Dongeng Anak Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang
8 minute read
0
Dongeng anak fabel kali ini mengisahkan Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang, tentang awal persahabatan antara Ayam Jago dan Burung Elang yang tinggal di hutan rimba
Kaget bukan kepalang karena kemunculan Harimau, Ayam jago tunggang langgang untuk menyelamatkan diri,tapi harimau itu terus mengejarnya. Harimau yang sedang kelaparan karena sudah dua hari tidak makan itu pun tak mau kehilangan mangsa yang sudah di depan mata. sedangkan si ayam jago berusaha berlari lebih cepatkarena ayam tidak bisa terbang, dia pun hanya berjalan dan berlari di tanah.
Ayam jago semakin terpojok, tentu saja kecepatan larinya tidak seberapa bila dibandingkan dengan kecepatan harimau. Ketika keadaan semakin gawat, tiba-tiba Burung elang datang menolongnya.
Dia menyambar dan mematuk harimau itu bertubi-tubi. Harimau berusaha melepaskan cengkraman dari kuku-kuku burung elang, Di patuk dan di cakar dengan paruh dan kukunya yang tajam, Ahirnya harimau itupun lari kembali masuk ke dalam hutan dengan membawa luka dan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Untungkah kamu cepat datang... Terimakasih elang sahabat ku. Kalau tidak, mungkin aku sudah di mangsa oleh Harimau itu". Kata ayam jago dengan nafas terengah-engah.
"Sama-sama kawan. Bukankah sebagai sahabat kita memang harus saling menolong.Kata elang dengan ramah.
"Benar yang kau katakan, engkau memanglah sahabatku, tapi melihat kenyataannya engkau tidak bisa terus-menerus menolong ku, Hari ini aku sangat beruntung, engkau datang disaat yang sangat tepat, coba tadi telat sedikit saja.
Pasti aku didalam terkaman sang harimau sekarang". Kata ayam jago dengan wajah murung. "Sudahlah kawan. Ucapanmu ada benarnya juga, tapi Tak usah murung begitu.Andai saja aku bisa melakukan sesuatu untuk membuat mu bisa merasa tenang.pasti akan aku lakukan".Kata elang coba menghibur. "Yah.Mungkin memang sudah takdir kawan.
Banyak sekali hewan selain harimau yang mudah untuk menerkamku, karena aku hanya seekor ayam, aku hanya bisa berjalan di atas tanah. Andai saja aku bisa seperti mu, terbang bebas menghindari bahaya binatang buas, pasti tak ada lagi yang bisa mengganggu ku."Kata ayam setengah mengeluh.
"Bila keinginanmu seperti itu, sepertinya aku bisa sedikit membantumu" jawab elang pada ayam.
"Benarkah kawan? Bagaimana caranya?. Tanya ayam Jago penasaran.
"Pernahkah kamu berpikir apa yang membuat Aku dan Bangsa burung lainnya mampu terbang diangkasa?"
"Itu karena kami mempunyai sebuah rahasia, agar kami bisa terbang diangkasa, rahasia itu adalah benda pusaka. Benda pusaka itu adalah jarum emas yang kami gunakan untuk menyulam kedua sayap agar kami mampu terbang keatas dengan mengepakkan sayap kami diangkasa.
Tapi... Jarum itu tak bisa seenaknya saja di pinjamkan pada semua binatang. Karena jarum itu adalah rahasia yang harus kami jaga sebagai kekuatan bangsa kami".Jawab elang.
"Wahh... benarkah? Apa kau juga tak bisa meminjamkanya pada ku? Kita kan sahabat baik, masa kau tidak percaya padaku?" Tanya ayam yang mencoba merayu sahabatnya Elang.
Sesaat, Elang tampak sangaat keberatan dan berfikir ulang, tapi setelah ayam terus merengek dan membujuknya... Akhirnya elangpun berjanji, Besok akan datang ke rumah ayam jago dan meminjamkan jarum emas itu, mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.
Keesokan harinya, ayam jago sudah terlihat didepan menunggu seseorang, ia tampak tidak sabar bolak-balik di teras rumah menunggu sahabatnya. Sesekali dia keluar dan melihat sekeliling.
Tampak sekali ayam jago sangat gelisah, namun Tidak begitu lama, akhirnya burung elang tiba di rumah ayam Jago. Burung elang langsung duduk sambil mengeluarkan sesuatu dari balik sayapnya, benda pusaka yang ditunggu-tungu oleh ayam untuk dipinjamnya.
