Syair Sholawat Burdah Bagian 2 Arab dan Artinya
Sholawat Burdah Bagian 6
Bagian ke-VI: kemuliaan Al-Quran Al-Karim dan pujian terhadapnya
Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi
Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi
Mutiara bertambah indah anggun bila ia rapi tersusun
Nilainya tak berkurang sedikitpun walau tak tersusun
Ayat- ayat Al-Quran adalah dari tuhan nan rahman
Baru turunnya, terdahulu maknanya dan sifat Dzat yang bersifat Maha Qidam
Ayat – ayat al-quran tak bersamaan denga zaman
Dan ayat-ayat Al-Qur’an telah kabarkan pada kita tentang akhirat, kaum `Ãd dan kota iram
Ayat ayat ilahi disisi kita kekal abadi
Mengungguli mukjizat para nabi mukjizat yang datang tiada lestari
Sungguh kokoh itu al-quran tak tinggalkan keserupaan
Bagi yang punya perselisihan dan tak usah cari hakim kebenaran
Sama sekali al-quran takkan ditentang kecuali akan kembali dari medan perang
Musuh yang sangat hebat dan pasrah dalam keadaan tunduk dan pasrah
Keindahan sastranya menaklukkan penentangnya
Bagai pencemburu membela keluarganya dari tangan jahil yang menjamahnya
Bagi al-quran berlimpah banyak makna bertambah tambah bak ombak samudera
Keindahan dan nilainya melebihi mutira samudera
Keajaiban ayat ayat Al-Quran tak bisa dibatasi hitungan
Maknanya nan banyak bertebaran sama sekali tak membosankan
Sejuklah mata pembacanya lalu kakatakan padanya
Sungguh anda telah beroleh bahagia berpeganglah selalu pada tali Allah ta`ala
Jika karena takut kau membacanya dari panas neraka ladha
Maka kau padamkan panasnya karena kesejukan airnya
Al-Quran laksana telaga dapat putihkan wajah
Wajah para pendosa wajah nan hitam arang tak cerah
Al-Quran tegak bak lurusnya jalan laksana keadilan timbangan
Keadilan selain Al-Quran di kalangan manusia tiada yang langgeng bertahan lama
Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkari
Pura pura bodoh diri padahal ia cerdas dan memahami
Terkadang mata sakit mengingkari pada sinar matahari
Segar air tekadang mulut pungkiri karena sakit yang menyilimuti
Sholawat Burdah Bagian 7
Bagian ke-VII: Sholawat Burdah Bagian 7 berisi tentang pujian pada kisah Isra’ mi’raj nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
Wahai sebaik-baiknya manusia, para pencari kebaikan menuju kediamannya
Dengan berjalan kaki atau unta yang cepat berlari
Wahai nabi nan jadi pertanda besar bagi pencari i`tibar
Duhai nabi nan sebagai nikmat agung bagi orang yang ingin beruntung
Dikala malam engkau berjalan dari masjidil haram ke masjidil aqsha
Bagai purnama yang berjalan menembus malam gulita
Dan engkau terus meninggi hingga suatu tempat engkau gapai
Yaitu tempat sekira -kira busur dua tak bisa dicapai dan diasa
Para nabi dan utusan mempersilahkan anda di depan
Laksana penghormatan pelayan kepada sang majikan
Engkau tembus langit tujuh petala bersama para rasul dan anbiya’
Dalam kumpulan malaikat allah ta`ala engkaulah menjadi pemimpinnya
Hingga tak satu puncak kau sisai bagi orang yang ingin mendahului
Tempat dekat dan tempat tinggi bagi pencari derajat tinggi
Dibandingkan dengan derajatmu derajat jadi rendah semua
Karena dengan khusus dipanggil namamu bak mufrad `alam dalam kekhususannya
Agar kau peroleh hubungan sempurna tertutup dari pandangan mata
Dan rahasia nan tiada terbuka tersimpan dari makhluk tercipta
Kau kumpulkan semua kebanggaan keutamaan nan tak terbagi
Kau lewati setiap derajat ketinggian derajat nan tak terdesaki
Sungguh agung nilainya derajat yang kau dapati
Sungguh jarang lagi langka dapatkan nikmat yang engkau diberi
Kabar gembira wahai golongan umat islam
Bagi kita tiang kokoh jaya takkan roboh padam
Tatkala Allah panggil nabi pengajak kita karena ketaatannya kepada Allah Swt
Dengan panggilan rasul termulia maka jadilah kita umat yang paling mulia
Sholawat Burdah Bagian 8
Bagian ke-VIII: Sholawat Burdah Bagian 8 berisi tentang Perjuangan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menegakkan agama Allah, agama Islam.
