Syair Sholawat Burdah Arab dan Artinya
Sholawat Burdah merupakan syair Qasidah (lagu-lagu) yang berisi syair tentang pujian/ sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w., Qashidah Burdah terdiri dari 160 bait, pengarang kitab tersebut bernama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Sa'id bin Hammad bin Abdillah bin Alshonhaji Albushiry Almisry, atau lebih dikenal dengan nama Imam al Busiri dari Mesir.
Karena keindahan yang terkandung pada Sholawat Burdah, seorang ahli bahasa Arab di Universitas Sorbonne, Prancis, memujinya sebagai karya puisi terbaik sepanjang masa. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Ibnu Khaldun, seorang yang berasal dari Hadramaut pernah menghadiahkan sholawat Burdah ini kepada Timur Lank.
teks Sholawat Burdah Bagian 1
قصيدة البردة للناظم الشيخ محمد البوصيري الفصل الأول : في الغزل وشكوى الغرام
Bagian pertama: Syair Sholawat Burdah Bagian 1 berisi tentang Bercumbu dan pengaduan cinta
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam[1] sana.
Engkau deraikan air mata dengan darah duka.
Ataukah karena hembusan angin terarah lurus berjumpa di Kadhimah[2].
Dan kilatan cahaya gulita malam dari kedalaman jurang idham [3].
Mengapa kedua air matamu tetap meneteskan airmata? Padahal engkau telah berusaha membendungnya.
Apa yang terjadi dengan hatimu? Padahal engkau telah berusaha menghiburnya.
Apakah diri yang dirundung nestapa karena cinta mengira bahwa api cinta dapat disembunyikan darinya.
Di antara tetesan airmata dan hati yang terbakar membara.
Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu.
Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu.
Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya
Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara
Duka nestapa telah membentuk dua garisnya isak tangis dan sakit lemah tak berdaya.
Bagai mawar kuning dan merah yang melekat pada dua pipi.
Memang benar bayangan orang yang kucinta selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga
Dan memang cinta sebagai penghalang bagi siempunya antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita
Wahai pencaci derita cinta kata maaf kusampaikan padamu.
Aku yakin andai kau rasakan derita cinta ini tak mungkin engkau mencaci maki.
Kini kau tahu keadaanku, tiada lagi rahasiaku yang tersimpan darimu.
Dari orang yang suka mengadu domba dan derita cintaku tiada kunjung sirna.
Begitu tulus nasihatmu, tapi aku tak mampu mendengar semua itu.
Karena sesungguhnya orang yang dimabuk cinta tuli dan tak menggubris cacian pencela.
Aku curiga ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.
Sholawat Burdah Bagian 2
Bagian kedua: Syair Sholawat Burdah Bagian 2 berisi mengenai peringatan tentang bahaya hawa nafsu
Sungguh nafsu amarahku pada nasehat tak terima, karena berangkat dari ketidaktahuannya.
Adanya peringatan berupa uban di kepala dan ketidakberdayaan tubuh akibat umur senja.
Nafsu amarahku tak mampu bersiap-siap diri, dengan mengerjakan amal baik yang bernilai.
Untuk menyambut kedatangan tamu yang pasti, tamu yang singgah di kepala nan tiada malu lagi.
Jikalau aku tahu bahwa diriku tak mampu menghormat tamu
Maka lebih baik kusembunyikan diriku dengan cara menyemir uban dikepalaku
Siapakah gerangan? Sanggup mengendalikan nafsuku dari kesesatan
Sebagaimana kuda liar yang terkendalikan dengan tali kekangan
Jangan kau berharap, dapat mematahkan nafsu dengan maksiat.
Karena makanan justru bisa perkuat bagi si rakus makanan lezat.
Nafsu bagaikan bayi, bila kau biarkan akan tetap suka menyusu.
Namun bila kau sapih, maka bayi akan berhenti sendiri
Maka palingkanlah nafsumu, takutlah jangan sampai ia menguasai-nya
Sesungguhnya nafsu, jikalau berkuasa maka akan membunuhmu dan membuatmu tercela
Dan gembalakanlah nafsu, karena dalam amal nafsu bagaikan hewan ternak.
