
Hunafa (Orang-orang Yang Lurus)
Hunafa (Orang-orang Yang Lurus)

Hunafa' (حنفاء) adalah bentuk jamak dari hanif (حنيف), pengertian hanif ini merujuk pada agama tauhid sebelum lahirnya Islam di negeri Arab, agama tersebut bukanlah Yahudi dan bukan pula krsiten.
Didalam islam agama tersebut mengarah pada agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as. dan keturunannya. Agama yang mentauhidkan hanya kepada Allah semata, berserah diri sebagai hamba kepada Allah, dimana agama ini tumbuh dalam masa jahiliah dan praktek-praktek penyembahan berhala-berhala.
Hunafa ialah kaum atau orang-orang soleh yang tidak mau mengikuti Segala perilaku kotor dan tata cara peribadatan jahiliah yang mereka anggap tidak masuk akal. Mereka berusaha mencari kebenaran.
Tradisi Tahayul Bangsa Arab Pada Masa Jahiliyah
Selain menyembah berhala, kebiasaan buruk yang lain adalah bermain judi, yang menjadi kebiasaan penduduk Mekah dan kota-kota lain.
Kaum wanitanya juga memiliki kebiasaan buruk, dengan sengaja mereka keluar rumah dengan memperlihatkan keindahan bentuk tubuh dengan mempertunjukkan gerakan atraktif dan sensual didepan para lelaki dengan gratis.
Al Bahirah
Seekor unta dipotong telinganya. Unta tersebut tak boleh ditunggangi dan diminum susunya.
Al Ham
Seekor unta yang telah menghasilkan keturunan dalam jumlah tertentu, punggungnya harus dilindungi tak boleh dinaiki dan dijadikan kendaraan. Dengan maksud unta tersebut dibiarkan berkembang biak.
Azlam
Undian tiga anak panah, sebagai tradisi undian untuk melakukan suatu pekerjaan.
Thawaf Yang Salah
Jika tidak ada baju dari pakaian yang halal, mereka berthawaf dalam keadaan telanjang. Kaum wanita hanya menutup bagian kemaluannya saja.
As-Saibah
Unta yang diberikan untuk sesembahan sebagai nazar atau maksud lainnya. Unta tersebut tidak boleh diperuntukkan untuk apapun.
An Nasi'
Mengakhirkan bulan Muharran dan Shafar hanya untuk menghalalkan pembunuhan atau perburuan.
Dan masih banyak lagi tradisi-tradisi yang menyeleweng pada masa jahiliyah, bagi para Hunafa Mereka berkata:
"Kami tidak sependapat dengan cara-cara jahiliah, menyembah dan memuja berhala. Berhala-berhala itu adalah buatannya sendiri. Jika pecah ditambal, jika patah disambung, lalu disembah lagi. Sungguh tak masuk akal. Kami sangat prihatin akan kejadian-kejadian itu."
Keprihatinannya membuat mereka pergi mengembara kenegara lain untuk mencari agama yang benar. Sebagiannya lagi tetap bertahan dan tidak ikut-ikutan dengan ajaran baru yang dapat menghilangkan kekalutan pikiran.