Bacaan Doa Qunut Nazilah Dan Sejarah Awal Mula

Bacaan Doa Qunut Nazilah Dan Sejarah Awal Mula

Rasulullah melakukan qunut nazilah selama satu bulan penuh, mendo'akan Kaum Mu'minin dan melaknat orang-orang kafir, mendoakan kejelekan/balasan terhadap Bani Lihyan, 'Ushaiyyah dan lain-lain karena telah membunuh qurra (ahli quran) yang diutus Nabi saw. Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan lainnya dari hadits Anas bin Malik
 

"Bahwasanya Nabi qunut selama Satu bulan lalu meninggalkannva."
 

lbnul Qayyim menyimpulkan dalam pembahasan masalah qunut[1] , Beliau mengatakan bahwa yang diriwayatkan dari shahabat tentang qunut ini ada dua, yaitu:

Bacaan Doa Qunut Nazilah Dan Sejarah Awal Mula
 

a. Qunut ketika ada musibah atau bencana yang menimpa (nazilah) seperti qunut yang dilakukan Ash-Shiddiq ketika para shahabat memerangi Musailamah Al-Kadzdzab dan ahli kitab. Juga qunut yang dilakukan Umar dan 'Ali ketika menghadapi pasukan Mu'awiyah dan penduduk Syam.
 

b. Qunut yang mutlak, yang dimaksud adalah memanjangkan rukun shalat (seperti berdiri, sujud, dan lainnya) untuk berdoa dan  memuji Allah SWT. Wallahu a'lam.
 

dari [Anas bin Malik] berkata, 

"Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam masih selalu mengerjakan qunut subuh hingga meninggal dunia." (HR. Ahmad) [2]


 

Bacaan Doa Qunut Nazilah

اَللّهُمَّ اَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَاَنْذِرْ اَعْدَا ءَنَا وَاَعْدَاءَكَ اَعْدَاءَالدِّيْنِ اَلّلهُمَّ اَعِزِّاْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْ هُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
 

Allahumma ahlikil kafarata wal-musyrikiina wa andzir a'daa-anaa wa a'daa-aka a'daa ad-diin. Allaahumma a'izzil islaama wal muslimiina wa allif bayna quluubihim wa ashlih dzaata baynihim wanshurhum 'alaa 'aduwwika wa 'aduwwihim.
 

Artinya :
"Ya Allah, hancurkanlah orang-orang kafir dan musyrik itu. Berilah rasa takut kepada musuh-musuh kami, musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh agama-Mu. Ya Allah, muliakanlah agama Islam dan kaum muslimin. Rapatkanlah tali  kasih sayang dalam sanubari mereka dan perbaikilah hubungan kekeluargaan diantara ereka dan perbaikilah hubungan kekeluargaan diantara mereka serta berilah pertolongan kepada mereka dalam melawan musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh kaum Muslim."

Jejak Peristiwa Bi'r Ma unah dan Sejarah Awal Mula Qunut Nazilah

Awal Rasulullah saw melakukan qunut terekam dalam banyak hadis, yang salah satunya diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata;

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ يَدْعُو عَلَيْهِمْ عَلَى حَيٍّ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ أَرْسَلَ إِلَيْهِمْ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ فَقَتَلُوهُمْ قَالَ عَفَّانُ فِي حَدِيثِهِ قَالَ وَقَالَ عِكْرِمَةُ هَذَا كَانَ مِفْتَاحَ الْقُنُوتِ
 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut selama sebulan berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya` dan Subuh, yaitu di akhir shalat setelah mengucapkan, SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH pada raka'at terakhir. Beliau mendoakan keburukan atas mereka, yakni (beberapa) kabilah dari bani Sulaim, yaitu Ri'l, Dzakwan dan Ushayyah, orang-orang yang ada di belakang beliau mengamini. Beliau pernah mengirim utusan kepada mereka untuk mengajak memeluk Islam, namun mereka justru membunuh utusan tersebut." 'Affan berkata dalam hadisnya, ia berkata; Ikrimah berkata; "Ini adalah permulaan qunut." (HR. Ahmad) [3]

 

Sebuah peristiwa tragis kembali menimpa kaum muslimin. 70 shahabat pilihan yang merupakan para qurra (ahli membaca AI-Qur an, yakni ulama) dibantai dengan hanya menyisakan satu orang saja. Peristiwa ini mengguratkan kesedihan yang mendalam pada diri Rasulullah saw. Beliaupun mendoakan balasan kepada para pelakunya selama satu bulan penuh. Inilah awal mula adanya Qunut, namun tentu saja bukan seperti yang dipahami oleh masyarakat kebanyakan di mana dilakukan terus menerus setiap Shalat Shubuh.
 

Pada bulan Shafar tahun keempat hijriah, peristiwa ini terjadi. Ketika itu datang Abu Barra Amir bin Malik menemui Rasulullah di Madinah, kemudian oleh beliau diajak kepada Islam. la tidak menyambutnya, namun juga tidak menunjukkan sikap penolakan.
 

Kemudian dia berkata: "Wahai Rasulullah, seandainya engkau mengutus shahabat-shahabatmu kepada penduduk Najd  untuk mengajak mereka kepada Islam, aku berharap mereka akan menyambutnya.

Beliau berkata: "Aku mengkhawatirkan perlakuan penduduk Najd atas mereka. 

Tapi kata Abu Barra: "Aku yang menjamin mereka.
 

Kemudian Rasulullah mengutus 70 orang shahabat ahli baca Al-Qur an, termasuk pemuka kaum muslimin pilihan. Mereka tiba di sebuah tempat bernama Bi'r a Munah, sebuah daerah yang terletak antara wilayah Bani 'Amir dan kampung bani Sulaim. Setibanya di sana, mereka mengutus Haram bin Milhan, saudara Ummu Sulaim bintu Milhan, membawa Surat Rasulullah kepada Amir bin Thufail. Namun 'Amir bin Thufail tidak menghiraukan surat itu, bahkan memberi isyarat agar seseorang membunuh Haram. Ketika orang itu menikamkan tombaKnya dan Haram melihat darah, dia berkata: 

"Demi Rabb Ka'bah, aku beruntung."
 

Kemudian Amir bin Thutail menghasut  orang-orang Bani 'Amir agar memerangi rombongan sahabat lainnya, namun mereka menolak karena adanya perlindungan Abu Barra Diapun menghasut Bani Sulaim dan ajakan ini disambut oleh Ushaiyyah, Ri'l, dan Dzakwan. Merekapun datang mengepung para shahabat Rasulullah lalu membunuh mereka kecuali Ka'b bin Zaid bin An-Najjar yang ketika itu terluka dan terbaring bersama jenazah lainnya. Dia hidup hingga terjadinya peristiwa Khandaq.
lbnu Hajar dalam Fathul Bari juga memaparkan kisah yang disebutkan Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya, antara lain beliau mengatakan:
 

"Bahwasanya ada perjanjian antara kaum musyrikin dengan Rasulullah Mereka adalah kelompok yang tidak ikut memerangi beliau. Diceritakan oleh Ibnu Ishaq dari para gurunya, demikian pula oleh Musa bin "Uqbah dari lbnu Syihab, bahwa yang mengadakan perjanjian dengan beliau adalah Bani 'Amir yang dipimpin oleh Abu Barra Amir bin Malik bin Ja'far si Pemain tombak. Sedangkan kelompok lain adalah Bani Sulaim. Dan Amir bin Thufail ingin mengkhianati perjanjian dengan para shahabat Rasulullah . Diapun menghasut Bani Amir agar memerangi para shahabat, namun Bani 'Amir menolak, kata mereka:
 

"Kami tidak akan melanggar jaminan yang diberikan Abu Barra" Kemudian dia menghasut 'Ushaiyyah dan Dzakwan dari Bani Sulaim dan mereka mengikutinya membunuh para shahabat.." demikian secara ringkas.
 

Akhirnya Rasulullah melakukan qunut selama sebulan mendoakan balasan terhadap orang-orang yang membunuh para qurra' shahabat-shahabat beliau di Bi'r Ma unah. Belum pernah para shahabat melihat Rasulullah begitu berduka dibandingkan ketika mendengar berita ini.
 

Al-lmam Al-Bukhari menceritakan dari Anas bin Malik :
 


"Rasulullah saw qunut selama satu bulan ketika para qurra itu terbunuh. Dan aku belum pernah melihat Rasulullah begitu berduka dibandingkan ketika kejadian tersebut.

Ibnu Jarir meriwayatkan pula dalam Tarikh-nya, sebagaimana dinukil oleh lbnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad (3/247),  bahwa pada saat pembantaian tersebut, Amr bin Umayyah Adh-Dhamari dan Al- Mundzir bin "Ugbah bin 'Amir tinggal di pekarangan kaum muslimin. Mereka tidak mengetahui adanya peristiwa pembantaian itu melainkan karena adanya burung-burung yang mengitari tempat kejadian tersebut. Akhirnya mereka melihat kenyataan yang memilukan tersebut.
 

Mereka berembug apa yang mesti dilakukan. 'Amr bin Umayyah berpendapat sebaiknya mereka kembali untuk menceritakan kejadian pahit ini kepada Rasulullah saw. Namun Al-Mundzir menolak dan lebih suka turun menyerang kaum musyrikin. Diapun turun dan menyerang hingga terbunuh pula. 

Akhirnya Amr tertawan, namun ketika dia menyebutkan bahwa dia berasal dari kabilah Mudhar, 'Amir memotong ubun-ubunnya dan membebaskannya.
 

'Amr bin Umayyah pun pulang ke Madinah. Setibanya di Al-Qarqarah sebuah wilayah dekat Al-Arhadhiyan, sekitar 8 pos dari Madinah dia berhenti berteduh dibawah sebuah pohon. Kemudian datanglah dua laki-laki Bani Kilab dan turut berteduh di tempat itu juga. Ketika keduanya tertidur, 'Amr menyergap mereka dan dia beranggapan bahwa ia telah membalaskan dendam para shahabatnya. 

Ternyata keduanya mempunyai ikatan perjanjian dengan Rasulullah yang tidak disadarinya.
Setelah tiba di Madinah, dia ceritakan semuanya kepada Rasulullah dan beliau pun berkata:
 


"Sungguh kamu telah membunuh mereka berdua, tentu saya akan tebus keduanya."

Inilah antara lain yang juga menjadi penyebab terjadinya perang Bani An-Nadhir.

Catatan Kaki

[1] lihat kitab Zaadul Ma'ad (1/273-285)
[2] Musnad Ahmad hadis nomor 12196
[3] Musnad Ahmad hadis nomor 2610