Tokoh Perawi Hadis Nabi : Imam Ibnu Majah

Tokoh Perawi Hadis Nabi : Imam Ibnu Majah

Imam Ibnu Majah seorang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, terutama tentang hadis dan periwayatannya. Hingga menjadi seorang penghafal hadis yang diakui kehebatannya oleh banyak para ulama.

perawi hadis imam ibnu majah

Imam Ibnu Majah (209-273 H/824-887 M).

Nama lengkapnya  Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabii al-Qazwini. la dilahirkan di Qazwin (Qazvin, Iran), dibesarkan dalam keluarga yang sangat mencintai kelimuan.

Imam Ibn Majah lahir selama Kekhalifahan Al-Mamun, yang pemerintahannya berada pada masa kejayaan di semua cabang ilmu pengetahuan. 

Kota asalnya bekas penaklukkan dan kekuasaan Kekhalifahan Utsman bin Affan (RA) di 24 AH dan menjadi pusat pengetahuan. Kota Qazwin telah mencetak ulama-ulama besar seperti Al-Hafizh Ali bin Muhammad At-Tanafisi, Al-Hafizh Amr ibn Rafi Al-Bajali dan Ismail ibn Tawbah.

Imam Ibnu Majah pun, tidak beda dengan imam-imam hadis terkemuka yang lain, menjelajah berbagai negeri untuk mempelajari ilmu hadis. Negeri-negeri yang dikunjunginya, antara lain Irak, Hijaz, Syam, Mesir, Kufah, dan Basrah. Imam Ibnu Majah berguru dan meriwayatkan hadis dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Abdullah bin Namir, Hisyam bin Ammar, Muhammad bin Rumh, Ahmad bin al-Azhar, Basyir bin Adam dan Ulama besar lainnya.

Al Hafizh Adh-Dhahabi berkata:  
“Muhammad ibn Yazid (Ibn Majah) adalah penghafal Hadis yang hebat dan penafsir Al-Quran terkemuka. Dia menulis dalam Hadis, sejarah dan Tafsir. Dia adalah penghafal Hadits yang tiada taranya di Qazwin. ”

Tentang kehebatannya yang lain, bisa disimak dari pujian Ibnu Kasir, seorang ahli hadis.
"Ibnu Majah adalah pengarang kitab Sunan yang masyhur Kitab itu merupakan bukti amal dan ilmunya yang luas."

Ibn Majah adalah seorang penulis dan juga guru. Setelah perjalanan yang sulit yang membutuhkan lebih dari lima belas tahun, Ibnu Majah kembali ke tanah kelahirannya di mana ia mengkhususkan untuk mengajar dan menyebarkan ilmu pengetahuan.

Dia tinggal di tanah airnya mengajar dan menceritakan Hadits kepada murid-muridnya. Dia sering dikunjungi oleh banyak siswa yang datang dari mana-mana untuk belajar di tangannya dan meriwayatkan hadis darinya.  Murid-muridnya yang paling dikenal adalah
  • Muhammad As-Saffar
  • Is-Haq bin Muhammad
  • Sulayman Al-Qazwini
  • Ibn Sibawayh
  • Ali ibn Ibrahim Al-Qattan
  • Ali ibn Said Al-Ghaddani
  • Ibrahim ibn Dinar Al-Jarshi
  • Ali ibn Ibrahim ibn Salamah
  • Jafar ibn Idris
Dan banyak perawi Hadis terkenal lainnya.

karya-karya Ibnu Majah

1) Kitab as-Sunan; 

Buku ini mendapat pujian tinggi dari para ulama Hadis untuk pendekatan khusus dan fakta bahwa itu termasuk Hadis otentik tidak ditemukan dalam buku-buku lain Sunan atau Sahihs dari Al-Bukhari dan Muslim.

2) Tafsir Al-Quran

Kitab Penjelasan Tafsir Alquran. Ibn Kathir menulis dalam bukunya "Awal dan Akhir" bahwa itu adalah interpretasi yang dihormati, sebagaimana disebutkan, dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah, tetapi  tetapi sayangnya kitab itu hilang, seperti banyak buku lain yang ditulisnya.

3) Kitab Tarikh

yang berisi sejarah sejak masa sahabat sampai masa Ibnu Majah.
Kitab Tarikh adalah buku sejarah yang meliput zaman Nabi (SAW) hingga masanya. Buku ini tetap lama setelah kematiannya, sebagaimana dinyatakan oleh At-Tahir Al-Maqdisi dan Ibnu Khallikan tetapi kitab inijuga hilang, seperti banyak buku lain yang ditulisnya.

Dari seluruh karyanya, kitab as-Sunanlah yang terbesar dan masih beredar sampai sekarang. la menyusun Sunan menjadi beberapa 32 kitab dan 1.500 bab. Jumlah hadis yang diriwayatkannya 4.000 buah. Kitab ini disusun berdasarkan sistematika fiqih, dimulai dengan bab Mengikuti Sunnah Rasulullah saw " yang membahas hadis tentang kekuatan sunnah, dan kewajiban untuk mengikuti sekaligus mengamalkannya.

Setelah seumur hidup penuh dengan belajar, mengajar dan menyusun buku-buku dalam Hadits dan ilmu-ilmu agama lainnya, Imam Ibn Majah meninggal pada 22 Ramadhan, 273 H (887 M).