluh lima tahun, sebelum Nabi hijrah. Ialah wanita yang paling dicintai oleh Nabi, karena kemuliaannya, ketinggian ahlaknya, kesempurnaannya, dan orang yang pertama beriman kepadanya. Sedemikian besar cinta Nabi kepada Khadijah, hingga di kemudian hari Nabi sering memuji Khadijah di hadapan istri-istrinya.

Baca Juga :  Mengenalkan 7 putra - putri Rasulullah pada anak

2 Saudah binti Zam'ah,

seorang janda dari Sukran bin 'Amr bin Abdi Syams. Setelah memeluk lslam Sukran turut berhijrah ke Habsyah, dan meninggal dunia ketika kembali ke Mekah. Sejak menjanda, ia hidup sebatang kara. Andai kembali ke keluarganya, pastilah dipaksa mejadi kafir. Oleh karena itu Nabi menyelamatkan Saudah dengan menikahinya. Usia Saudah ketika itu 55 tahun.

3 Aisyah binti Abi Bakar Ash-Shiddiq,

putri Abu Bakar Ash Shiddiq. Ialah satu-satunya wanita yang masih gadis ketika dinikahi oleh Nabi. la terkenal cerdas, dan kuat ingatannya Maka tidaklah mengherankan jika banyak sahabat yang menanyakan hukum-hukum Islam kepadanya. Sedemikian hebat hafalan Aisyah, hingga Nabi pernah bersabda,

"Ambillah sebagian dari agamamu dari si wanita merah (panggilan sayang Nabi bagi Aisyah). " la mendapat julukan wanita merah, karena kulitnya kemerah-merahan.

4. Hafshah binti Umar bin Khaththab,

seorang janda dari Khanis bin Hudzailah Al Anshary yang meninggal dalam perang Badar. Rasulullah menikahinya:

(a) karena rasa tanggung jawab, untuk melindungi dan menghiburnya setelah kehilangan suami yang telah syahid ketika membela agama Allah SWT;

(b) karena kecintaan beliau kepada Umar bin Khattab, ayah Hafsah.

5. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan,

seorang janda dari Ubadillah binti Jahsyi bin Khuzaimah yang turut berhijrah ke Habsyah.

6. Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah,

seorang janda dari Abu Salamah bin Abdi 'I-Asad yang meninggal dalam perang Uhud. Ia termasuk orang yang paling kuat iman dan jihadnya. Ketika Nabi saw melamarnya, ia berkata: "Aku wanita tua yang miskin yang harus dinafkahi, dan wanita yang sangat pencemburu." Bersabdalah Nabi,

"Aku lebih tua darimu. Masalah nafkah kita serahkan kepada Allah SWT. Tentang kecemburuan, aku berdoa kepada Allah agar dihilangkan darimu."

Jelaslah, bahwa perkawinan Nabi hanyalah untuk melindungi para janda dan memperkuat barisan wanita Islam.

7. Zainab binti Jahsyi,

seorang janda dari Zaid bin Haritsah. Mereka bercerai karena kehidupan berumah tangga yang semakin memburuk. Zainab memang keturunan orang-orang terhormat, sedangkan Zaid adalah seorang hamba sahaya yang kemudian diangkat anak oleh Nabi sehingga mendapat julukan Zaid bin Muhammad

8. Juwariyah binti Al-Harits bin Abi Dhirar,

Nabi menikahinya untuk melunakkan hati kaumnya kepada lslam, la putri Al Harits bin Dhirar, pemimpin Bani Mushthalik yang pernah bersatu untuk membunuh Nabi, namun kemudian berhasil ditakukkan.

9. Shafiyah binti Huyay bin Akhthab,

seorang janda dari Kinanah bin Ar Rabi' bin Abi 'I-Haqiq yang terbunuh dalam Perang Khaibar la termasuk tawanan orang muslim. Kemudian Nabi berjanji menikahinya jika ia masuk Islam. Shafiyah menerima tawaran tersebut, dan Nabi memenuhi Janjinya.

10. Mariah binti Syam'un, dari Qibthi.

Perkawinan Nabi dengan Mariah dikaruniai seorang anak bernama lbrahim yang meninggal sewaktu masih kecil.

11. Maimunah binti Al Harits Al Hilaliyah,

istri terakhir Nabi, seorang janda dari Aba Rahim bin Abdi I-Izzi. Nabi menikahinya sebagai penghormatan bagi keluarganya yang telah saling tolong-menolong dengannya.

Dari data wanita-wanita yang dinikahi oleh Rasulullah saw., jelaslah bahwa tujuan beliau beristri lebih dari satu adalah untuk pengajaran, pensyari'atan, dan memperkuat barisan wanita Islam. Dengan demikian Jika ada yang menuduh, bahwa Nabi Muhammad menikahi sebelas wanita untuk menyalurkan syahwatnya, itu adalah fitnah paling keji.