Jika nafsu merasa nyaman dalam kebaikan, maka tetap jaga dan jangan kau lengah
Betapa banyak kelezatan, justru bagi seseorang membawa kematian
Karena tanpa diketahui, adanya racun tersimpan dalam makanan
Takutlah terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang
Sebab sering terjadi rasa lapar lebih daripada kenyang
Deraikanlah airmata, dari pelupuk mata yang penuh noda dosa
Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa
Lawanlah hawa nafsu dan setan durhaka, dan jagalah pada keduanya
Jika mereka tulus menasehati maka engkau harus mencurigai
Janganlah engkau taat kepada mereka nafsu dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim
Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya dalam musuh dan menghukumi
Kumohon pengampunan kepada Allah, atas ucapan yang tanpa mengamalkan
Sungguh.. hal itu laksana orang mandul tak berketurunan
Engkau ku perintah lakukan amal kebaikan, namun aku sendiri enggan mengerjakan
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku benar, sedangkan diriku sendiri dalam kelalaian
Dan diriku tiada menambah amal kebaikan dalam kesunahan, sebelum kematian datang
Dan tiada aku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang wajibkan
Sholawat Burdah Bagian 3
Bagian ke-III: Syair Sholawat Burdah Bagian 3 berisi tentang Pujian kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Kutinggalkan sunna nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gulita malam
Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah malam
Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar
Mengikatkan batu halus pada perut, karena begitu zuhud kedunyaan
Nabi yang ditawarkan gunun emas menjulang tinggi
Namun beliau tolak, dengan bangga perasaan hati
Sungguh menambah kezuhud-an nabi, butuh harta namun tidak menerimanya
Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya
Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia
Andaisaja tanpa nabi Muhammad Saw, dunia takkan pernah ada
Dialah Nabi Muhammad Saw, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat
Juga pemimpin jin dan manusia, baik bangsa arab ataupun ajam[1]
Yaitu nabi kita Rosululloh Muhammad Saw, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemungkaran
Tak seorangpun lebih baik daripada Rosululloh Saw, dalam berkata jangan kau lakukan dan ini sangat baik kau kerjakan
Beliau kekasih Allah ta’ala, yang diharapkan oleh semua insan syafa’atnya
Dari tiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam
Beliau mengajak menuju keridhaan Allah ta’ala, orang yang berpegang teguh padanya
Berarti ia berpegang pada tali tali yang pasti takkan putus
Beliau melampaui para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan ataupun akhlak budi pekerti
Mereka para nabi-nabi terdahulu takkan menyamai Rosululloh Saw, baik dalam ilmu atau kemulian-Nya
Semua para nabi-nabi terdahulu memohon dari diri Rosululloh Saw
Seciduk lautan ilmunya dan setetes hujan kesantunannya
Berdirilah mereka para nabi disisi Rosululloh pada puncak mereka
Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah
Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya
Kemudian Rosululloh Saw, terpilih sebagai kekasih Allah ta’ala, pencipta manusia
Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan
Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi
Tinggalkan tuduhan kaum nasrani, tuduhan yang dilontarkan kepada nabi-nabi mereka
Tetapkanlah untaian pujian kepada nabi pujian apapun yang engkau suka
Nisbahkan kepada dzat nabi segala kemulian yang engkau kehendaki
Nisbahkan kepada martabat nabi segala keagungan yang engkau kehendaki
Karena keutamaan Rasulallah Saw, tiada tepi batasnya
Sehingga mengurai mudah terasa, bagi lisan yang berkata
Andaisaja keagungan mukjizat Rosululloh sama dengan ketinggian derajatnya
Maka dengan sebutan namanya dapat hidupkan orang yang telah hancur tulangnya
Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tak terjangkau akal manusia
Karena sangat cintanya kita peroleh cahaya hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa
Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian
Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri
Kenabian Rosululloh, bagaikan matahari dari jauh tampak kecil pada kedua mata
Padahal mata tiada akan mampu bila berdekatan dengannya
Bagaimana diketahui hakikat nabi semasa dalam dunia
Sedangkan mereka lega jumpa nabi walau dalam sekilas mimpi
Puncak pengetahuan tentang rosululloh, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia
Dan sesungguhnya beliau sebaik-baik makhluk Alloh Swt, semua tanpa terkecuali
Semua ayat, mukjizat yang datang tiba dibawa para rasul mulia
