Kisah Kefasihan Bicara Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun

Kisah Kefasihan Bicara Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun

Mengisahkan tentang kisah kefasihan bicara Nabi Harun tidak bisa lepas dari kisah Nabi Musa. Karena ia adalah juru bicara Nabi Musa ketika menghadapi Firaun ataupun umatny sendiri. Saat kisah Nabi Musa menerima kenabian, Dia juga meminta pada Allah untuk menguatkan dia dengan saudara yang dapat dipercaya dan fasih bicara dalam kenabian, saudaranya Harun. Hingga mereka berdua menjadi satu paket dalam Kisah kefasihan bicara Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun, Nabi Harun unggul dengan kefasihan bicara sedangkan Nabi Musa dilebihkan dengan mukzizat dalam melawan Firaun.


kisah kefasihan bicara nabi harun as dan musa melawan firaun


Kisah Nabi Harun as Dan Musa


Keunggulan atas kefasihan bicara nabi Harun as telah diriwayatkan dalam Alquran, yang diminta oleh Nabi Musa kepada Allah untuk membantu dirinya, dan telah diakui akan kefasihan bicara melebihi dirinya untuk membantunya dalam dakwah kepada firaun.
وَاَخِىۡ هٰرُوۡنُ هُوَ اَفۡصَحُ مِنِّىۡ لِسَانًا فَاَرۡسِلۡهُ مَعِىَ رِدۡاً يُّصَدِّقُنِىۡٓ‌ ۖ اِنِّىۡۤ اَخَافُ اَنۡ يُّكَذِّبُوۡنِ

"Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku.”[1]


قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِاَخِيۡكَ وَنَجۡعَلُ لَـكُمَا سُلۡطٰنًا فَلَا يَصِلُوۡنَ اِلَيۡكُمَا‌‌ ۛ ‌ۚ بِاٰيٰتِنَاۤ ‌ ۛ‌ ۚ اَنۡـتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الۡغٰلِبُوۡنَ‏

Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak akan dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan menang.”[2]


Kisah Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun dimulai ketika Nabi Musa berhasil membawa umatnya keluar dari Mesir dan selamat dari kejaran Fir aun yang ingin membunuh mereka. Kini tibalah saatnya bagi Nabi Musa untuk menerima wahyu dari Allah. la memerintahkan Nabi Harun agar menjaga umatnya, jangan sampai mereka kufur, lalu Nabi Musa naik ke Gunung Thursina' untuk berkhalwat dan berpuasa selama empat puluh hari.

Di atas gunung Nabi Musa kemudian memohon kepada Allah: "Ya Tuhan, dapatkah aku melihat Engkau?

Allah berfiman "Engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi cobalah lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya maka kau akan dapat melihat-Ku."

Lalu Nabi Musa menoleh ke arah bukit atau gunung yang dimaksud Seketika gunung yang dilihat hancur luluh tanpa meninggalkan bekas, masuk ke dalam perut bumi. Nabi Musa terperanjat, gemetar seluruh tubuhnya dan jatuh pingsan. Setelah sadar ia bertasbih dan bertahmid seraya memohon ampun atas kelancangannya itu:

"Maha Besar Engkau wahai Tuhan, ampunilah aku dan terimalah taubatku dan aku akan menjadi orang pertama yang beriman kepada-Mu."


Selaniutnya Allah menurunkan Kilab Taurat yang berupa kepingan- Kepingan batu. Di dalamnya tetulis pedoman hidup dan penuntun beribadah kepada Allah SWT.


Dalam kisah nabi ini, Allah memberi Musa dua loh batu, yang tertulis di atasnya adalah Sepuluh Hukum. Perintah-perintah ini membentuk dasar hukum Yahudi, Taurat, dan itu adalah standar moralitas yang masih ditetapkan oleh gereja-gereja Kristen. Ibnu Katsir dan para cendekiawan Islam awal menyatakan bahwa Sepuluh perintah diulangi dalam dua ayat dari Al-Quran.[3]

10 Firman Allah 

10 Firman Allah yang tersebut pada Kisah Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun di dalam kitab Taurat:

1. Tidak ada Tuhan Selain Allah. Jangan menyembah selain Allah.

2. Jangan menyekutukan Allah dengan apapun

3. Jangan bersumpah dengan nama Allah secara sembarangan.

4. Rayakan hari Sabat, hormati sebagai hari suci

5. Hormati ayah dan ibumu.

6. Jangan membunuh

7. Jangan berzina

8. Jangan mencuri

9. Jangan memberikan kesaksian palsu

10. Jangan menginginkan kepunyaan orang lain, baik rumah, istri dan harta bendanya.

Patung Anak Sapi


Setelah Kisah Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun berlanjut dengan sosok Samiri, salah seorang dari umat Nabi Musa, namun seorang yang cenderung jahat, menyarankan agar mereka menemukan diri mereka panduan lain, karena Musa telah melanggar janjinya, dengan meninggalkan mereka.


