Kisah kesabaran Nabi zulkifli AS

Kisah kesabaran Nabi zulkifli AS

Kisah Nabi Zulkifli atau Dzulkifli adalah putra dari Nabi Ayub AS bin Ish(Esau) bin Isahk AS, dengan istrinya Rahmah, dengan nama aslinya Basyar. Ia mempunyai keteguhan hati yang kuat sama seperti ayahnya Nabi Ayub AS, juga memiliki sifat yang sabar.

kisah kesabaran nabi zulkifli untuk cerita anak


Sifat Nabi Zulkifli AS

Keteguhan hati Nabi Ayub tidak lah didapat dari serta merta, namun ditempa oleh berbagai macam cobaan yang bertubi-tubi, mulai dari godaan setan yang tidak rela akan hamba Allah yang berada dijalan yang lurus, kehilangan harta benda, kehilangan putra-putri yang disayangi, mendapat cobaan penyakit kulit yang belum ada obatnya sehingga ditinggal oleh para istri dan keluarga, dijauhi orang-orang dan terusir dari tempat tinggalnya. semua dilewati dengan keteguhan hati berserah kepada Allah semata, Kisah Ayub diteruskan kepada anaknya mengenai keteguhan hati lewat kisah Nabi Zulkifli.

Hal itu diturunkan dan diajarkan kepada Basyar anaknya, yaitu Nabi Dzulkifli AS, bahkan kesabaran kisah Nabi Zulkifli disebutkan dalam Alquran

''Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.'' (QS An Anbiyaa: 85).


"Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh."(QS An Anbiyaa: 86).


Ia selalu mampu memegang amanat dan janji. Sejak kecil hingga dewasa, Ia memegang teguh apa yang diamanahkan pada dirinya. Semua tingkah lakunya mencerminkan kebenaran. Dalam Alquran surah An-Anbiyya diatas ditegaskan, melalui kisah dan tempaan cobaan yang berat tidak akan mampu Ismail AS, Idris AS dan Zulkifli AS meraih rahmat Allah selain dengan kesabaran.

Raja mengadakan sayembara

Kisah Nabi Zulkifli hidup pada daerah yang dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana, namun usia raja semakin tua, saat belum menemukan pengganti untuk memimpin kerajaannya, sang raja akhirnya akan mencari penggantinya melalui sayembara. Ia berharap dapat menemukan orang yang tepat.

Setelah dikumpulkan rakyat-rakyatnya, Sayembara untuk menggantikan posisi raja boleh diikuti oleh siapapun dari rakyatnya namun harus mampu memenuhi syarat yang diberikan. kemudian dibacakan syarat-syaratnya:

"Siapakah yang mampu berlaku sabar. Jika malam menegakkan Shalat, jika siang berpuasa? orang yang mampu melakukan persyaratan tersebut akan menjadi pengganti raja"


Tidak ada seorangpun yang berani menyatakan kesanggupannya akan syarat yang diberikan

Tiba-tiba Basyar atau Zulkifli maju untuk menyatakan kesanggupannya, sanggup untuk memenuhi syarat yang diberikan, orang-orang yang mengetahui akan kiprahnya Basyar, menyetujui akan kesanggupan Basyar memenuhi persyaratan sayembara itu.

Kisah Nabi Zulkifli pun kemudian diangkat menjadi raja. Diwaktu malam ia beribadah dan diwaktu siang ia berpuasa. Ia juga diangkat menjadi ketua hakim. Tidurnya di waktu malam hanya sedikit sekali.

Kisah kesabaran Nabi Zulkifli

Pada suatu malam ketika Zulkifli hendak berangkat tidur, ketika hendak memejamkan mata, tiba-tiba ada seorang tamu datang untuk menemuinya. Dengan sabar zulkifli menemuinya.

"Ada gerangan apakah saudara menemuiku di malam hari ini?". Tanya Zulkifli.

"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok orang di tengah perjalan." Jawab orang tersebut.

"Datanglah kembali esok hari, aku tunggu esok hari hingga menjelang petang." Zulkifli menambahkan.

Esok harinya hingga menjelang petang, tamu yang mendatangi Zulkifli semalam tidaklah muncul untuk mengadukan kejadian yang telah menimpanya. Padahal Zulkifli telah menantikan semenjak sidang pengaduan rakyatnya dibuka di pagi hari.

Ketika malam telah larut, saatnya  Zulkifli hendak berangkat tidur, ternyata tamu musafir yang semalam datang tiba-tiba datang kembali dikediaman Zulkifli.

"Mengapa di waktu sidang pengaduan rakyat dibuka kau tidak datang?" tanya Zulkifli.

