Shalawat Sughro Abdul Qadir Al-Jailani

Shalawat Sughro Abdul Qadir Al-Jailani

SHALAWAT SUGHRO

KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA

 

sholawat sughro abdul qadir jailani



SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA adalah wali dalam dunia tarekat dan sufisme, banyak karya-karya besar yang dilahirkan dari buah pikirnya. salah satunya akan kecintaannya terhadap Rasulullah ﷺ  dalam karya Sholawat wal Aurod.


Mengutip dari Imam Al-Kasthalan dalam kitab Masalik Al-Hanfa, beliau mengatakan, .."Ketahuilah tidak mungkin mampu mencontoh perbuatan dan akhlak Nabi Muhammad ﷺ kecuali dengan upaya yang keras, tidak akan seseorang mau berusaha dengan keras melainkan dilandasi kecintaan kepada Nabi Muhamad ﷺ, dan tidak mungkin melahirkan cinta yang besar kepada Nabi Muhammad ﷺ kecuali dengan cara memperbanyak bacaan sholawat. 

 

Bacaan shalawat Nabi menyimpan keajaiban-keajaiban yang istimewa dan menakjubkan sebagai upaya pembersihan jiwa dan penerangan batin, selain itu masih banyak lagi rahasia-rahasia dan fadilah yang tak tertanding oleh angka dan bilangan.


        Sholawat juga merupakan kunci dari sebab terbukanya pintu hidayah menuju Allah SWT. Sebab Nabi Muhammad ﷺ adalah jembatan (wasilah) yang harus dilalui untuk menuju Allah, Nur Muhammad adalah wujud  penunjuk jalan bagi kita menuju kepada-Nya; orang yang memperkenalkannya kepada kita.


“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab : 56)


BERIKUT TEKS BACAAN SHOLAWAT SUGHRO

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ محُمَّدٍ السَّابِقِ لِلْخَلْقِ نُوْرُهُ وَرحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ ظُهُوْرُهُ عَدَدَ مَنْ مَضَى مِنْ خَلْقِكَ وَمَنْ بَقِيَ وَمَنْ سَعِدَ مِنْهُمْ وَمَنْ شَقَى صَلاَةً تَسْتـَغْرِقُ الْعَدَّ وَتحُيْطُ بِالْحَدِّ صَلاَةً لاَ غَايَةَ لَهَا وَلاَ مُنْتـَهَى وَلاَ اِنــْقِضَاءَ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِكَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا مِثــْلَ ذَالِكَ

Artinya :

"Ya Allah curahkanlah keselamatan atas junjungan kami Muhammad ﷺ , yang cahayanya mendahului keberadaan semua makhluk, yang kehadirannya menjadi rahmat bagi seluruh alam; rahmat yang jumlahnya sebanyak makhluk-makhluk-Mu, yang telah musnah dan yang masih ada, yang berbahagia ataupun yang menderita. Yaitu sebuah keselamatan yang melampaui bilangan dan batasan, yang tiada akhir, yang tak pernah putus; sebuah keselamatan yang kekal abadi seperti kekekalan-Mu. Shalawat serta salam yang demikian itu juga semoga dicurahkan kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya”.