" Dia berkata kepada mereka, "Untuk menemukan bimbingan yang benar, kamu membutuhkan dewa, dan aku akan menyediakannya untukmu."


Kemudian Dia berkata lagi kepada mereka, "Untuk menemukan bimbingan yang benar, kamu membutuhkan dewa, dan aku akan menyediakannya untukmu."


Jadi dia mengumpulkan semua perhiasan emas mereka, dan meleburnya. Selama proses pembuatan, dia melemparkan sedikit debu, bertindak seperti pesulap untuk mengesankan orang sakti. Dari logam cair, dia membuat patung anak sampi dari emas.


Seolah-olah mereka telah berhasil menjadikan diri mereka sendiri tuhan yang hidup. Saudara laki-laki Musa, Nabi Harun, melihat patung itu dan menyadari betapa besar dosa yang dilakukan, dia berbicara.


Nabi Harun AS mengingatkan orang-orang untuk menyembah Allah Sendiri dan dia memperingatkan mereka tentang konsekuensi mengerikan atas tindakan mereka baik dari Musa pada saat kembali atau terlebih dari murkanya Allah Sendiri. Mereka yang tetap setia pada kepercayaan mereka pada Satu Tuhan memisahkan diri dari penyembah berhala.

وَلَـقَدۡ قَالَ لَهُمۡ هٰرُوۡنُ مِنۡ قَبۡلُ يٰقَوۡمِ اِنَّمَا فُتِنۡتُمۡ بِهٖ‌ۚ وَاِنَّ رَبَّكُمُ الرَّحۡمٰنُ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ وَاَطِيۡعُوۡۤا اَمۡرِىْ‏

Dan sungguh, sebelumnya Harun telah berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu hanya sekedar diberi cobaan (dengan patung anak sapi) itu dan sungguh, Tuhanmu ialah (Allah) Yang Maha Pengasih, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.”[4]




قَالُوۡا لَنۡ نَّبۡرَحَ عَلَيۡهِ عٰكِفِيۡنَ حَتّٰى يَرۡجِعَ اِلَيۡنَا مُوۡسٰى‏


Mereka menjawab, “Kami tidak akan meninggalkannya (dan) tetap menyembahnya (patung anak sapi) sampai Musa kembali kepada kami.”[5]


Ketika Nabi Musa kembali ke bangsanya, turun dari bukit Thursina ia terkejut. Dia melihat mereka bernyanyi dan menari di sekitar anak lembu emas. Dia sangat marah.


Musa tidak dapat mempercayai matanya, meskipun Tuhan baru saja memperingatkannya bahwa hukuman yang berat akan menimpa umatnya karena menyembah anak lembu emas. Hati Musa dipenuhi dengan rasa malu dan amarah. Umatnya sendiri telah menyaksikan kuasa dan keagungan Tuhan namun mereka bertindak secara agresif dan tanpa takut akan hukuman Tuhan.


Musa menoleh kepada saudaranya Harun, dia marah dan meraih janggutnya, pada saat yang sama dia menarik kepala Harun ke arahnya. Dia berteriak pada kakaknya menuntut agar Harun menjelaskan mengapa dia tidak menaati instruksi yang telah diberikan kepadanya, dan mengapa dia membiarkan Samiri memperdaya Bani Israil.


Harun menjelaskan bahwa orang-orang tidak mendengarkannya, dan akan membunuhnya. Dia mengatakan pada Musa untuk tidak membiarkan para penyembah berhala memisahkan mereka. Nabi Harun tidak sekuat saudara laki-lakinya dan dia takut dia tidak akan bisa mengendalikan Bani Israil sehingga dia menunggu Musa, untuk kembali.


Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”[6]


Nabi Musa marah sekali. Samiri diusir kepengasingan, tidak boleh bergaul dengan masyarakat. Sebab Samiri terkena kutukan, jika ia disentuh atau menyentuh manusia maka badannya akan menjadi demam-panas itulah siksa di dunia, adapun nanti di akhirat ia akan dimasukkan ke dalam neraka

Kemudian Nabi Musa memerintahkan kaumnya yang telah tersesat menyembah patung anak sapi supaya bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benanya taubat.