"Wahai ayam jago, Ingat-ingatlah perkataanku...benda pusaka ini Aku pinjamkan padamu, hanya karena kamu adalah sahabatku benda yang menjadi rahasia kami, dan tujuanku meminjamkannya agar kamu terhindar dari terkaman binatang lain." Kata elang berpesan pada Ayam Jago.
"Jadi pergunakanlah jarum ini dengan bijaksana dan sebaik-baiknya. Jaga baik-baik. Jangan sampai barang ini kamu hilangkan. Karena aku sendiri yang meminjamnya dari raja burung Elang." Pesan burung Elang pada Ayam jago secara lengkap dan panjang lebar dijelaskan.
"Jika benda pusaka ini sampai hilang atau rusak, maka bangsa elang yang akan menanggung malu dan di salahkan oleh semua bangsa burung. Dan ingat pesan ku, Setelah selesai kau pakai, simpanlah baik-baik sampai aku datang untuk mengambilnya. Jangan kau pinjamkan pada siapapun tanpa seijin ku". Menambahkan lagi
"Aku paham kawan. Aku berjanji akan mengingat dan memenuhi semua pesanmu itu. Dan jarum ini akan ku jaga baik-baik". Jawab ayam jago Meyakinkan. "Baiklah kalau begitu. Jarum itu aku pinjamkan pada mu. Tiga hari lagi aku akan datang untuk mengambilnya kembali. Kata elang kemudian terbang tinggi ke cakrawala.
Namun baru setengah sayap yang di sulamnya, tiba-tiba dia ingin segera mencobanya, jarum emas itu kemudian diletakkan di atas batu.
kemudian dia berusaha untuk terbang naik ke atas pagar, dengan menggerakkan kedua sayapnya tiba-tiba tubuhnya mampu naik keatas "Ahaaa....Ahirnya aku bisa terbang sekarang !". Teriak ayam jago dengan bangganya. Walau hanya baru setinggi pagar, dia sudah sangat merasa bangga dan senang.
Tiba-tiba ada ayam betina datang menghampiri dan memperhatikan ayam jago. Dia sangat heran melihat ayam jago berada di atas pagar.
"Hai, bagaimana kau bisa naik setinggi itu, apakah kau panjat pagar ini?".Tanya si ayam betina penasaran.
"Aku tidak memanjatnya, tapi Aku terbang agar bisa naik kesini'. Kata ayam jago membanggakan diri pada ayam betina.
"Terbang???! Bagaimana bisa?.
Tanya ayam betina semakin penasaran dan tidak percaya. "Tentu saja bisa. Aku menyulam kedua sayap ku ini menggunakan jarum emas seperti bangsa burung"'. Jawab ayam jago dengan penuh senyum sambil terus mengepakan sayapnya dengan sangat senang.
"Wah...Hebat sekali kamu. Apakah aku juga boleh meminjamnya? aku pun ingin terbang sepertimu. Kata ayam betina mencoba merayu. "Ya Tentu saja boleh.
Ambilah jarum itu di atas batu di sebelah mu dan sulam kedua sayapmu dan cobalah terbang ke samping ku'", Kata ayam jago dengan gembira. Dia telah lupa pada janjinya pada burung elang.
Si ayam betina pun tak sabar ingin segera menyulam sayapnya dengan jarum emas. Karena begitu inginnya dia terbang seperti ayam jago, baru beberapa sulam dia langsung mencoba mengepakkan sayapnya. Begitu dia lakukan berkali-kali. Dan akhirnya belum sampai setengahnya..Ayam betina pun bisa terbang ke atas pagar menyusul ayam jago. Mereka berduapun sangat senang dan gembira sekali.
"Wah celakal! Kau taruh dimana jarum emas tadi?". Tanya ayam jago mulai panik. "Aku tak tahu, aku lupa menaruhnya.. . Jawab ayam betina. "Kalau sampai jarum emas pinjaman itu tak ditemukan sampai elang mengambilnya, pastilah ia akan marah besar pada ku. Cepatlah temukan.
Mereka berduapun segera mencari jarum itu, lama mereka mencari namun tetap tidak terlihat dan tak ditemukan. Mereka makin panik dan mulai mencakar-cakar tanah berharap jarum itu mereka temukan, siapa tahu jarum itu terselip dan tertimbun ke dalam tanah. Tapi sampai hari menjel ang gelap, jarum itu tak mereka temukan.
