Hikmah Bacaan Shalawat Jauharatul Kamal
Februari 11, 2021
0
SHOLAWAT JAUHAROTUL KAMAL
Bacaan Sholawat Jauharatul Kamal dilihat dari artinya adalah usaha pencapaian meraih kesempurnaan, Makna dari Jauharotul adalah sebagai perlambang orang yang tak henti-hentinya berupaya meraih apa yang diinginkan dalam hidup, sedangkan kamal adalah kesempurnaan.
Shalawat Jauharatul Kamal merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis shalawat yang menjadi Wazhifah (rutinitas) dalam Thariqah Tijaniyyah. Selain Shalawat al-Fatih yang dibaca secara berjamaah ataupun dalam keadaan sendiri, Shalawat Jauharatul Kamal diajarkan langsung oleh Baginda Nabi Muhammad ﷺ kepada Sayyidi Syaikh al-Imam Ahmad Ibn Muhammad At-Tijany (1150-1230 H, 1737-1815 M) dalam keadaan sadar/terjaga (bukan dalam mimpi).
Bacaan Sholawat Nabi Jauharatul Kamal ini memiliki keutamaan yang besar, dengan Mengirim doa dan berkah kepada Nabi ﷺ adalah salah satu tindakan ibadah terbesar yang dianjurkan dalam Islam, dan itu adalah salah satu doa yang paling bermanfaat bagi seseorang di dunia ini dan di akhirat, dan itu adalah satu. dari persyaratan mencintai, dan menghormati Nabi ﷺ
Sholawat Jauharatul Kamal ini pada dasarnya membutuhkan ijazah atau bimbingan dari seorang mursyid untuk mengamalkannya, karena ditakutkan bila diamalkan secara langsung akan terjadi gangguan fisik atau mental dan atau sejenisnya.
Syaikh Muhammad Fat’han Ibn Abdul Wahid as-Susiy an-Nadzify berkata : “Siapa saja yang meragukan Rasulullah ﷺ dengan mengatakan bahwa bantuan Rasulullah ﷺ telah terputus kepada umatnya dengan sebab wafatnya beliau sama seperti halnya mayat yang lain, maka sungguh ia tidak mengenal sama sekali akan kedudukan Rasulullah ﷺ dan ia telah melakukan adab yang buruk kepada Rasulullah ﷺ , dikhawatirkan ia akan mati dalam keadaan kafir jika ia tidak bertaubat dari keyakinan seperti itu.
Lafadz :
"Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Aynir rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-Mutahaqqiqah, al-hâithati bi markazi ‘l-fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-mutakawwinati al-Adamiyy, shahibi ‘l-haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati likulli muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî malata bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-makânī.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Ayni ’l-Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi, al-aqwam shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ thal`ati ‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham, ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati ‘n-Nûri ‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ âlihi shalatan tu-`arrifuna bihâ iyyâh."
Artinya :
Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan terhadap Hakikat Rahmat Ketuhanan, mutiara yang terang benderang memancar dengan rahsia pengertian dan pernyataan, cahaya segala sesuatu yang menjadikan manusia wadah Kebenaran Ketuhanan, yang bagaikan kilat memancar dengan melimpahkan curahan rahmat kepada setiap orang yang menghadap-Nya daripada segenap lingkungan dan masa, dan cahayaMU yang bergemerlapan memenuhi dengannya wadah ciptaanMU dengan ketinggian pangkat.
Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Kebenaran yang mempernyatakan daripadanya naungan seluruh rahsia-rahsia hakikat yang memiliki kearifan tertinggi, yang senantiasa merintis jalanMU yang sempurna. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Penyeru Kebenaran dengan Kebenaran yang menjadi Gedung Teragung, Sumber bagi segala limpahanMu yang daripadaMU kepadaMU meliputi cahaya yang terpilih. Rahmat Allah ke atasnya juga kepada keluarganya dengan rahmat membukakan kami dengannya haqiqat.
Demikian Bacaan Shalawat Jauharatul Kamal, semoga manfaat.
Bacaan Sholawat Jauharatul Kamal dilihat dari artinya adalah usaha pencapaian meraih kesempurnaan, Makna dari Jauharotul adalah sebagai perlambang orang yang tak henti-hentinya berupaya meraih apa yang diinginkan dalam hidup, sedangkan kamal adalah kesempurnaan.
Shalawat Jauharatul Kamal merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis shalawat yang menjadi Wazhifah (rutinitas) dalam Thariqah Tijaniyyah. Selain Shalawat al-Fatih yang dibaca secara berjamaah ataupun dalam keadaan sendiri, Shalawat Jauharatul Kamal diajarkan langsung oleh Baginda Nabi Muhammad ﷺ kepada Sayyidi Syaikh al-Imam Ahmad Ibn Muhammad At-Tijany (1150-1230 H, 1737-1815 M) dalam keadaan sadar/terjaga (bukan dalam mimpi).
