Panduan Tata Cara Mengerjakan Sholat Sunnah Tasbih

Panduan Tata Cara Mengerjakan Sholat Sunnah Tasbih

Shalat Tasbih merupakan shalat sunnat yang di dalamnya dibacakan beberapa kalimah tasbih atau shalat untuk mentasbihkan Allah SWT dengan cara tertentu dan khusus.

Shalat Tasbih ini dianjurkan mengerjakannya kepada siapa saja karena keutamaannya yang sangat besar, minimal dikerjakan sekali semur hidupnya. Akan lebih utama mengerjakan dengan istiqamah setiap hari sekali.

tata cara sholat sunnah tasbih

Tata Cara Sholat Sunnah Tasbih

Mengenai cara mengerjakan Shalat Tasbih, adalah sama seperti shalat-shalat sunnat yang lain, namun ada perbedaan pada lafadh niatnya, pada setiap gerakan sesudah membaca bacaannya, ditambah dengan membaca tasbih sebagaimana di bawah ini:


سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhaanallah walhamdulillah walaailaaha illallah huwallah huakbar

Artinya : "Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, Allah Maha Besar 

Atau :

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَإلَهَ اِلاَّاللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَاِلاَّ بِااللهِ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمِ

Subhanallalh walhamdulillah wala llaha illallah wallahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyul 'adhiim

Artinya : "Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, Allah Maha Besar Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Lafadh Niat Shalat Sunnat Tasbih

Lafadh niatnya sebagai berikut:

1. Jika mengerjakan shalat sunnat tasbih itu 4 raka'at sekaligus, maka niat sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatattasbihi arba 'a rak'ataini lillaahita 'aalaa

"Saya niat shalat sunnat tasbih empat raka'at karena Allah Taala.


2. Jika Shalat Tasbih tersebut dikerjakan dengan dua raka'at- dua raka'at, maka lafadh niatnya:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatattasbihi rak'ataini lillaahita 'aalaa

"Saya niat shalat sunnat tasbih dua raka'at karena Allah Taala."


Bilangan Raka'at Shalat Sunnat Tasbih

Mengenai bilangan raka'atnya Shalat Tasbih adalah: empat raka'at. Adapun apabila Shalat Tasbih tersebut dikerjakan pada malam hari; maka supaya dikerjakan empat raka'at dengan dua kali salam (dua raka' at dua raka'at).

Apabila dikerjakan pada siang hari, maka boleh setiap 2 rakaat satu salam atau dikerjakan 4 (empat ) raka'at dengan satu kali salam (tanpa taysahud awal).

Tata Tertib dalam Sholat Tasbih

Adapun tata tertib dalam mengerjakan Shalat Tasbih itu adalah sebagai berikut:
1. Berwudhu dengan sempurna, kemudian berdiri sebagaimana shalat sunnat yang lain pada tempat yang bersih dan suci dengan pakaian yang suci pula serta menghadap kiblat sambil berniat dalam hati yang disertai dengan membaca Takbiratul lhram, yaitu membaca: Allaahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga lalu bersedekap.

2. Selanjutnya membaca do'a Iftitah, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kaafiruun, setelah selesai membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih seperti di atas sebanyak 15 (lima belas) kali lalu ruku'.

Pada raka'at pertama membaca surat At-Takaatsur, Yakni sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏
حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ
كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَۙ‏
ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَؕ
كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ
لَتَرَوُنَّ الۡجَحِيۡمَۙ
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ الۡيَقِيۡنِۙ
ثُمَّ لَـتُسۡـَٔـلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ النَّعِيۡمِ

Lafadz Latin :
1. al-hākumut-takāṡur
2. ḥattā zurtumul-maqābir
3. kallā saufa ta'lamụn
4. ṡumma kallā saufa ta'lamụn
5. kallā lau ta'lamụna 'ilmal-yaqīn
6. latarawunnal-jaḥīm
7. ṡumma latarawunnahā 'ainal-yaqīn
8. ṡumma latus`alunna yauma`iżin 'anin-na'īm

Artinya :
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetaluan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)." (QS. at-Takatsur: 1-8).


Pada raka'at kedua membaca surat al-Ashr:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَالۡعَصۡرِۙ
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ

Lafadz Latin :
1. wal-'aṣr
2. innal-insāna lafī khusr
3. illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Artinya :
Demi masa. Sesung8uhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS.al-'Ashr: 1-3).


Pada raka'at ketiga membaca al-Kaafiruun, yakni sebagai berikut :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ
وَلَاۤ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
وَلَاۤ اَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ
وَلَاۤ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Lafadz Latin :
1. qul yā ayyuhal-kāfirụn
2. lā a'budu mā ta'budụn
3. wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
4. wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
5. wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
6. lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya :

"Katakanlah: Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah(pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamanu dan untukkulah agamaku." (QS. al-Kaafirun: 1-6).



Pada raka'at keempat membaca surat al-Ikhlash, yakni:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ‌
اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Lafadz Latin :
1. qul huwallāhu aḥad
2. allāhuṣ-ṣamad
3. lam yalid wa lam yụlad
4. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya :
"Katakanlah (hai Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. al-Ikhlas: 1-4).


Setelah selesai membaca surat al-Quran, membaca tasbih 15x (lima belas kali), yakni sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَإلَهَ اِلاَّاللهَ وَاللهُ اَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَاِلاَّ بِااللهِ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمِ

Subhanallalh walhamdulillah wala llaha illallah wallahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyul 'adhiim

"Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan selain Allah. Dan Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."

3. Dalam ruku' setelah membaca tasbih seperti biasa, kemudian membaca asbih seperti di atas sebanyak 10 kali lalu I'tidal.

4. Dalam I'tidal setelah membaca Tasmi' (Sami'allahu Liman Hamidahu) dan seterusnya, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 (sepuluh) kali lalu sujud.

5. Dalam sujud setelah membaca tasbih seperti biasanya, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 (sepuluh) kali, kemudian duduk di antara kedua sujud.

6. Dalam duduk di antara kedua sujud setelah membaca do'a seperti biasanya, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 (sepuluh) kali, lalu sujud lagi untuk yang kedua kali.

7. Dalam sujud yang kedua kali, sesudah membaca tasbih sebagaimana biasanya, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 (sepuluh) kali, selanjutnya sebelum berdiri pada raka'at yang kedua, supaya duduk istirahat sebentar dan dalam duduk tersebut supaya membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 (sepuluh) kali.

Begitulah tata tertib Shalat Tasbih sudah mendapat satu raka'at dan jika dihitung bacaan tasbihnya ada sejumlah 75 (tujuh puluh lima) kali, maka apabila Shalat Tasbih itu empat raka'at, jumlah tasbih seluruhnya 75 x 4 = 300 kali.

Selanjutnya pada raka'at yang kedua sesudah membaca suratal-Fatihah supaya membaca surat al-Ikhlash atau surat yang dikehendaki kemudian dilanjutkan seperti pada raka'at yang pertama.
Demikianlah dikerjakan sampai selesai empat raka'at tersebut sehingga jumlah tasbihnya cukup 300 (tiga ratus) kali.