Sumpah Aisyah r.ha. Ketika Ibnu Zubair r.a. Melarangnya  Bersedekah

Sumpah Aisyah r.ha. Ketika Ibnu Zubair r.a. Melarangnya Bersedekah

Janji Aisyah r.ha. Ketika Ibnu Zubair r.a. Melarangnya  Bersedekah 

 

Sumpah Aisyah r.ha. Ketika Ibnu Zubair r.a. Melarangnya  Bersedekah
 


Abdullah bin Zubair r.a. adalah keponakan Aisyah r.ha.. la sangat menyayangi Aisyah r.ha., karena beliaulah yang telah mengasuh Abdullah bin Zubair r.a. semenjak kecil. Oleh karena itulah Abdullah bin Zubair r.a.  sangat memikirkan keadaan bibinya karena bibinya sering berada dalam kesusahan. 

Meskipun demikian, setiap uang yang datang kepada beliau selalu saja langsung beliau sedekahkan. Pada suatu saat, Abdullah Zubair r.a. berkata kepada orang lain bahwa la ngin menghentikan kebiasaan bibinya tersebut. Ternyata, berita tersebut sampai kepada Aisyah r.ha., sehingga beliau sangat marah. Beliau r.ha. memarahi keponakaannya,


"Apakah kamu ingin melarang aku agar berhenti bersedekah?" Kemudian Aisyah r.ha. bersumpah tidak akan berbicara lagi dengan keponakannya itu

Maka menyesallah Abdullah bin Zubair r.a., Banyak sekali orang yang mengingatkan sumpah Aisyah terhadap Abdullah bin Zubair tersebut Tetapi, Aisyah r.ha. tetap tidak bergeming sehingga Abdullah bin Zubair sangat bersedih. Maka ia meminta kedua cucu Rasulullah s.a.w., yaitu Hasan dan Husain r.a. untuk menghubungkan kembali dengan Aisyah r.ha.. 

Kemudian, keduanya bersama Abdullah bin Zubair r.a. meminta izin agar dapat masuk ke dalam bilik Aisyah r.ha., sedangkan Abdullah ra. mengikutinya dengan bersembunyi. Ketika kedua cucu Rasulullah s.a.w. telah duduk di balik hijab, dan Aisyah r.ha. pun telah duduk di dalam hijabnya, maka terjadilah perbincangan di antara mereka. Setelah itu,


Abdullah bin Zubair ra. secepatnya masuk ke dalam hijab dan memeluk bibinya sambil menangis dan meminta maaf dan memberi ucapan selamat kepada beliau. 

Sementara itu kedua cucu Rasulullah s.a.w. tetap memberikan dukungannya dengan mengingatkan sebuah hadits Rasulullah kepada Aisyah r.ha. tentang larangan untuk memutuskan pembicaraan terhadap sesama muslim. Mereka berdua terus menerus mengingatkannya.


Pada mulanya, Aisyah r.ha. tetap tidak mau menerimanya. Tetapi akhirnya, setelah dibacakan berkali-kali mengenai larangan dan ancaman bagi orang yang memutuskan hubungan terhadap sesama muslim, akhirnya beliau r.ha. bersedia memberi maaf, dan beliau r.ha. pun menangis terisak-isak.


Kemudian mulailah beliau r.ha. berbicara kepada Abdullah bin Zubair r.a.. Sebagai kafarah atas sumpahnya itu, beliau r.ha. membebaskan hamba sahayanya, dan apabila beliau ingat perbuatannya membatalkan sumpah tersebut, beliau akan menangis sehingga membasahi kainnya.

Faidah

Mengenai keadaan kita sekarang ini, setiap saat dari pagi hingga pagi berikutnya sering mengingkari janji dan sumpah kita, tetapi bagaimanakah kepedulian kita ierhadapnya? Untuk menjawabnya, setiap orang perlu memikirkan dan merenungkan perkara ini. 


Sekarang " Siapakah yang memperhatikan janji dan sumpahnya, dan siapakah yang akan memperingatkan dari kelalaian ini? Akan tetapi, bagi orang-orang yang di dalam hatinya terdapat kebesaran Allah dan telah berjanji dengan nama Allah, bagi mereka sangat penting untuk memenuhi hal-hal yang harus mereka penuhi, Tanyakanlah kepada mereka, bagaimanakah keadaan hati mereka jika tidak memenuhi sumpah dan janji mereka? Untuk itu apabila Aisyah r.ha. ingat sumpahnya, maka menangislah beliau.


Sumber : Himpunan Fadhilah Amal (Maulana Muhammad Zakariyya, Al-kamdahlawi Rah.a)