Artinya :
Berita kenabian jadiakan hati musuh gentar ketakutan
Bak lolongan srigala takutkan kambing nan lupa
Nabi tiada henti musuh dilawan dalam setiap medan pertempuran
Hingga daging mereka bertumpukan laksana daging di tempat pemotongan
Mereka ingin lari hampir saja mereka berharap diri
Anggota badan nan hancur menjauhi, terbang bersama burung rakhmah dan rajawali
Siang malam berlalu hitungannya mereka tak tahu
Selagi siang malam tak berada dalam bulan – bulan nan mulia
Islam datang bagai tamu undangan, singgah di halaman sahabat nabi
Bersama orang-orang jantan yang sangat ingin membunuh musuh islami
Ia membawa lautan pasukan diatas kuda yang berenang jaya
Membawa para pemberani lagi jantan bagai debur ombak samudera
Setiap orang yang penuhi panggilan Allah dan mengharap pahala di sisi allah
Menyerang akar kekufuran dengan pedang pembasmi memusnahkan
Berkat kegigihan para ksatria hingga jadilah islam agama
Setelah terasing jauh dari pemeluknya terjalin erat hubungan keluarga
Islam terjamin selamanya dari mereka dengan sebaik-baik aba
Dan sebaik-baik suami tercinta mereka takkan jadi yatim dan janda
Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat, maka tanyakan lawan tentang hebatnya gempuran
Apa yang mereka lihat dalam setiap medan peperangan?
Coba kau tanyakan pada Hunain, Badar dan Uhud sebagai ajang peristiwa
Semuanya tempat macam kematian terasa lebih ganas dari wabah kolera
Pedang mereka nan putih berkilauan kembali menjadi merah padam
Setelah banyak memenggal leher lawan hitam sehitam rambut nan kelam
Dengan kayu khat sebagai tombak senjata mereka tusukkan pada para musuh
Tombak pena takkan tinggalkan sisa daging terkoyak dari tubuh
Para tentara nan tajam senjatanya miliki tanda pembeda
Bak mawar nan mempesona dengan pohon salam ada tanda pembeda
Angin kemenangan kirimkan padamu semerbak keharuman tentara
Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu tentara nan gagah perkasa
Seakan-akan mereka dipunggung kuda laksana pepohonan di bukit tinggi
Karena kuatnya kemantapan belaka bukan karena kuatnya tali
Hati para musuh goncang duka karena takut serangan dahsyat para ksatria
Maka tak dapat bedakan antara kumpulan anak domba dan sekelompok pemberani perkasa
Barangsiapa meraih kemenangan sebab rasulullah nabi pilihan
Bila singa di rimba menjumpainya, maka akan diam tunduk padanya
Tak kau lihat kekasih beriman kecuali beroleh kemenangan
Dan tak kau lihat musuh nabi utusan kecuali mendapat kekalahan
Nabi tempatkan umatnya dalam benteng agamanya
Bagai singa tempatkan anak – anaknya dalam hutan belantara
Seringkali kitab suci al-quran jatuhkan musuh dalam perdebatan
Dan telah banyak dalil – dalil pasti kalahkan musuh – musuh sejati
Sholawat Burdah Bagian 9
Bagian ke-IX: Syair Sholawat Burdah Bagian 9 tentang Tawassul, mohon pertolongan Allah dengan kemulian Nabi Muhammad sebagai jembatan menuju terkabulnya pengharapan.
