
Bacaan Doa Dikala Gundah Dan Sedih Yang Mendalam
Disaat mengalami cobaan yang berat dan membuat perasaan menjadi gundah gulana bahkan terkadang membuat sedih, sedih yang mendalam. Langkah yang paling tepat adalah menyerahkan segala urusan kepada yang Maha empunya urusan tersebut, yaitu Allah SWT, dengan memanjatkat doa dikala gundah dan sedih yang mendalam.

DO’A SAAT GUNDAH DAN BERDUKA
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ubun-ubunku (nasib-ku) ada di tangan-Mu, telah lalu hukum-Mu atasku, adil ketetapan-Mu atasku, aku mohon kepada-Mu dengan perantara semua nama milik-Mu yang Engkau namakan sendiri, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan seseorang dari hamba-Mu, atau Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib disisi-Mu. Jadikanlah Al Qur’an sebagai penawar hatiku, cahaya dalam dadaku, penghapus dukaku dan pengusir keluh kesahku“.[1]
Artinya :
DO’A UNTUK KESEDIHAN YANG MENDALAM
Saat mengalami hal-hal yang membuat sedih, bacaan doa dibawah ini dibaca dengan mengikhlaskan segala urusan kepada Allah, insyaAllah dapat mengurangi kesedihan.
Artinya :
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Agung dan Maha Lembut, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan ‘Arasy yang agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi dan
Artinya :
“Ya Allah,, rahmat-Mu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau“.[4]
Artinya :
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim“.[5]
Artinya :
“Allah, Allah adalah Tuhan-ku, aku sedikitpun tidak menyekutukan-Nya”.[6]
Catatan Kaki
[1] HR. Ahmad: 1/391, dishahihkan oleh Al Al Bani.
[2] HR. Bukhari: 7/158, “Adalah Rasulullah banyak (membaca) doa ini, lihat Bukhari dalam Fathul baari: 11/173.
[3] HR. Bukhari: 7/154 dan Muslim: 4/2092.
[4] HR. Abu Dawud: 4/324, Ahmad: 5/42, Shahih Abu Dawud: 3/959.
[5] HR. Tirmidzi: 5/529 dan riwayat Hakim yang disetujui dan dishahihkan oleh Dzahabi: 1/505. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/168.
[6] HR. Abu Dawud: 2/87, Shahih Ibnu Majah: 2/335.