Dan pada esok hari merekapun kembali meneruskan pencarian, terus hingga hari ketiga namun jarum itu tetap tidak ditemukan.
Bersamaan dengan kelelahan dan kepanikan mereka berdua memuncak, Elang pun datang untuk mengambil jarum itu. Tapi setelah mendengar jarum itu telah hilang, elang sangat marah. Dia sangat murka karena ayam jago sahabatnya telah melanggar janji. Ayam jago telah meminjamkan jarum emas itu tanpa seijin sang elang, dan lebih parahnya lagi, membuat jarum itu hilang.
"Hai ayam jago!l!. Aku percaya pada mu, tapi kau menghianati kepercayaan ku. Apakah kau tak sadar? Karena kecerobohanmu, bangsa elang yang menanggung akibatnya. Kami akan diasingkan dan di kucilkan oleh bangsa burung. Pokoknya aku tak mau tahu, kau harus tanggung jawab. Selama kau belum dapat menemukan dan mengembalikan benda pusaka itu padaku, anak cucu keturunan mu tidak akan aman dari ancaman bangsaku". Kata elang pada ayam jago dan ayam betina yang ketakutan dan tak bisa berkata apa-apa, elang pun kemudian terbang dengan membawa amarah yang meluap-luap.
Dan sejak saat itulah, sampai sekarang elang selalu menyambar anak-anak ayam dan ayam juga selalu mencakar-cakar tanah ketika mereka mencari makan. Mereka masih Berharap mungkin mereka bisa menemukan jarum emas yang pernah mereka hilangkan. Dan kebiasaan itu terus berjalan sampai saat ini.
Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah Jangan pernah menghiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya.
Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang
Mereka adalah sahabat baik dan hampir seperti keluarga, sering saling membantu dan menolong satu sama lain. Pada suatu hari ketika si ayam jago sedang asik mencari makan di dalam hutan, tanpa sepengetahuanya ternyata di balik semak-semak telah mengintai sedari tadi sekor harimau yang kelaparan. Ketika ayam jago sedang tertuju kebawah dan berkonsentrasi pada pencariannya dengan makanan, tiba-tiba harimau muncul hendak menerkamnya.Kaget bukan kepalang karena kemunculan Harimau, Ayam jago tunggang langgang untuk menyelamatkan diri,tapi harimau itu terus mengejarnya. Harimau yang sedang kelaparan karena sudah dua hari tidak makan itu pun tak mau kehilangan mangsa yang sudah di depan mata. sedangkan si ayam jago berusaha berlari lebih cepatkarena ayam tidak bisa terbang, dia pun hanya berjalan dan berlari di tanah.
Ayam jago semakin terpojok, tentu saja kecepatan larinya tidak seberapa bila dibandingkan dengan kecepatan harimau. Ketika keadaan semakin gawat, tiba-tiba Burung elang datang menolongnya.
Dia menyambar dan mematuk harimau itu bertubi-tubi. Harimau berusaha melepaskan cengkraman dari kuku-kuku burung elang, Di patuk dan di cakar dengan paruh dan kukunya yang tajam, Ahirnya harimau itupun lari kembali masuk ke dalam hutan dengan membawa luka dan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Untungkah kamu cepat datang... Terimakasih elang sahabat ku. Kalau tidak, mungkin aku sudah di mangsa oleh Harimau itu". Kata ayam jago dengan nafas terengah-engah.
"Sama-sama kawan. Bukankah sebagai sahabat kita memang harus saling menolong.Kata elang dengan ramah.
"Benar yang kau katakan, engkau memanglah sahabatku, tapi melihat kenyataannya engkau tidak bisa terus-menerus menolong ku, Hari ini aku sangat beruntung, engkau datang disaat yang sangat tepat, coba tadi telat sedikit saja.
Pasti aku didalam terkaman sang harimau sekarang". Kata ayam jago dengan wajah murung. "Sudahlah kawan. Ucapanmu ada benarnya juga, tapi Tak usah murung begitu.Andai saja aku bisa melakukan sesuatu untuk membuat mu bisa merasa tenang.pasti akan aku lakukan".Kata elang coba menghibur. "Yah.Mungkin memang sudah takdir kawan.
