Dongeng Fabel Ayam Jantan dan Merpati untuk Anak
4 minute read
0
Alkisah, di sebuah hutan rimba nun jauh didaerah pegunungan sana. Hiduplah berbagai macam dan jenis binatang diantaranya Gajah, singa, beruang, kancil, serigala, dan Badak.
Selain hewan-hewan yang bertubuh besar, disana juga terdapat binatang dari jenis unggas dan burung, salah satu dari sekian diantaranya ialah ayam Jago dan burung Merpati.
Ayam Jantan dan Merpati
Sejak dulu ayam jago mempunyai sifat iri terhadap merpati. Ayam jago punya tabiat yang kurang baik, bukan hanya pada merpati, melainkan pada semua binatang yang melebihi dari kemampuannya.la sombong dan selalu membangga-baggakan mahkota yang ada di kepalanya.
Dia sering sekali mengejek burung merpati dan binatang kecil lainnya dengan ucapan yang sifatnya merendahkan. Berbeda dengan ayam jago yang sombong, Burung Merpati hanya menerima jika ayam jago mengejek dan menghina dirinya, dia lebih baik diam daripada menanggapi si jago.
Perlombaan Para Burung
Suatu hari, dihutan itu akan diadakan perlombaan mengambil seikat padi yang digantung di dahan pohon. Perlombaan itu di khususkan untuk kalangan burung atau binatang yang mempunyai kemampuan untuk terbang. Merpati yang mengetahui akan perlombaan itu, segera saja ia mendaftar pada penyelenggara lomba.Tentu saja si ayam jago tidak senang dan tidak terima mengetahui kalau merpati akan mengikuti perlombaan itu. la tidak ingin melihat merpati menang dalam lomba tersebut, lalu ia pun memaksakan untuk ikut lomba itu walau sebenarnya dia tidak pandai terbang.
Karena memaksa, akhirnya penyelenggara pun memperbolehkan si Jago untuk ikut mendaftar. Perlombaan itu diikuti hampir semua bangsa burung, karena begitu semangatnya mereka mengikuti tradisi yang diadakan setiap tahun.
Para peserta itu beberapa diantaranya yaitu sekelompok burung bagau, burung gagak, burung elang, burung pipit dan burung kakak tua. Diantara peserta perlombaan itu, yang paling banyak mendapat perhatian adalah ayam jago dan burung merpati, Karena para hewan tahu kalau Ayam jago dan merpati memang tidak Akur, dan mereka tahu kalau si ayam mengikuti lomba hanya karena ia iri terhadap merpati.
Tepat pukul sembilan pagi perlombaan pun segera dimulai. Panitia lomba mengumumkan peraturan lomba. lomba tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok babak, dan di babak terakhir akan mempertemukan dua peserta saja.
Giliran pertama adalah burung elang melawan burung gagak, mereka bersiap-siap dititik yang telah di tentukan. Setelah aba-aba dibunyikan, merekapun melesat terbang berebut siapa yang paling dulu mendapatkan seikat padi yang tergantung tersebut. Dan ternyata di menangkan oleh Elang.
Dan pertandingan kelompok yang lain termasuk kelompok ayam dan merpati, Hingga sampailah pada babak final yang tak disangka oleh hewan lain, ternyata si ayam dapat masuk ke babak final melawan merpati pesaing terberatnya.
Ayam jago sudah bersiap-siap begitu pula dengan Merpati. Setelah aba-aba mulai diteriakkan, ayam Jago langsung melompat tinggi sambil susah payah berusaha mengepakan sayapnya untuk menggapai pijakan berikutnya, sementara burung merpati hanya bengong melihat tingkah ayam jago.
Ayam jago tahu kalau dirinya tidak bisa terbang, ia hanya bisa melompat saja tidak seperti burung merpati, sehingga burung merpati dengan mudahnya segera menyusul terbang si ayam dan melewatinya. Pelan-pelan, ketika burung merpati berhasil melewati ayam jago untuk meraih ikatan padi, ayam jago mematuk dengan keras kaki burung merpati agar burung merpati tidak berhasil mendapatkan padi itu.
Tak disangka Siasat licik ayam jago ternyata berhasil, kaki burung merpati terluka dan patah, tapi bukannya turun kembali akibat kakinya yang terluka parah, burung merpati justru makin kencang mengepakkan sayapnya dan berhasil mendapatkan padi tersebut.
Sedangkan ayam jago terjun bebas pasrah akibat kelelahan yang sangat dan harus mengakui kekalahannya dari burung merpati. Dan Yang tak disangka oleh ayam jago, ternyata sang dewa melihat perbuatan yang telah dilakukannya dan kemudian memberi hukuman.
Yang Licik Terkena Batunya
Mahkota yang selalu dibangga-banggakan di kepala ayam jago, diambil dengan paksa oleh dewa dan hanya disisakan sebagian saja di atas kepalanya. Sang dewa berkata pada ayam jago,"Kau kuhukum karena segala tingkah lakumu dan telah melakukan hal yang tak terpuji, sebagian mahkotamu aku ambil. Jika kau menginginkan mahkotamu kembali, panggil aku dan teriakkan penyesalanmu di setiap pagi. Mungkin mahkota ini akan kukembalikan, semua tergantung oleh usahamu."
Setelah memberikan hukuman pada ayam jago, sang dewa pun pergi, sebelum pergi, dewa memberi hadiah kepada burung merpati berupa kesembuhan pada kakinya.
Sejak saat itu, Mahkota ayam jago tidak utuh lagi. Mengingat perkatan dewa yang akan mengembalikan mahkotanya, maka setiap pagi ayam jago pun meneriakkan penyesalannya, ia berteriak memohon kepada sang dewa untuk mengembalikan mahkotanya yang telah diambil dari kepalanya.
Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jantan dan Merpati adalah: Penyesalan selalu datang terlambat, Sifat iri dan kesombongan hanya akan membawa petaka, ditambah lagi dengan perbuatan curang dan tidak jujur. Jika kita sudah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup kita, penyesalan tidak ada gunanya lagi