Artinya :
Kupuja nabi dengan pujian kumohon adanya pengampunan
Dosa –dosa hidup yang terlewatkan dalam bersyair dan pujian
Keduanya mengalungi diriku sesuatu yang menakutkan akibatnya dengan dua perkara itu
Seakan akan diriku hewan sembelihan berupa unta
Kuturuti bujuk rayu masa muda dalam bersyair dan memuja
Tak ada yang ku dapatkan kecuali dosa dan penyesalan
Alangkah ruginya jiwa dalam perdagangannya
Tak pernah beli agama dengan dunia dan pernah menawarnya
Barangsiapa menjual akhirat dengan dunia kebahagian sesaat
Maka nyata baginya kerugian dalam jual beli dan akad salam[1]
Jika dosa kulakukan janjiku pada nabi tidaklah terputuskan
Dan juga tali hubungan takkan terputuskan
Sesungguhnya ku punya jaminan namaku muhammad sesuai dengan nabi
Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan dalam menepati janji
Jika di akhirat nabi tak ulurkan tangan menolongku sebagai fadhal keutamaan
Maka sampaikanlah kata “wahai orang yang tergelincir kakinya”
Maha suci Allah ta`ala nabi tak tolak pengharap syafaatnya
Atau tetangga kembali darinya tanpa dihormati dan dimuliakan
Sejak kucurahkan segala pikiran untuk memberikan aneka pujian
Maka untuk keselamatanku nabi kudapatkan sebaik baik pemberi jaminan
Pemberian nabi takkan luputkan setiap tangan yang membutuhkan
Sesungguhnya hujan akan menghidupi bunga – bunga di bukit tinggi
Aku tidaklah mengharapkan dunia yang penuh kenikmatan
Seperti yang zuhair petik dengan tangannya atas raja haram yang ia puja
Sholawat Burdah Bagian 10
Bagian ke-X: Sholawat Burdah Bagian 10 berisi tentang Bermunajat dan meminta hajat
Artinya :
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba
Selain engkau baginda kala huru hara kiamat melanda semua manusia
Wahai Rasululloh, keagunganmu tiada sempit karena hamba
Tatkala Dzat yang Maha Mulia bersifat dengan nama Dzat Penyiksa
Di antara kemurahanmu adalah dunia dan akhirat baqa
Dan diantara ilmumu adalah ilmu lauh mahfudh dan qalam pena
Wahai jiwa janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan
Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Alloh seperti kecil dan ringan
Semoga Rahmat Alloh Swt, ketika dibagi-bagikan
Datang, sampai kepadaku dalam pembagian Sesuai dengan nilai kedurhakaanku
Ya allah jadikanlah harapanku tak berbeda dengan apa yang ada disisi-mu
Dan jadikanlah keyakinanku tiada putus – putus kepada-mu
Ya Allah, kasihanilah hamba-mu ini dalam dunia dan akhirat nanti
Sesungguhnya ia punya kesabaran jika bencana menimpa lari tak tahan
Ya Allah, semoga Engkau curahkan awan shalawat-mu abadi tak terbatas
Kepada junjungan nabi Agung Muhammad Saw, layaknya hujan mengalir deras
Selagi angin timur masih mendoyongkan dahan – dahan pohon ban
Dan selagi pengembala unta senangkan unta dengan merdu suara
Kemudian ridha Allah semoga tetap tercurah ruah untuk Abu bakar, Umar
Ali dan Utsman, mereka shahabat –shahabat yang memiliki kemuliaan yang tinggi
Juga keluarga dan shahabatnya kemudian para tabi`in
Dan pengikutnya mereka ahli taqwa dan kesucian bersifat penyantun dan dermawan
Ya Allah, semoga dengan berkah nabi yang pinilih, gandakanlah segala cita-cita kami
Dan ampunlah segala dosa kami yang terlewat masa wahai dzat yang luas kemurahan-nya
Ampunilah wahai tuhan beta dosa – dosa muslim semua
Berkat qur-an yang mereka baca di masjidil haram dan aqsha
Dengan keagungan nabi yang tinggal di tanah suci
Namanya menjadi sumpah paling agungnya sumpah
Inilah sair-sair burdah yang telah sampai pada penghabisan
Segala puji bagi Allah Swt, dari permulaan sampai penghabisan
Bait- bait Qashidah Burdah sebanyak seratus enam puluh buah
Berkat burdah lapangkan segala duka cita wahai dzat yang maha luas kemurahan-nya