Aisyah r.ha. dan Ketaqwaannya kepada Allah

 Aisyah r.ha. dan Ketaqwaannya kepada Allah 

 

 

Perasaan cinta Rasulullah s.a.w. terhadap Aisyah r.ha., orang-orang tentu telah mengetahuinya. Sehingga, jika orang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai siapakah yang paling beliau cintai, maka beliau saw. akan menjawab, Aisyah r.ha." Aisyah r.ha. memiliki banyak sekali pengetahuan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang datang kepada beliau rha.. 

Para sahabat yang terkemuka banyak yang menanyakan permasalahan-permasalahan mereka kepada Aisyah r.ha. untuk memastikan jawabannya, Bahkan, Jibril a.s. pernah mengirimkan salamnya untuk Aisyah r.ha., Aisyah r.ha. pernah diberi kabar gembira oleh Rasulullah s.a.w. bahwa beliau merupakan salah satu istrinya di sorga nanti,

Ketika orang-orang munafik memfitnahnya, Allah s.wt. langsung membersilhkannya dengan menurunkan ayat Al-Qur'an sebagai pembelaan terhadap beliau r.ha.. Aisyah r.ha. sendiri berkata bahwa beliau mempunyai 10 kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh istri-istri Rasulullah s.a.w. lainnya. Ibnu Saad r.a. telah menerangkan kelebihan-kelebihan ini dengan terperinci.
 

Mengenai kegemaran Aisyah r.ha. dalam bersedekah sudah kita ketahui dari kisah sebelumnya. Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan itu semua, ketaqwaan beliau r.ha. kepada Allah S.W.t. sangat tinggi sehingga beliau selalu berkata, 

"Seandainya saja aku merupakan sebuah pohon yang selalu berdzikir kepada-Nya dan tidak akan diminta pertanggung jawaban nanti di akhirat."

 

Atau : "Seandainya saja aku merupakan sebuah batu, seandainya saja aku merupakan segumpal tanah liat, seandainya saja aku tidak dilahirkan, seandainya saja aku merupakan selembar daun dari sebatang pohon, seandainya saja aku merupakan sehelai rumput. "

Dan sebagainya. Dalam kisah lain betapa marahnya beliau r.ha terhadap keponakannya sendiri ketika dilarang bersedekah, kisah lengkapnya baca disini atau kisah lain tentang Aisyah r.ha yang bersedekah 2 karung dirham

Faidah

Inilah kisah lain tentang ketaqwaan kepada Allah s.w.t.  Pada umumnya, rasa takut kepada Allah benar-benar sudah menjadi bagian dari kehidupan para sahabat r.a.

Sumber : Himpunan Fadhilah Amal (Maulana Muhammad Zakariyya, Al-kamdahlawi Rah.a)