
Bacaan Do'a Bagi Diri sendiri dan orang lain Dikala sakit
Bacaan Do'a Bagi Diri sendiri dan orang lain Dikala sakit
Saat diri sendiri maupun orang lain disaat kita menjenguk, ada beberapa macam bacaan doa bagi orang sakit yang telah diajarkan Rasulullah dari berbagai hadits. Doa tersebut dapat kita amalkan dengan mohon kesembuhan dari Allah.

l. Doa Dikala sakit I
"Bismillaahi turbatu ardhinaa biriiqati ba' dhinaa yusyfa bihi saqimunaa bi idzni rabbinaa"
(Dengan menyebut nama Allah, dengan tanah kami ludah sebagian tanah kami, semoga disembuhkan orang yang sakit ini atas izin Tuhan kami),"
Dari Aisyah ra,
sesungguhnya apabila ada orang yang datang mengeluh sakit atau terluka kepada Nabi saw, beliau bersabda sambil memberi isyarat dengan telunjuknya, "Berbuatlah demikian."
Sufyan bin Uyainah perawi hadits ini me- letakkan jari telunjuknya ke tanah dan diludahi sedikit, kemudian diusapkan ke tempat yang sakit sambil berdoa, Bismillaahi turbatu ardhinaa biritqati ba' dhinaa yusyfa bihi sagimunaa bi idzni rabbinaa" (Dengan menyebut nama Allah, dengan tanah kami ludah sebagian tanah kami, semoga disembuhkan orang yang sakit ini atas izin Tuhan kami)," (Muttafaq alaih)[1]
2. Doa Dikala sakit II
"Allaahumma rabban naasi, adzhibl ba'sa, isyfi antasy syaafii la syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqaman"
(Ya Allah Tuhan semua manusia, hilangkanlah penyakit dan berilah kesembuhan, karena hanya Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan sama sekali kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi)."
Dari Aisyah ra,
sesungguhnya Nabi saw menjenguk salah seorang keluarganya dengan mengusap tangannya seraya berdoa, "Allaahumma rabban naasi, adzhibl ba'sa, isyfi antasy syaafii la syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqaman" (Ya Allah Tuhan semua manusia, hilangkanlah penyakit dan berilah kesembuhan, karena hanya Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan sama sekali kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi)." (Muttafaq alaih)[2]
Dalam hadis yang lain, yang dirawikan oleh AlBukhari dikatakan :
Dari Anas ra, sesungguhnya ia bertanya kepada T'sabit,
"Maukah aku jampi kamu seperti jampi Rasulullah saw?" Tsabit menjawab, "Silahkan." Anas lalu mengucapkan,
"Allaahumma rabban naasi mudzhibal ba'si, isyfi antasy syaafi laa syaafiya illaa anta syifaa-an laa yughaadiru saqaman
(Ya Allah Tuhan semua manusia, hilangkanlah penyakit dan berilah kesembuhan, karena hanya Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi)." (HR.Bukhari)[3]
3. Doa Dikala sakit III
"Allaahumma isyfi sa'dan, Allaahumma isyfi sa'dan Allaahumma isyfi sa'dan
(Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah sembuhkanlah Sa'ad)
Ganti Sa'dan dengan nama orang yang sakit.
Dari Sa'd bin Abu Waq-qash ra, ia berkata,
"Rasulullah saw menjenguk saya dan berdo'a, "Allaahumma isyfi sa'dan, Allaahumma isyfi sa'dan Allaahumma isyfi sa'dan (Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah sembuhkanlah Sa'ad)" (HR. Muslim)[4]
4. Doa Dikala sakit IV
"A 'uudzu bi izzatillaahi waqudratihi min syarri ma ajidu wauhaadziru
(Saya berlindung dengan keperkasaan dan kekuasaan Allah dari penyakit yang saya rasakan dan yang saya khawatirkan) dibaca 7x
Dari Abdullah Usman bin Abul Ash ra,
Sesungguhnya ia pernah mengeluh kepada Rasulullah saw tentang penyakit yang menyerang badannya. Lalu beliau bersabda kepadanya, "Letakkan tanganmu pada bagian yang sakit dan bacalah, Bismillaah tiga kali, lalu bacalah, "A 'uudzu bi izzatillaahi waqudratihi min syarri ma ajidu wauhaadziru (Saya berlindung dengan keperkasaan dan kekuasaan Allah dari penyakit yang saya rasakan dan yang saya khawatirkan) sebanyak tujuh tujuh kali." (HR. Muslim)[5]
5. Doa Dikala sakit V
"As-alullaahal azhiima rabbal 'arsyi al 'azhiimi an yasyfiyaka"
(Saya bermohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya Arasy yang agung, semoga Dia berkenan menyembuhkanmu)."
Dari Ibnu Abbas ra, dari Nabi saw, beliau bersabda,
"Barangsiapa menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia membacakan doa ini tujuh kali niscaya Allah menyembuhkan penyakitnya itu.
Doa yang dimaksud adalah, "As-alullaahal azhiima rabbal 'arsyi al 'azhiimi an yasyfiyaka" (Saya bermohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya Arasy yang agung, semoga Dia berkenan menyembuhkanmu)." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi). Kata At Tirmidzi, hadits ini hasan. Dan kata Al Hakim, hadits ini sahih atas syarat Al Bukhari.[6]
6. Doa Dikala sakit VI
Laa ba' sathohuurun insyaa allahu
"Tidak apa-apa. Insya Allah sakitmu ini sebagai pembersih dosamu. “
Dari Ibnu Abbas ra,
sesungguhnya Nabi saw datang menjenguk seorang Badui.
Dan setiap kali menjenguk orang yang sakit, beliau bersabda, "Tidak apa-apa. Insya Allah sakitmu ini sebagai pembersih dosamu. (HR.Bukhari)[7]
7. Doa Dikala sakit VII
"Bismillaahi arqiika min kulli syai-in yu'dzika min syarri kulli nafsin au 'ainin haasidin. Allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika"
(Dengan menyebut nama Allah, saya menjampi Anda dari segala sesuatu yang mengganggu Anda, dan dari setiap jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan penyakit Anda. Dengan menyebut nama Allah saya menjampi Anda).
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, sesungguhnya malaikat Jibril datang kepada Nabi saw dan berkata,
"Wahai Muhammad, apa engkau sakit?" Beliau menjawab, "Ya." Jibril berdoa, "Bismillaahi arqiika min kulli syai-in yu'dzika min syarri kulli nafsin au 'ainin haasidin. Allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika" (Dengan menyebut nama Allah, saya menjampi Anda dari segala sesuatu yang mengganggu Anda, dan dari setiap jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan penyakit Anda. Dengan menyebut nama Allah saya menjampi Anda)." (HR. Muslim)[8]
8. Doa Dikala sakit VII
'Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar", 'Laailaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu", 'Laa ilaaha illallaahu lahul mulku walahul hamdu. 'Laa ilaaha illallaahu wala haula wala quwwata illa billaah',
Dari Abu Sa'id Al Khudri dan Abu Hurairah ra,
sesungguhnya mereka memberikan kesaksian bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar", Tuhan membenarkan ucapannya itu seraya berfirman, Laa ilaaha illaa ana wa ana akbar.' Ketika ia mengucapkan, 'Laailaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu", Tuhan berfirman, Laa ilaahailla ana wahdii laa syarika li.' Ketika ia mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaahu lahul mulku walahul hamdu. Tuhan berfirman, Laa ilaaha illa ana lil mulku walil hamdu.' Ketika ia mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaahu wala haula wala quwwata illa billaah', Tuhan berfirman, Laa ilaaha illa ana walaa haula walaa quwwata illaa bii. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut saat sedang sakit kemudian ia mati dalam sakitnya itu, ia tidak akan termakan oleh api neraka." (HR.Tirmidzi). Tirmidzi berkata, hadits ini derajatnya hasan.[9]
Anjuran bertanya kepada orang yang sakit tentang keadaan dirinya
1. Dari Ibnu Abbas ra
sesungguhnya Ali bin Abu Thalib ra keluar dari rumah Rasulullah saw sewaktu beliau sakit menjelangg wafatnya. Lalu para sahabat bertanya,
"Wahai Abul Hasan, bagaimana keadaan Rasulullah pagi ini?" Ali menjawab, "Pagi ini Alhamdulillaah agak baik." (HR. Bukhari)[10]
Catatan Kaki
[1] Al Bukhari, Kitab: Pengboatan X/217, no. 5745, Muslim, Kitab: Salam IV/1724, no. 2194
[2] Al Bukhari, Kitab: Pengboatan X/216, no. 5743 dengn lafaz "Beliau menjenguk keluarganya, Muslim Kitab : Salam IV/1721, no. 2191
[3] Al Bukhari, Kitab: Pengboatan X/216, no, 5742
[4] Muslim, Kitab; Wasiat III/1250, no. 1628. Hadits ini juga (HR, Bukhari), Kitab: Jenazah-Jenazah (1296)
[5] Muslim, Kitab: Salam IV/1728, no, 2202
[6] Hadits sahih (HR. Abu Daud), Kitab: Jenazah-Jenazah (3016), At Tirmidzi, Kitab: Pengobatan 1VA10, no.(2083). Hadits ini dinilai sahih oleh syaikh Al Albani.
[7] Al Bukhari, Kitab: Biografi-Biografi VI/722, no, 3616.
[8] Muslim, Kitab: Salam IV/1718, no, 2186.
[9] Hadits sahih (HR. Tirmidzi), Kitab; Do'a-Do'a V/492, no. (3420), (905), Muslim, Kitab: Salam IV/1728. Hadits ini dinilai sahih oleh syaikh Al Albani, no. 2202
[10] Al Bukhari, Kitab: Isti dzan XI/60, no. 6266