Hanyalah pancaran nur Rasulullah Saw, yaitu nur yang melekat pada para rosul
Maka sesungguhnya Rosululloh bagaikan mentari dalam keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintang-nya
Bintang pantulkan sinar sang surya kepada manusia dalam suasana gelap gulita
Sehingga ketika memancarkan nurnya, memberi penerang hidayah
Hidayah bagi seluruh alam, dan menghidupkan segala umat manusia
Alangkah mulia budipekerti Rosululloh, yang menghiasi kesempurnaan keanggunan-nya
Keindahan yang dimiliki paras wajahnya tampak berseri
Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama
Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa
Seakan-akan Rosululloh nabi yang berbeda dari nabi-nabi lainnya dari keagungannya
Di antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya
Rosululloh bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya
Dikeluarkan dari dua pemikat yaitu ucapan dan senyumnya
Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya
Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya
Sholawat Burdah Bagian 4
Bagian ke-IV: Syair Sholawat Burdah Bagian 4 berisi tentang pujian Kelahiran Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam
Kelahiran sang nabi menampakkan kesucian diri
Alangkah indah permulaannya, juga indah penghabisannya
Hari kelahiran Rosululloh saat ada firasat bangsa persia
Bahwa ada peringatan kepada mereka datangnya bencana dan siksa
Saat menjelang malam tiba istana kisra hancur terbelah
Sebagaimana kumpulan sahabat kisra tiada menyatu terpecah belah
Api sesembahan padam karena duka yang mencekam
Sungai eufrat tak mengalir, muram karena susah yang amat dalam
Penduduk negeri sawah resah duka saat danaunya kering keronta
Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga
Seakan akan pada api nan membara terdapat cairan air karena duka
Dan pada air nan sejuk segar api yang membakar
Para jin menjerit, suara cahaya membumbung ke angkasa
Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata
Mereka buta dan tuli tak dengar hingga kabar gembira tiada didengar
Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tak terhiraukan
Para rahib mereka telah kabarkan berita
Bahwa agama mereka melenceng, dan tak kan bertahan lama
Setelah mereka menyaksikan bintang – bintang di ufuk berjatuhan
Bersamaan di bumi ada kejadian berhala- berhala runtuh bergelimpangan
Hingga lenyap syetan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi
Mereka lari mengikuti syetan nan berlari tak henti
Mereka berlarian laksana lasykar Raja Abrahah
Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul
Batu yang nabi lemparkan, setelah bertasbih dalam genggaman
Bak terlemparnya nabi yunus dari perut ikan paus
Sholawat Burdah Bagian 5
Bagian ke-V: Syair Sholawat Burdah Bagian 5 berisi tentang mukjizat nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Pepohonan datang memenuhi panggilannya dengan sikap tunduk sopan
Berjalan menghadap kepadanya dengan batang tanpa telapak terciptakan
Seakan – akan pepohonan itu tuliskan sebuah lukisan
Lukisan indah menawan ditulis dahan ditengah jalan
Sebagaimana gumpalan awan ke mana saja nabi pergi
Ia sebagai payung perlindungan dari sengatan panas mentari disiang hari
Aku bersumpah demi penguasa rembulan nan pecah
Sesungguhnya hati nabi nan terbelah bak bulan yang dibelah
Dalam gua tsur nabi bersembunyi abu bakar sahabat yang menyertai
Semua mata kafir jadi buta tak dapat melihat mereka berdua
Nabi dan Abu Bakar As-Siddiq keduanya berada dalam gua
Mereka orang-orang kafir berkata tak seorang pun dalam gua
Mereka berprasangka merpati takkan berputar sekitar gua
Laba laba takkan bersarang di mulut gua jika sebaik – baik makhluk di dalamnya
Cukuplah Perlindungan Allah Swt, tiada butuh lagi
Pada baju berlapis besi dan benteng benteng nan tinggi
Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan Nabi
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti
Janganlah kau pungkiri wahyu yang diraihnya lewat mimpi
Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena
Demikian itu terjadi tatkala beliau diangkat menjadi nabi
Maka tak perlu diingkari keadaan nabi yang bermimpi
Allah maha suci wahyu tiada dapat dicari
Tak ada seorang nabi dalam berita ghaibnya dicurigai
Betapa banyak orang sakit sembuh ketika telapak tangannya menyentuh
Dan menyelamatkan orang yang butuh dari sakit gila yang terus kambuh
Doa nabi dapat hidupkan tahun kering nan tiada hujan
Hingga bak titik putih di muka dalam lipatan hitamnya masa
Dengan awan yang hujannya deras hingga kau duga jurang nan luas
Air mengalir dari samudera atau mengalir dari lembah yang menganga
Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi
Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi