Musuh-Musuh Utama Rasulullah saw Menegakkan Islam

Musuh-Musuh Utama Rasulullah saw Menegakkan Islam

Musuh-Musuh Utama Rasulullah saw

Sejak Muhammad Rasulullah saw mensyiarkan Islam. orang-orang kaya dari golongan bangsawan dan para penguasa kafir mengobarkan permusuhan, sebab mereka khawatir akan kehilangan kedudukannya.

Tiga Musuh Utama Rasulullah saw

Tiga orang diantara mereka dapat digolongkan sebagai musuh utama. Oleh karena perannya yang sangat luar biasa dalam menentang dan menyerang Rasulullah saw. Mereka adalah, Abdullah bin Ubai, Abu Jahal Amru bin Hisyam dan Abu Lahab, paman Nabi saw sendiri.

Abdullah bin Ubai

Ia adalah pemimpin kabilah khazraj yang kaya raya dan suka memperdagangkan kehormatan wanita. Setelah terjadi peperangan antara kabilah Khazraj dan kabilah Aus yang banyak memakan korban di kedua pihak, para pembesar mereka sepakat berdamai dengan mengangkat Abdullah bin Ubai sebagai pemimpin, namun peperangan antara kedua kabilah itu masih sering terjadi. Baru setelah kehadiran Rasulullah saw.

di Madinah, kedamaian yang mereka inginkan benar-benar tercipta. Untuk itu kedua belah pihak sepakat mengangkat Rasulullah saw. sebagai pemimpin mereka. Dari sinilah tumbuh kebencian Abdullah bin Ubai kepada Rasulullah.

Sekalipun Abdullah bin Ubai juga memeluk Islam, namun hatinya bertekad menjatuhkán Nabi saw dengan berbagai cara. Sikapnya yang lain di mulut dan lain pula di hati inilah yang membuatnya disebut munafik.

Cara-cara kotor yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubai untuk menjatuhkan Nabi Muhammad saw, antara lain:

(1) menyebarkan fitnah, bahwa Nabi saw orang yang tidak berlaku adil karena telah merampas kekuasaannya;

(2) mengajak para pemimpin Anshar untuk berpaling darinya;

(3) mengadu domba antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar;

(4) mempengaruhi kaum muslim agar tidak turut mendukung Nabi saw dalam perang Badar, namun kemudian ia merasa terpukul ketika kaum muslim yang hanya 313 orang dapat mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang berkekuatan 1000 Orang;

(5) Menghasut kaum Yahudi agar lebih gencar memusuhi Nabi saw,

(6) Mempengaruhi kaum muslim agar tidak turut mendukung Nabi saw dalam perang Uhud dan berhasil mengajak pulang kembali sepertiga dari pasukan muslim yang akan berangkat ke medan laga

(7) melemparkan tuduhan zina kepada Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah saw Mengetahui hal ini, para sahabat berniat membunuh Abdullah bin Ubay, namun Rasulullah saw melarangnya. Dan ketika para sahabat memenjarakan Abdullah bin Ubai, Rasulullah saw membebaskannya. Walaupun berkali-kali Rasulullah saw memaafkannya, namun Abdullah bin Ubai tidak pernah tergugah untuk memperbaiki perilakunya yang munafik sampai akhir hayatnya.

Dan ketika Abdullah bin Ubai meninggal dunia, Rasulullah saw tidak keberatan mengabulkan permintaan anak Abdullah bin Ubai yang bernama Abdullah untuk menshalatinya. Namun sebelum melakukan shalat jenazah, turunlah firman Allah SWT

Dan janganlah kamu menshalati (jenazah) seseorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik. (Q.S. At-Taubah: 84).

Sekalipun Abdullah bin Ubai seorang yang munafik, namun putranya bernama Abdullah dan seorang putrinya mnenjadi sahabat Nabi yang saleh.

Abu Jahal Amru bin Hisyam

la adalah seorang hartawan yang berasal dari Bani Abdid-Dar dan Bani Abdi Manaf yang memiliki kedudukan terpandang. la bersama Umar bin Khatthab, adalah orang yang paling sengit dan paling berani memusuhi umat Islam. Kekejaman mereka dalam menganiaya umat Islam sangat luar biasa, sampai Rasulullah berdoa, "Ya Allah aku serahkan kepadamu dua Umar, yakni Abu Jahal Amru bin Hisyam dan Umar bin Khatthab, agar Engkau beri petunjuk."

Akhirnya Umar bin Khaththab memeluk Islam dan menjadi pendamping setia Nabi saw., sedangkan Abu Jahal tetap dalam kekafiran.

Cara-cara kotor yang dilakukan oleh Abu Jahal dalam memusuhi Nabi Muhammad saw., antara lain:

(1) menyiksa para pengikut Nabi saw.

(2) mengajak dan memimpin kaum kafir Quraisy memboikot (memutuskan hubungan kekerabatan dan tidak mengadakan transaksi) keluarga Nabi saw. dan para pengikutnya,

(3) mengatakan kepada segenap warga kaum Quraisy bahwa peristiwa lsra' Miraj Nabi saw. hanyalah kebohongan belaka

(4) mengolok-ngolok ayat-ayat A-Quran, namun ia termasuk pembesar Quraisy yang secara diam-diam sering mendengarkan Nabi mengaji.

Abu Jahal meninggal dunia dalam kekafiran. Anehnya, Ikrimah anak Abu Jahal menjadi pengikut Nabi saw. yang setia. Dan ia termasuk Sahabat yang saleh.

Abu Lahab (Abdul Uzza bin Abdul Muthalib)

la termasuk kalangan elit kaum Quraisy yang menentang ajaran Nabi, bahkan yang paling vokal kecamannya. Selain sebagai paman, Abu Lahab juga tetangga dekat Nabi saw. lalah satu-satunya paman Nabi saw yang memusuhi beliau. la juga salah satu tetangga Nabi saw yang jahat selain Uqbah bin Abu Mu'ith. Ke mana pun Nabi pergi Abu Lahab mengikutinya, sambil mengatakan kepada setiap orang yang bicara dengan Nabi. "Janganlah kalian mentaatinya, karena dia pendusta."

Bahkan Ummu Jamil, istri Abu Lahab, juga suka mengadu domba antara Nabi dengan orang lain dan membawa duri untuk perangkap menyakiti Nabi saw jika beliau keluar pada malam hari. la juga sering menyerang Khadijah.

Ketika kaum kafir Quraisy memboikot Nabi saw. dan para pengikutnya, Abu Thalib, Hamzah, dan Abbas mendampingi beliau, kecuali Abu Lahab. Sewaktu Abul Ash bin Ar-Rabi' menikah dengan putri Nabi bernama Zainab A-Kubra, Abu Lahab merasa iri.

Segera saja ia mempengaruhi Bani Hasyim, sehingga Nabi saw bersedia menikahkan kedua putrinya Ruqayah dan Ummu Kultsum dengan dua anak lelaki Abu Lahab -Utbah dan Utaibah. Pernikahan keduanya itu terjadi sebelum Nabi menjadi Rasul. Dan pada saat kaum Quraisy akan menganiaya Nabi saw., Ummu Jamíl juga berusaha menyerang Nabi dengan menceraikan kedua anaknya darí kedua putrí Rasulullah.

Memang, Abu Lahab tidak ikut bergabung dengan pasukan kaum kafir Quraisy dalam perang Badar, karena sakit. Meskipun demikian, ia memberikan dukungan moral tiada hentinya. Dan setelah peperangan itu dimenangkan oleh Umat Islam, ía merasa terpukul. Tidak lama kemudian meninggal dunia dalam kekafiran.