Alasan Waris Untuk Wanita Hanya Setengah Dari Laki-laki

Alasan Waris Untuk Wanita Hanya Setengah Dari Laki-laki

Alasan Waris Untuk Wanita Hanya Setengah Dari Laki-laki 

Alasan Waris Untuk Wanita Hanya Setengah Dari Laki-laki
 

Mengapa lslam mengatur pembagian waris untuk wanita hanya setengah dari laki-laki ?
 

Telah ditetapkan Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi maupun muamalah, termasuk mengenai hak waris didalam Alquran dan Hadis. Perincian yang mengatur banyaknya waris yang diterima wanita dan laki-laki salah satunya dalam hadis yang diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma, 

Ibnu 'Abbas berkata; 


"Dahulu harta warisan menjadi milik anak sedangkan wasiat hak kedua orangtua. Kemudian Allah menghapus ketentuan ini dengan yang lebih disenangi-Nya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjadikan bagian warisan anak laki-laki dua kali dari bagian anak perempuan dan untuk kedua orangtua masing-masing mendapat seperenam sedangkan untuk isttri seperdelapan atau seperempat sedangkan suami mendapat setengah atau seperempat." (HR.Bukhari)[1]

 

Perbedaan Waris antara Perempuan dan Laki-laki

Banyak penulis-penulis Barat mengatakan bahwa Islam tidak berlaku adil dalam membagi warisan untuk wanita. Apakah benar demikian?

 

Dalam Islam anak perempuan sebelum kawin ditanggung oleh walinya, Tetapi jika ia menikah, maka ganti penanggung Jawabnya. Suami yang menanggung nafkahnya. Wanita dijamin nafkahnya, baik sebelum atau sesudah kawin.
 

Jika istrinya seorang kaya, tidak ada kewajiban untuk menafkahi Suaminya, walaupun suaminya miskin. Sampai-sampai kalau ada suaminya akan mencari hutang, tidak Wajib berhutang kepada istrinya.
 

bila dia akan menikah, dia harus menyiapkan rumah dengan segala isinya, termasuk nafkahnya. Dua per tiga yang diperolehya termasuk untuk itu, memikul beban dari tanggung jawabnya

sedang sepertiga yang diterimakan kepada saudaranya perempuan, tidak dengan beban apa-apa. Uang yang sepertiga tetap utuh.
 

Jadi, bukan tidak adil Islam memberlakukan sistim bagi waris sepeti itu. Ketentuan Allah mengandung hikmah. Justru karena hikmah-hikmahnya itulah mereka seharusnya berkata,

"kenapa Islam terlalu memanjakan wanita dan memberatkan Tanggung jawab laki-laki lebih dibanding wanita.


Catatan Kaki

[1]Shahih Bukhari hadis nomor 2542 (Lihat: Fathul Bari Ibnu Hajar)