Bacaan Sholawat Nabi Jauharatul Kamal ini memiliki keutamaan yang besar, dengan Mengirim doa dan berkah kepada Nabi ﷺ adalah salah satu tindakan ibadah terbesar yang dianjurkan dalam Islam, dan itu adalah salah satu doa yang paling bermanfaat bagi seseorang di dunia ini dan di akhirat, dan itu adalah satu. dari persyaratan mencintai, dan menghormati Nabi ﷺ
Sholawat Jauharatul Kamal ini pada dasarnya membutuhkan ijazah atau bimbingan dari seorang mursyid untuk mengamalkannya, karena ditakutkan bila diamalkan secara langsung akan terjadi gangguan fisik atau mental dan atau sejenisnya.
Syaikh Muhammad Fat’han Ibn Abdul Wahid as-Susiy an-Nadzify berkata : “Siapa saja yang meragukan Rasulullah ﷺ dengan mengatakan bahwa bantuan Rasulullah ﷺ telah terputus kepada umatnya dengan sebab wafatnya beliau sama seperti halnya mayat yang lain, maka sungguh ia tidak mengenal sama sekali akan kedudukan Rasulullah ﷺ dan ia telah melakukan adab yang buruk kepada Rasulullah ﷺ , dikhawatirkan ia akan mati dalam keadaan kafir jika ia tidak bertaubat dari keyakinan seperti itu.
Keutamaan Bacaan Shalawat Jauharatul Kamal
Jika seseorang membaca shalawat ini 7 kali sehari atau lebih, yuhibbahu mahabbatan khaasah wa laa yamuutu illa waliyyan, Nabi ﷺ akan mencintai orang itu dengan cinta yang khusus, yang istimewa dan orang itu tidak akan meninggalkan dunia tanpa menjadi seorang yang mulia seperti wali. Barang siapa yang membaca shalawat ini berarti menyebutkan nama-nama tertinggi dari Nabi ﷺ, dan Allah swt akan membukakan baginya sebagaimana yang Dia bukakan bagi para Awliya-Nya!Bacaan Sholawat Jauharotul Kamal
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَيْنِ الرَّحْمَةِ الرَّبَّــانِــيَّــةِ وَالْيَــقُوْتَـةِ الْـمُتَحَقِّقَةِ اْلحَائِطَةِ بِمَرْكَــزِ الْفُهُوْمِ وَالْـمَعَانِى وَنُوْرِ اْلأَكْــوَانِ الْـمُتَــكَــوِّنَةِ اْلأَدَمِـــيِّى صَاحِبِ الْحَقِّ الرَّبَّـــانِـــيِّى الْبَرْقِ اْلأَصْطَعِ بِمُزَوَّنِ اْلأَرْوَاحِ الْـمَالِئَةِ لِكُلِّ مُتَعَرِّضٍ مِنَ الْبُحُوْرِ وَالْأَوَانِى وَنُوْرِكَ اللَّامِعِ الَّذِى مَلَأْتَ بِهِ كَوْنِكَ الْحَائِطَ بِأَمْكِــنَةِ الْـمَكَانِى. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى عَيْنِ الْحَقِّ الَّــتِى تَــتَــجَلّٰى مِنْـهَا عُرُوْشُ الْحَقَائِقِ عَيْنَ الْـمَعَارِفِ الْأَقْوَامِ صِرَاتِكَ التَّآمِ اْلأَسْقَمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى طَلْعَةِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ الْكَنْــزِ اْلأَعْظَمِ إفَاضَتِكَ مِنْكَ إلَيْــكَ إحَاطَةِ النُّوْرِ الْـمُطْلَسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى أٰلِهِ صَلَاةً تُعَرِّقُنَا بِـهَا إيَّاهُ.
Lafadz :
"Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Aynir rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-Mutahaqqiqah, al-hâithati bi markazi ‘l-fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-mutakawwinati al-Adamiyy, shahibi ‘l-haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati likulli muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî malata bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-makânī.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Ayni ’l-Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi, al-aqwam shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ thal`ati ‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham, ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati ‘n-Nûri ‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ âlihi shalatan tu-`arrifuna bihâ iyyâh."
Artinya :
Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan terhadap Hakikat Rahmat Ketuhanan, mutiara yang terang benderang memancar dengan rahsia pengertian dan pernyataan, cahaya segala sesuatu yang menjadikan manusia wadah Kebenaran Ketuhanan, yang bagaikan kilat memancar dengan melimpahkan curahan rahmat kepada setiap orang yang menghadap-Nya daripada segenap lingkungan dan masa, dan cahayaMU yang bergemerlapan memenuhi dengannya wadah ciptaanMU dengan ketinggian pangkat.
Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Kebenaran yang mempernyatakan daripadanya naungan seluruh rahsia-rahsia hakikat yang memiliki kearifan tertinggi, yang senantiasa merintis jalanMU yang sempurna. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Penyeru Kebenaran dengan Kebenaran yang menjadi Gedung Teragung, Sumber bagi segala limpahanMu yang daripadaMU kepadaMU meliputi cahaya yang terpilih. Rahmat Allah ke atasnya juga kepada keluarganya dengan rahmat membukakan kami dengannya haqiqat.
Demikian Bacaan Shalawat Jauharatul Kamal, semoga manfaat.