Panduan Khutbah Dalam Sholat Sunnah Istisqa

Panduan Khutbah Dalam Sholat Sunnah Istisqa

Rangkaian Permintaan untuk dicurahkan hujan sebagai rahmat dalam masa kekeringan atau kemarau panjang, adalah khutbah didalam sholat sunnah Istisqa.

Khutbah Sholat Sunnah Istisqa

Setelah salam, kemudian khotib berkhutbah dengan dua khutbah. Cara berkhuthah istisqa itu ada perbedaan dengan khutbah Jum'at atau lainnya, yaitu dalam khutbahnya banyak menganjurkan istighfar, merendahkan diri serta penuh keyakinan bahwa Allah akan mengkabulkan permohonannya yakni akan mencurahkan hujan.

Ketika berdoa pada khutbah yang kedua untuk memohon agar segera turun hujan. Khotib disunnatkan memakai selendang dan sewaktu berdoa supaya memindahkan selendangnya, yang semula di sebelah kanan dipindah ke sebelah kiri, dan yang sebelah kiri dipindah ke sebelah kanan dan mengangkat tangan tinggi-tinggi sampai jauh berpisah dari badan.

Tema khutbah hendaknya mengingatkan kepada para jama'h agar meningkatkan ketakwaan dan menjauhi maksiat. Hendaknya mengajak agar segera bertaubat dari dosa. Di atas mimbar kalau ada atau di tempat yang tinggi dan hendaklah dimulai khutbah dengan membaca"Astaghfirullah (meminta ampun kepada Allah) sembilan kali dikhutbah pertama dan tujuh kali di khutbah kedua. Kemudian puji-pujian, syahadat dan shalawat lalu memberi nasihat supaya mereka taubat, dan apa-apa yang pantas dinasihatkan di masa itu, kemudian berdoa.

Lafadz doa Rasulullah saw:

Segala puji pujian bagi Allah yang memelihara sekalian alam, Pengasilh lagi Penyayang, menguasai hari pembalasan: tidak ada Tuhan melainkan Allah, yang berbuat sekehendak-Nya. Ya Allah Engkaulah Tuhan, tidak ada Tuhan melainkan Allah. Engkau kaya (tidak. hajat kepada siapa pun) dan kami yang berhajat kepada-Mu, turunkanlah hujan atas kami, dan jadikanlah yang Engkau turunkan itu menjadi bekal bagi kami buat beberapa lamanya". (HR. Abu Dawud).

Kemudian khatib mengangkatkan tangannya dengan merendahkan diri. Di tengah-tengah khutbah kedua, khatib memutar badan dan membelakangi makmum sehingga ia menghadap kiblat. Lalu mengubah selendangnya sebagai pertanda perubahan dari kekeringan menuju kepada kemakmuran.

Kemudian ia berpaling lagi menghadap orang banyak, lalu sembahyang kalau belum sembahyang.
Demikianlah yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SaW yaitu memindahkan bagian atas ke bawah, yang berada di sebelah kanan ke sebelah kiri dan yang semula diSebelah kiri dipindah ke sebelah kanan. Para jamaah pun hendaknya mengikutinya.



lmam dan khatib kembali menghadap ke para jamaah seperti Semula, lalu mengakhiri khutbahnya. Hendaknya kita membaca doa:

"Wahai Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu dan Engkau telah menjanjikan kepada kami bahwa Engkau akan memperkenankan doa kami. Sekarang ini, kami benur-benar berdoa kepada-Mu sebagaimana Engkau perintahkan kepada kami. Karena itu, perkenankanlah doa kami sebagaimana telah Engkau janjikan kepada kami. Wahai Allah limpahkanlah karunia kepada kami; dengan ampunan terhadap dosa yang telah kami perbuat dan perkenanMu dalam menyirami kami serta luasnya rezeki-rezeki kami."

Mengangkat Tangan Ketika Mendoa. Cara mengangkat tangan waktu mendoa itu: Kalau berdoa untuk meminta hasil sesuatu yang kita ingini, hendaklah kita mengangkat tangan dengan kedua tapak tangan menadah kelangit; sebaliknya kalau mendoa untuk menolakkan bala, hendaklah punggung tangan yang dihadapkan ke langit.

Sabda Rasulullah saw:

"Dari Sa"ib bin Khalad: Sesunggulhnya Nabi s.a.w. apabila beliau meminta, beliau hadapkan kedua tapak tanganbeliau arah ke langit, dan apabila beliau meminta perlindungan dari kejahatan sesuatu, beliau hadapkan punggung kedua tangan beliau ke langit". (HR. Ahmad).

Sabda Rasulullah saw:

"Dari Anas: Sesungguhnya Nabi s.a.w. telah mendoa minta hujan, beliau isyaratkan punggung tangan beliau ke langit". (HR. Muslim).

Menyapu Muka. Disunnatkan menyapu muka dengan dua tangan sesudah selesai mendoa.
Sabda Rasulullah saw:

"Dari 'Umar: Rasulullah s.a.w. apabila menadahkan kedua tangan beliau dalam mendoa tidak mengembalikannya hingga beliau menyapukan keduanya ke muka beliat". (HR. Tirmidzi).

Membaca Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ اَلَّذِى لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَالْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ

Astaghfirullaah hal 'adhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaihi

Artinya :
"Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya",

Dalam pelaksanaan untuk meminta hujan ini ada tiga cara yaitu:

1. Berdoa pada sembarang waktu atau tempat dengan menadahkan tangan setinggi-tingginya.

2. Pada hari Jum'at khathib berdoa mohon diturunkan hujan ketika berkhutbah yang kedua pada salat membaca doa.

3. Dengan melaksanakan Shalat istisqa sebagaimana telah diuraikan di atas beserta khutbahnya.