
Terpenuhi 4 Kebutuhan Jiwa Saat Membaca Alquran
Terpenuhi 4 Kebutuhan Jiwa Saat Membaca Alquran - Bolehkah membaca Al-Qur'an satu juz atau satu surat saja setiap hari? Dan mana yang lebih afdhol membaca Al-Qur'an atau hafalan?
Seorang muslim membaca AlQuran untuk dua tujuan: Kebutuhan akal dan kebutuhan hati.
Apabila membaca untuk kebutuhan akalnya (memahami artinya), maka tidak ada masalah membaca hanya satu juz atau satu surat saja.

Firman Allah
"Bacalah apa yang mudah bagimu dalam AL-Quran" (Al-Muzzammil 20)
Allah tidak membatasi bacaan dan yang dibaca. Allah juga tidak mengharuskan seseorang menghafal Alquran, kecuali yang dibutuhkan untuk shalatnya. Apabila ada yang menentukan keharusan untuk menghafal, masalahnya hanya tambahan, yang keharusan tentu Saja ada pahalanya. Allah hanya mengharuskan menghafal untuk kepentingan shalat,
Membaca Alquran diniati untuk kebutuhan jiwanya, maka akan mendapat empat hal:
1. Ketenangan dan ketentraman hati.
Firman Allah :
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Ar-raad 28).
2. Menambah Iman
Firman Allah
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka karenanya, dan karena Tuhanlah mereka bertawakkal" (Al-Anfaal 2)
3. Menambah Ketundukan kepada Allah
Firman-Nya :
"Kalau sekiranya kami menurunkan Alqur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah" (Al-Hasy'r 21)
4. Menambah Khusyuk
Firman Allah:
"Dan mereka menjungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk" (AI Isra 109)
Banyak sahabat dan orang-orang shaleh, terutama Sayyidina Abubakar Assiddiq r.a menangis tersedu-sedu bila membaca Alquran.
Orang membaca Al-Qur'an untuk mengisi jiwa adalah lebih dekat kepada Allah dibanding membaca untuk kepentingan akalnya.
Bacaan Al-Qur'an dari mushaf (kitab) dan bacaan dari hafalan sama saja pahalanya. Yang penting, apa yang dihafal tidak lupa.
MEMBACA AL-QUR'AN KARENA TERPAKSA
Seorang membaca Al-Qur'an bukan hasratnya. Terus saja dia membaca dengan memaksa diri, hanya sekedar ingin mendapat pahala. Apakah boleh?
Sebaiknya jangan membaca! Sebab Al-Qur'an sama sekali bukan beban.
Orang boleh membaca kapan saja, setiap waktu yang dikehendaki, paham artinya atau tidak, tetap dapat pahala. Tapi jangan sekali-kali membaca bukan keinginan atau hasratnya.
Dalam hadis dikatakan,
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusuk, dari nafsu yang tidak pernah puas serta dari doa-doa yang tidak diijabah." (H.R Muslim) [1]
Hal ini diungkapkan oleh Abdullah ibnu Masud ra.
"Sesungguhnya ada beberapa kaum yang biasa membaca Alquran yang bacaannya tidak lebih dari sekedar sampai ke kerongkongan."
Orang yang membaca Alquran tidak sampai ke hati apalagi dengan terpaksa, hal yang demikian sama dengan shalat. Jika ia hanya memperbagus shalat lahiriah saja tanpa ruh dan hati, maka shalatnya tidak akan ada manfaatnya atau bahkan bisa menjadi sebab yang mempermalukan dihadapan banyak orang.
Catatan Kaki
[1] H.R Muslim dan lainnya, dari Zaid bin Arqam