KISAH NABI HUD A.S - Cerita Islam untuk anak
KISAH NABI HUD A.S
Kaum Aad dikaruniai tanah yang subur lengkap dengan sarana irigasi yang baik. Air seolah memancar dari segenap penjuru untuk menyirami dan menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan mereka. Berkat karunia Allah ini mereka hidup makmur, mereka mampu mengelola bukit dan gunung-gunung menjadi bangunan yang indah dan megah. ini menjadi bukti betapa tinggi peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa itu.Dalam waktu singkat mereka berkembang pesat dan menjadi suku terbesar diantara suku-suku lainnya. Didalam Alquran disebutkan :
“(Yaitu) penduduk Iram (ibu kota tempat tinggal kaum ‘Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi–Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,” (QS. Al Fajr: 7-8)
source: britannica.com |
source: earthtrekkers.com |
Adalah kecenderungan manusia selalu lalai. Bila kemakmuran dan kemewahan sudah tercapai mereka lupa diri dan hanya memperturutkan hawa nafsunya yang tek kenal puas.
Hingga pada akhirnya kesombongan kaum ‘Aad itu sampai melampaui batas, dan mereka berani menantang Allah SWT dengan berkata, “Siapa yang mampu kalahkan kami di bumi?”. Dan lebih parahnya lagi, mereka malah kemudian berpaling dari Allah SWT dan menyembah berhala.
Bukan Allah yang mereka sembah melainkan berhala yang bernama "Shamud","Shada" dan "Al-Haba".
Bangsa Aad terkenal paling durhaka pada zaman itu. Mereka hidup di negeri Ahqaf, yaitu antara Yaman dan Umman / oman, daerah Perbukitan memanjang disepanjang laut yang bernama As Syahar dan lembah yang bernama Mughits.. Kejahatan dan kemaksiatan mereka benar-benar keterlaluan.
Baca juga : 10 Tokoh Manusia unggul dalam cerita Islam
AJAKAN NABI HUD KEPADA KAUMNYA
Nabi Hud adalah seorang yang berlapang dada, berbudi tinggi, pengasih, penyantun, sabar namun cerdas dan tegas. Beliau adalah keturunan Sam bin Nuh (cucu Nabi Nuh). Beliau diutus ketengah-tengah kaumnya untuk menegakkan kembali ajaran yang benar, mengembalikan umat yang tersesat dan bergelimang dosa menuju jalan yang terang benderang dibawah ampunan Allah.
"Wahai kaumku, kalian telah menempuh jalan yang keliru dan sesat, Batu-batu berhala yang kalian sembah tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak mendatang sesuatu apapun. Tidak mampu memberikan kebaikan maupun kemelaratan. Hanya Allah yang pantas kita sembah. Dialah yang memberikan rizki berlimpah ruah sehingga kalian dapat hidup makmur dimuka bumi ini. Allah yang menghidupkan kita kembali di akhirat guna mempertanggung jawabkan perbuatan kita di muka bumi ini. Siapa yang beramal baik akan mendapat tempat di Surga yang penuh dengan kenikmatan. Sebaliknya, siapa yang berbuat jahat dan kemaksiatan akan menerima siksa dan penghinaan di Neraka."
Penolakan Oleh Kaum Aad
Ajakan Nabi Hud ini malah dilecehkan oleh kaumnya. mereka berkata:
"Mana bisa orang yang mati akan dihidupkan kembali. Itu hanya omong kosong dan bualanmu saja. Orang yang hidup hanya sekali. Susah, senang ya hanya dimuka bumi ini. Kalau sudah mati ya sudah, tidak ada urusan lagi."
Mereka bahkan berani mencerca Nabi Hud. Dan perbuatannyasemakin keterlaluan, kemaksiatan semakin merajalela, mereka tidak mau menerima Nabi Hud sebagai utusan Allah, bahkan mengejeknya sebagai orang bodoh tidak berakal. Mereka pun berkata:
Mereka berkata, “Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!”(QS. Al A’raaf: 70)
Nabi Hud pun menjawab,
“Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu.” (QS. Al A’raaf: 71)
Azab Bagi Kaum Aad
Beliaupun akhirnya memanjatkan doa kepada Allah SWT agar mengirimkan ujian kepada kaum ‘Aad supaya mereka menjadi sadar.
Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.” Allah berfirman: “Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang lalim itu.” (QS. Al-Mu’minuun : 39-41)
Permintaan Nabi Hud ini dikabulkan oleh Allah SWT. Maka Allah menjadikan lembah Mughits tempat tinggal kaum ‘Aad menjadi kering kerontang. Allah menurunkan adzab atas kedurhakaan mereka, Bangsa Aad kemudian ditimpa musim kemarau selama tiga tahun. Tak ada setetes hujan sama sekali dalam kurun itu.
Rusaklah lahan pertanian dan perkebunan yang mereka banggakan selama ini. Bahaya kelaparan mengancam dimana-mana.
Dalam keadaan demikian Nabi Hud masih berkenan memberikan peringatan kepada kaumnya yang terdapat dalam Qs Hud ayat 52:
" Hai kaumku, mohon ampunlah engkau kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya. Niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
Tapi peringatan Nabi Hud malah ditentang keras oleh mereka, (Qs Hud ayat 53-54)
Mereka (kaum ‘Ad) berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu,
kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.” Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,
Memang hanya sedikit dari kaum Aad yang mau beriman dan menjadi pengikut Nabi Hud. Selebihnya mereka tetap dalam kekufuran dan kedurhakaan terhadap Allah. Allah menyelamatkan Nabi Hud dan pengikutnya. Sebaliknya kaum Aad yang durhaka ditimpa adzab berupa angin yang sangat dingin lagi kencang selama tujuh malam delapan hari.
Akibatnya sungguh mengerikan, Angin kencang itu mampu merobohkan bangunan-bangunan gedung yang menjulang tinggi dan membinasakan hewan ternak serta kaum Aad yang ingkar. Semua rata dengan dengan tanah, itulah adzab bagi mereka yang mendustakan utusan Allah.
Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai rasul-rasul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi durhaka.
Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di hari Kiamat. Ingatlah, kaum ‘Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum ‘Ad, umat Hud itu. (Qs Hud ayat 59-60)
Baca cerita nabi lain : Cerita Pilihan 25 Nabi dan Rasul Allah