"Orang yang merampok saya crdik Tuanku, jika waktu sidang dibuka, barang-barang saya yang dirampas dikembalikan olehnya, namun jika sidang telah ditutup barang-barang saya drirampasnya kembali." Jawab orang tersebut. Zulkifli pun tetap sabar menghadapi keluhannya.

Malam-malam berikutnya pun terjadi kejadian yang serupa, Namun pada suatu malam, Zulkifli merasakan lelah dan kantuk yang sangat. Ia pun berpesan kepada penjaga untuk menutup pintu dan menguncinya, Ia berencana beristirahat lebih awal, karena kondisi tubuhnya yang lelah. Disaat hendak membaringkan tubuhnya, Zulkifli mendengar pintunya diketuk orang dari luar. Zulkifli pun beranjak untuk memeriksa dan menanyakan kepada penjaganya.


"Siapakah gerangan yang bertamu?" Tanya Zulkifli.

"Tidak ada seorangpun Tuanku, telah hamba periksa diluar dan disekelilingnya." Jawab si penjaga yang dilanda keheranan, bahwa jelas suara ketukan tadi terdengar jelas.

Ketika Zulkifli hendak masuk kembali, betapa terkejutnya Zulkifli tiba-tiba terlihat seseorang telah berada didalam rumahnya, padahal semua pintu dan jendela telah terkunci rapat. Darimana orang itu masuk?.

"Kau bukanlah manusia, kau pasti setan!" Kata Zulkifli kepada orang itu.


"Ya. Aku memanglah setan yang telah menguji kesabaranmu. Memang betul kau orang yang telah memenuhi kesanggupanmu."

Zulkifli kemudian marah dan mengusir Setan yang menjelma manusia itu, setan itu pun pergi karena kegagalannya menggoda Zulkifli untuk menggoyahkan kesabaran yang dimilikinya.

Janji Nabi Zulkifli kepada rakyatnya

Pada suatu hari pada kisah Nabi Zulkifli terjadi peperangan di negerinya, peperangan terjadi dipicu karena pemberontakan rakyatnya yang suka melakukan kemaksiatan dan durhaka kepada Allah. Pemberontak itu menghasut dan bahkan memaksa orang-orang untuk mengikuti golongan mereka.

Sebagai raja di negerinya, Nabi Zulkifli pun memerintahkan prajurit dan pengawalnya untuk membasmi pemberontak itu, Ia mengajak rakyatnya untuk membantu membasmi pemberontak, namun ternyata rakyatnya adalah orang-orang yang takut berperang. mereka takut mati dalam peperangan.

Nabi Zulkifli pun membujuk dengan menjanjikan akan mendoakan rakyatnya yang ikut berperang. Rakyatnya menerima, namun meminta mendoakan agar  Allah mau menjamin hidup mereka, agar tidaklah mati dimedan tempur.

Dengan kesabarannya, Zulkifli pun mulai berdoa kepada Allah. Doa Nabi Zulkifli AS pun dikabulkan oleh Allah, dengan menurunkan wahyunya kepada Zulkifli.


"Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan Aku mendengar doamu, semua itu telah Kukabulkan."

Akhirnya mereka maju ke medan pertempuran, dan memperoleh kemenangan dan tidak ada seorang pun dari rakyatnya yang mati di medan pertempuran.

keteladanan Nabi Zulkifli

Ada banyak hal yang bisa diteladani dari Kisah Nabi Zulkifli as, antara lain adalah sebagai berikut:


1. Kesalehannya

Ketekunan dan keistiqomahan Nabi Zulkifli dalam beribadah kepada Allah menjadikan dirinya dalam golongan orang-orang yang Saleh, seperti dalam surah Al-Anbiyya ayat 86


2. Kesabarannya

Seperti yang disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 85, Allah telah memasukkan Nabi Zulkifli kedalam golongan orang yang sabar, dikarenakan mampunya ia mengatasi ujian yang diberikan dalam kesabaran.


3. Kebijaksanaannya sebagai seorang raja

Dalam mengemban tugas sebagai seorang raja, Kisah Nabi Zulkifli memegang amanah dalam menjaga kedamaian dan ketentraman rakyatnya, Ia turun sendiri dalam mengatasi permasalahan rakyatnya, yang membuka sidang pegaduan permasalahan untuk rakyat. dan ia sendiri yang menjadi hakim dalam sidang tersebut. 


4. Sifatnya yang amanah, tidak menyalahi apa yang dibebankan kepadanya

Untuk setiap tugas dan amanah yang menjadi tanggung jawabnya, akan dikerjakan hingga batas keampuannya. Baik sebagai raja maupun sebagai Nabi Allah dalam Kisah Nabi Zulkifli yang menyerukan pada jalan kebenaran.