Banyak sekali hewan selain harimau yang mudah untuk menerkamku, karena aku hanya seekor ayam, aku hanya bisa berjalan di atas tanah. Andai saja aku bisa seperti mu, terbang bebas menghindari bahaya binatang buas, pasti tak ada lagi yang bisa mengganggu ku."Kata ayam setengah mengeluh.
"Bila keinginanmu seperti itu, sepertinya aku bisa sedikit membantumu" jawab elang pada ayam.
"Benarkah kawan? Bagaimana caranya?. Tanya ayam Jago penasaran.
"Pernahkah kamu berpikir apa yang membuat Aku dan Bangsa burung lainnya mampu terbang diangkasa?"
"Itu karena kami mempunyai sebuah rahasia, agar kami bisa terbang diangkasa, rahasia itu adalah benda pusaka. Benda pusaka itu adalah jarum emas yang kami gunakan untuk menyulam kedua sayap agar kami mampu terbang keatas dengan mengepakkan sayap kami diangkasa.
Tapi... Jarum itu tak bisa seenaknya saja di pinjamkan pada semua binatang. Karena jarum itu adalah rahasia yang harus kami jaga sebagai kekuatan bangsa kami".Jawab elang.
"Wahh... benarkah? Apa kau juga tak bisa meminjamkanya pada ku? Kita kan sahabat baik, masa kau tidak percaya padaku?" Tanya ayam yang mencoba merayu sahabatnya Elang.
Sesaat, Elang tampak sangaat keberatan dan berfikir ulang, tapi setelah ayam terus merengek dan membujuknya... Akhirnya elangpun berjanji, Besok akan datang ke rumah ayam jago dan meminjamkan jarum emas itu, mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.
Keesokan harinya, ayam jago sudah terlihat didepan menunggu seseorang, ia tampak tidak sabar bolak-balik di teras rumah menunggu sahabatnya. Sesekali dia keluar dan melihat sekeliling.
Tampak sekali ayam jago sangat gelisah, namun Tidak begitu lama, akhirnya burung elang tiba di rumah ayam Jago. Burung elang langsung duduk sambil mengeluarkan sesuatu dari balik sayapnya, benda pusaka yang ditunggu-tungu oleh ayam untuk dipinjamnya.
"Wahai ayam jago, Ingat-ingatlah perkataanku...benda pusaka ini Aku pinjamkan padamu, hanya karena kamu adalah sahabatku benda yang menjadi rahasia kami, dan tujuanku meminjamkannya agar kamu terhindar dari terkaman binatang lain." Kata elang berpesan pada Ayam Jago.
"Jadi pergunakanlah jarum ini dengan bijaksana dan sebaik-baiknya. Jaga baik-baik. Jangan sampai barang ini kamu hilangkan. Karena aku sendiri yang meminjamnya dari raja burung Elang." Pesan burung Elang pada Ayam jago secara lengkap dan panjang lebar dijelaskan.
"Jika benda pusaka ini sampai hilang atau rusak, maka bangsa elang yang akan menanggung malu dan di salahkan oleh semua bangsa burung. Dan ingat pesan ku, Setelah selesai kau pakai, simpanlah baik-baik sampai aku datang untuk mengambilnya. Jangan kau pinjamkan pada siapapun tanpa seijin ku". Menambahkan lagi
"Aku paham kawan. Aku berjanji akan mengingat dan memenuhi semua pesanmu itu. Dan jarum ini akan ku jaga baik-baik". Jawab ayam jago Meyakinkan. "Baiklah kalau begitu. Jarum itu aku pinjamkan pada mu. Tiga hari lagi aku akan datang untuk mengambilnya kembali. Kata elang kemudian terbang tinggi ke cakrawala.
Ayam Pun Terbang
Setelah elang pergi, ayam jagopun sudah tidak sabar mengunakan benda pusaka milik bangsa burung itu, cepat-cepat ia sulam sayapnya dengan jarum emas. Dia tak sabar untuk segera dapat terbang seperti elang, kawannya.Namun baru setengah sayap yang di sulamnya, tiba-tiba dia ingin segera mencobanya, jarum emas itu kemudian diletakkan di atas batu.
kemudian dia berusaha untuk terbang naik ke atas pagar, dengan menggerakkan kedua sayapnya tiba-tiba tubuhnya mampu naik keatas "Ahaaa....Ahirnya aku bisa terbang sekarang !". Teriak ayam jago dengan bangganya. Walau hanya baru setinggi pagar, dia sudah sangat merasa bangga dan senang.