Tujuh puluh orang diantara kaumnya diajak ke bukit Thursina. Mereka adalah orang-orang terbaik. Di ajak Nabi Musa untuk memohonkan ampun buat kaumnya yang berdosa.

Setibanya di atas bukit, datanglah awan tebal yang meliputi seluruh bukit. Nabi Musa dan kaumnya masuk ke dalam awan itu dan mereka segera bersujud. Selagi bersujud itu mereka mendengar percakapan Nabi Musa dengan Tuhannya. Pada saat itu timbullah keinginan di benak mereka untuk melihat Allah.


Setelah Nabi Musa selesai bercakap-cakap dengan Allah, mereka berkata kepada Nabi Musa : "Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami dapat melihatAllah dengan terang. "

Sebagai jawaban kontan atas kelancangan mereka itu Allah mengirim halilintar yang menyambar dan merenggut nyawa mereka sekaligus.


Nabi Musa sedih melihat nasib kelompok tujuh puluh itu. Mereka adalah orang-orang terbaik yang dikumpulkan dari kaumnya. la memonon kepada Allah agar mereka diampuni dosanya dan dihidupkan 1agi.


Allah mengabulkan doanya. Tujuh puluh orang yang sudah , mati itu dihidupkan lagi. Nabi Musa kemudian menyuruh orang-orang itu bersumpah untuk berpegang teguh dengan kitab Taurat sebagai pedoman hidup Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Nabi Harun dan Musa melawan Firaun

Kisah Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun terekam dalam kitab Ibn Katsir, Ia meriwayatkan bahwa Firaun ingin Musa dibunuh, karena fitnah yang dibuat oleh Haman dan Korun dari Bani Israil bahwa Musa telah menciptakan pajak yang buruk untuk membuat mereka menjadi kaya dan menuduh Musa seorang pesihir dan pendusta.


اِلٰى فِرۡعَوۡنَ وَ هَامٰنَ وَقَارُوۡنَ فَقَالُوۡا سٰحِرٌ كَذَّابٌ


kepada Fir‘aun, Haman dan Karun; lalu mereka berkata, “(Musa) itu seorang pesihir dan pendusta.”

Atas fitnah yang beredar kemudian Firaun memberi perintah pembunuhan Musa didukung oleh semua menterinya dan pejabat pemerintah, kecuali satu. Pria yang beriman tak lain adalah Nabi Harun AS, Nabi Harun sama seperti Musa sebelumya, yang tinggal dikediaman Firaun karena telah dianggap sebagai kerabatnya Firaun. Namun dia adalah seorang yang percaya pada Keesaan Tuhan, meskipun sampai sebelumnya ia telah merahasiakan kepercayaannya.


Firaun kemudian memerintahkan untuk memanggil Nabi Musa ke Istananya. Dan Kefasihan Bicara Nabi Harun atau pria beriman yang diriwayatkan dalam Alquran, berbicara dengan fasih untuk membelanya.


Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, “Tuhanku adalah Allah,” padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar, nis-caya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta."[7]

Wahai kaumku! Pada hari ini kerajaan ada padamu dengan berkuasa di bumi, tetapi siapa yang akan menolong kita dari azab Allah jika (azab itu) menimpa kita?” Fir‘aun berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik; dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar."[8]


Dan orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti hari kehancuran golongan yang bersekutu."[9]

Demikianlah Kisah Kefasihan Bicara Nabi Harun Dan Musa Melawan Firaun hingga menjadi pelajaran bagi umat manusia seluruhnya sampai sekarang dan diabadikan dalam Alquran dan Hadis shahih.
Baca tentang kisah nabi lain :

Kisah Nyata pilihan 25 Cerita Nabi dan Rasul Allah

Catatan Kaki


[1] (QS. Al-Qasas (Kisah-Kisah) : 34)
[2] (QS. Al-Qasas (Kisah-Kisah) : 35)
[3] (QS. Al-An’am (Binatang Ternak) : 151-152)
[4](QS. Taha (Taha):91)
[5](QS. Taha (Taha):92)
[6](QS. Taha (Taha):85)
[7](QS. Ghafir (Sang Maha Pengampun) :28
[8](QS. Ghafir (Sang Maha Pengampun) :29)
[9](QS. Ghafir (Sang Maha Pengampun) :30)