Tiba-tiba ada ayam betina datang menghampiri dan memperhatikan ayam jago. Dia sangat heran melihat ayam jago berada di atas pagar.
"Hai, bagaimana kau bisa naik setinggi itu, apakah kau panjat pagar ini?".Tanya si ayam betina penasaran.
"Aku tidak memanjatnya, tapi Aku terbang agar bisa naik kesini'. Kata ayam jago membanggakan diri pada ayam betina.
"Terbang???! Bagaimana bisa?.
Tanya ayam betina semakin penasaran dan tidak percaya. "Tentu saja bisa. Aku menyulam kedua sayap ku ini menggunakan jarum emas seperti bangsa burung"'. Jawab ayam jago dengan penuh senyum sambil terus mengepakan sayapnya dengan sangat senang.
"Wah...Hebat sekali kamu. Apakah aku juga boleh meminjamnya? aku pun ingin terbang sepertimu. Kata ayam betina mencoba merayu. "Ya Tentu saja boleh.
Ambilah jarum itu di atas batu di sebelah mu dan sulam kedua sayapmu dan cobalah terbang ke samping ku'", Kata ayam jago dengan gembira. Dia telah lupa pada janjinya pada burung elang.
Si ayam betina pun tak sabar ingin segera menyulam sayapnya dengan jarum emas. Karena begitu inginnya dia terbang seperti ayam jago, baru beberapa sulam dia langsung mencoba mengepakkan sayapnya. Begitu dia lakukan berkali-kali. Dan akhirnya belum sampai setengahnya..Ayam betina pun bisa terbang ke atas pagar menyusul ayam jago. Mereka berduapun sangat senang dan gembira sekali.
Pecahnya Persahabatan
Setelah mereka puas bertengger, merekapun kembali turun untuk menerus kan menyulam agar bisa terbang sepenuhnya. Namun, Jarum emas yang mereka gunakan telah hilang entah kemana. Mungkin karena kibasan sayap ayam betina tadi, jarum itu jatuh kesela-sela bebatuan."Wah celakal! Kau taruh dimana jarum emas tadi?". Tanya ayam jago mulai panik. "Aku tak tahu, aku lupa menaruhnya.. . Jawab ayam betina. "Kalau sampai jarum emas pinjaman itu tak ditemukan sampai elang mengambilnya, pastilah ia akan marah besar pada ku. Cepatlah temukan.
Mereka berduapun segera mencari jarum itu, lama mereka mencari namun tetap tidak terlihat dan tak ditemukan. Mereka makin panik dan mulai mencakar-cakar tanah berharap jarum itu mereka temukan, siapa tahu jarum itu terselip dan tertimbun ke dalam tanah. Tapi sampai hari menjel ang gelap, jarum itu tak mereka temukan.
Dan pada esok hari merekapun kembali meneruskan pencarian, terus hingga hari ketiga namun jarum itu tetap tidak ditemukan.
Bersamaan dengan kelelahan dan kepanikan mereka berdua memuncak, Elang pun datang untuk mengambil jarum itu. Tapi setelah mendengar jarum itu telah hilang, elang sangat marah. Dia sangat murka karena ayam jago sahabatnya telah melanggar janji. Ayam jago telah meminjamkan jarum emas itu tanpa seijin sang elang, dan lebih parahnya lagi, membuat jarum itu hilang.
"Hai ayam jago!l!. Aku percaya pada mu, tapi kau menghianati kepercayaan ku. Apakah kau tak sadar? Karena kecerobohanmu, bangsa elang yang menanggung akibatnya. Kami akan diasingkan dan di kucilkan oleh bangsa burung. Pokoknya aku tak mau tahu, kau harus tanggung jawab. Selama kau belum dapat menemukan dan mengembalikan benda pusaka itu padaku, anak cucu keturunan mu tidak akan aman dari ancaman bangsaku". Kata elang pada ayam jago dan ayam betina yang ketakutan dan tak bisa berkata apa-apa, elang pun kemudian terbang dengan membawa amarah yang meluap-luap.
Dan sejak saat itulah, sampai sekarang elang selalu menyambar anak-anak ayam dan ayam juga selalu mencakar-cakar tanah ketika mereka mencari makan. Mereka masih Berharap mungkin mereka bisa menemukan jarum emas yang pernah mereka hilangkan. Dan kebiasaan itu terus berjalan sampai saat ini.
Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah Jangan pernah menghiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya.