Metode Parenting untuk Melatih Disiplin Anak
7 minute read
1
Metode parenting - Apakah anak Anda sering melawan dengan Anda atau dengan gurunya di sekolah? Apakah dia menunjukkan perilaku agresif dengan menggertak dan menggangu teman-temannya? Anda bahkan mungkin memperhatikan bahwa anak anda bermasalah dengan hal disiplin terhadap segala hal. anak anda merasa sedih dan tertekan untuk waktu yang lama dan tidak berbicara kepada siapa pun.
Masalahnya adalah bahwa dia tidak memiliki panutan yang kuat dan positif untuk dijadikan inspirasi pada masalah disiplin. Perilaku seperti itu adalah tanda kurangnya lingkungan yang sehat di sekolah dan di rumah. Tapi jangan khawatir, karena ini dapat diperbaiki melalui sikap disiplin.
Hampir semua dari kita terbiasa mendidik anak dengan memarahi, memukul, atau dipukul, dan sekarang kita tampaknya menerimanya sebagai sarana dalam tahap pertumbuhan dan menjalani hidup kita dengan agak efisien. Tetapi statistik dan penelitian sekarang menunjukkan bahwa memukul anak Anda dapat memiliki efek yang tidak diinginkan pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Memukul sepertinya selalu berhasil saat pertama kali dilakukan. Anak Anda mengalah dan mulai mendengarkan Anda. Tetapi ketika kejadian berulang menyebabkan dia menjadi tidak sensitif terhadapnya dan dia mulai meluapkan emosi kebencian untuk hal yang sama. Bagian terburuknya adalah menampar menumbuhkan rasa takut pada anak-anak, dan ia mungkin sering merasa sulit untuk berkomunikasi secara bebas karena takut dimarahi atau dipukul.
Awalnya, Anda mungkin mencoba untuk berbicara dengannya dengan tenang dan sabar, tetapi begitu Anda melakukan tamparan, itu membuatnya berpikir bahwa Anda tidak peduli lagi padanya, yang hanya memicu kemarahannya dan perilaku agresifnya dan dia tidak bertanggung jawab atas tindakannya.
Dia mulai menerima bahwa kemarahan adalah satu-satunya cara yang tepat untuk menangani konflik dan mempertahankan kendali. Dan saat dia bertambah tua, itu bisa mengakibatkan perkelahian fisik yang bisa berakhir menyakitinya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa memukul menyebabkan dampak perilaku jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak. Tanpa pemahaman tentang cara yang matang untuk menangani konflik, anak-anak tersebut tumbuh menjadi orang dewasa yang menggunakan alkohol dan kekerasan untuk menangani emosi mereka, memukul anak-anak atau pasangan mereka, dan menjalani kehidupan yang frustrasi setelahnya.
Amukan dapat dicegah dengan memberi anak Anda dorongan positif untuk perilaku yang baik. Jika dia membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas Anda atau menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, tepukan sederhana di punggung dan beberapa kata dorongan akan cukup untuk memperbaiki kondisi dan orientasi moralnya.
Setiap kali Anda merasakan bahwa suatu situasi tertentu mungkin menyebabkan dia mulai mengamuk, Antisipasi sebelum dia bahkan sempat bereaksi, dan tanyakan padanya apakah dia merasa baik-baik saja atau apakah ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada Anda. Jika dia benar-benar memberi tahu Anda tentang masalahnya, bantulah dia menyelesaikan masalahnya. Namun, jika ia mulai frustrasi, pertahankan ketenangan dan kesabaran Anda sendiri dan buat dia mengerti mengapa tindakan tertentu tidak dapat diterima.
Memberitahu dia dengan nada lembut bahwa dia bisa marah jika dia mau, tetapi dia tidak diizinkan untuk melemparkan barang-barang di sekitar rumah. Ini akan membuatnya mengerti bahwa tindakannya salah dan perilaku Anda terhadapnya akan membuatnya bahagia dan dia akan merasa bahwa emosinya diakui. Pendekatan yang lembut selalu berhasil.
Jika, sama sekali ia benar-benar kehilangan kendali dan mulai mengamuk, mulailah dengan mengabaikan perilakunya sepenuhnya dan melanjutkan seperti biasa. Tapi, tetap awasi dia untuk memastikan bahwa dia tidak membahayakan dirinya sendiri atau siapa pun disekitarnya. Jika perilaku seperti itu meningkat dan dia menjadi kasar, tahan dia dengan memegangnya dengan kuat. Jangan menampar atau memukul untuk mengendalikannya. Gunakan kekuatan yang cukup untuk menahan gerakan fisik apa pun dengan begitu lambat laun ia akan tenang.
Begitu dia tenang, biarkan dia minum air dan cuci muka. Mengalihkan perhatiannya dari masalah yang sedang dihadapi dengan mengemukakan topik baru atau memintanya untuk membantu Anda dengan beberapa pekerjaan rumah tangga. Jika dia sudah cukup besar, bicarakan dengannya mengapa kemarahan seperti itu berbahaya dan tidak dapat diterima, dan temukan cara yang lebih baik untuk berkomunikasi di kemudian hari.
Ketika anak-anak berada dalam tahap pertumbuhan, itu adalah tanggung jawab orang tua untuk menjaga perilakunya, jika tidak, mereka akan kehilangan kendali. Anak-anak manja di usia muda, akan tetap manja kedepannya. Jadi, sedikit disiplin diperlukan, kan? Tetapi bagaimana cara mendisiplinkan mereka sehingga mereka menerimanya secara positif? Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan bahwa anak-anak Anda berperilaku baik tanpa Anda harus menggunakan Kekerasan fisik atau verbal.
beri kesempatan untuk memberi kendali dalam hidupnya sendiri juga untuk melatih tanggung jawab.
Anda tidak ingin dia takut pada Anda.
Bantu dia dalam menghadapi masalah itu dan dia akan menghargai bahwa Anda berada di sisinya.
Baca juga: 10 Tips Membuat Anak Mendengarkan Orang tua
Mengamuk adalah cara anak-anak untuk menunjukkan ketidaksukaan dan penolakannya untuk menyetujui apa yang Anda minta karena dia tidak mampu mengendalikan emosi yang tidak diinginkan. Dengan memahami anak Anda dengan lebih baik dan menggunakan metode yang tepat untuk menanamkan disiplin, anak Anda tidak hanya akan berperilaku lebih baik tetapi juga menjadi lebih dekat dengan Anda.
Masalahnya adalah bahwa dia tidak memiliki panutan yang kuat dan positif untuk dijadikan inspirasi pada masalah disiplin. Perilaku seperti itu adalah tanda kurangnya lingkungan yang sehat di sekolah dan di rumah. Tapi jangan khawatir, karena ini dapat diperbaiki melalui sikap disiplin.
DAFTAR ISI
Mengapa Memukul Bukan Pilihan Terbaik untuk Mendisiplinkan Anak Anda?
 |
| source: https://blushin.com |
Memukul sepertinya selalu berhasil saat pertama kali dilakukan. Anak Anda mengalah dan mulai mendengarkan Anda. Tetapi ketika kejadian berulang menyebabkan dia menjadi tidak sensitif terhadapnya dan dia mulai meluapkan emosi kebencian untuk hal yang sama. Bagian terburuknya adalah menampar menumbuhkan rasa takut pada anak-anak, dan ia mungkin sering merasa sulit untuk berkomunikasi secara bebas karena takut dimarahi atau dipukul.
Awalnya, Anda mungkin mencoba untuk berbicara dengannya dengan tenang dan sabar, tetapi begitu Anda melakukan tamparan, itu membuatnya berpikir bahwa Anda tidak peduli lagi padanya, yang hanya memicu kemarahannya dan perilaku agresifnya dan dia tidak bertanggung jawab atas tindakannya.
Dia mulai menerima bahwa kemarahan adalah satu-satunya cara yang tepat untuk menangani konflik dan mempertahankan kendali. Dan saat dia bertambah tua, itu bisa mengakibatkan perkelahian fisik yang bisa berakhir menyakitinya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa memukul menyebabkan dampak perilaku jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak. Tanpa pemahaman tentang cara yang matang untuk menangani konflik, anak-anak tersebut tumbuh menjadi orang dewasa yang menggunakan alkohol dan kekerasan untuk menangani emosi mereka, memukul anak-anak atau pasangan mereka, dan menjalani kehidupan yang frustrasi setelahnya.
Apa yang harus dilakukan jika anak Anda mengamuk?
 |
| source: https://www.newcastlestar.com.au |
Amukan dapat dicegah dengan memberi anak Anda dorongan positif untuk perilaku yang baik. Jika dia membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas Anda atau menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, tepukan sederhana di punggung dan beberapa kata dorongan akan cukup untuk memperbaiki kondisi dan orientasi moralnya.
Setiap kali Anda merasakan bahwa suatu situasi tertentu mungkin menyebabkan dia mulai mengamuk, Antisipasi sebelum dia bahkan sempat bereaksi, dan tanyakan padanya apakah dia merasa baik-baik saja atau apakah ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada Anda. Jika dia benar-benar memberi tahu Anda tentang masalahnya, bantulah dia menyelesaikan masalahnya. Namun, jika ia mulai frustrasi, pertahankan ketenangan dan kesabaran Anda sendiri dan buat dia mengerti mengapa tindakan tertentu tidak dapat diterima.
Memberitahu dia dengan nada lembut bahwa dia bisa marah jika dia mau, tetapi dia tidak diizinkan untuk melemparkan barang-barang di sekitar rumah. Ini akan membuatnya mengerti bahwa tindakannya salah dan perilaku Anda terhadapnya akan membuatnya bahagia dan dia akan merasa bahwa emosinya diakui. Pendekatan yang lembut selalu berhasil.
Jika, sama sekali ia benar-benar kehilangan kendali dan mulai mengamuk, mulailah dengan mengabaikan perilakunya sepenuhnya dan melanjutkan seperti biasa. Tapi, tetap awasi dia untuk memastikan bahwa dia tidak membahayakan dirinya sendiri atau siapa pun disekitarnya. Jika perilaku seperti itu meningkat dan dia menjadi kasar, tahan dia dengan memegangnya dengan kuat. Jangan menampar atau memukul untuk mengendalikannya. Gunakan kekuatan yang cukup untuk menahan gerakan fisik apa pun dengan begitu lambat laun ia akan tenang.
Begitu dia tenang, biarkan dia minum air dan cuci muka. Mengalihkan perhatiannya dari masalah yang sedang dihadapi dengan mengemukakan topik baru atau memintanya untuk membantu Anda dengan beberapa pekerjaan rumah tangga. Jika dia sudah cukup besar, bicarakan dengannya mengapa kemarahan seperti itu berbahaya dan tidak dapat diterima, dan temukan cara yang lebih baik untuk berkomunikasi di kemudian hari.
Cara Terbaik untuk Mendisiplinkan Anak
 |
| source: https://indianexpress.com |
1. Memberi Kesempatan
Jika anak Anda bersikap kasar atau tidak hormat kepada Anda atau siapa pun, buat dia tahu apa yang dia lakukan dan minta dia mengulangi tindakannya tanpa bersikap kasar.2. Minta Untuk diam dan tenang
Jika dia mengatakan sesuatu yang kasar atau tidak menyenangkan, minta dia untuk tetap diam selama beberapa waktu. Ini akan memberinya waktu untuk berpikir dan berintrospeksi. Dia akan mengerti bahwa perilaku seperti itu sama sekali tidak perlu dan akan mengingatnya di masa depan.3. Mengalah dan Biarkan Dia Menang
Jika hal-hal tertentu tidak sesuai dengan keinginan Anda tetapi konsekuensinya tidak berbahaya bagi siapa pun, Anda dapat mengalah danberi kesempatan untuk memberi kendali dalam hidupnya sendiri juga untuk melatih tanggung jawab.
4. Bersabar
Meneriaki seorang anak yang sudah membuat ulah dan berteriak hanya akan membuat kegaduhan dan bisa mengganggu tetangga. Jadi, daripada berteriak, Minta anak Anda ke kamarnya dengan kuat atau minta dia duduk di sudut sebentar, dan biarkan dia tenang.5. Jauhi Kekerasan fisik
Memukul anak Anda atau memukulnya jarang menjadi pilihan. Menggunakan tongkat bahkan dalam bentuk yang paling ringan menciptakan ketakutan dalam dirinya daripada rasa tanggung jawab atas tindakannya. Jadi, ingatlah untuk tidak memukul pantat anak Anda meskipun Anda marah padanya.Anda tidak ingin dia takut pada Anda.
6. Hindari mengatakan "Aku-sudah-bilang-begitu"
Bahkan ketika Anda memberi tahu dia tentang masalah yang akan datang, ia mungkin mengabaikannya atau bahkan melupakan. Meskipun menggoda, jangan mengatakan kepadanya bahwa Anda sudah memperingatkannya.Bantu dia dalam menghadapi masalah itu dan dia akan menghargai bahwa Anda berada di sisinya.
7. Be Smart
Ketika anak Anda tidak ingin mendengarkan Anda, buat skenario yang menarik untuknya sehingga dia akhirnya akan mendengarkan Anda dan melakukan apa yang Anda ingin dia lakukan.8. Pengorbanan
Untuk menunjukkan kepadanya dampak dari tindakannya, ambil mainan atau video-game favoritnya selama beberapa waktu sampai dia mengerti apa yang dia lakukan salah.9. Batasi Interaksi Sosialnya
Membatasi interaksi sosial seorang anak adalah solusi yang mungkin berhasil karena dia tidak ingin dipermalukan di depan teman-temannya. Tapi, jangan gunakan cara ini saat dia bersama teman-temannya atau di antara saudara. Karena ini akan menurunkan moralnya dan dia akan membenci Anda. Meskipun ini adalah salah satu opsi, yang terbaik adalah menghindarinya.10. Cinta dan dorongan
Ini adalah kesalahpahaman umum di antara orang-orang bahwa untuk mengajarkan seorang anak, seseorang perlu menggunakan cara-cara yang ketat. Tetapi itu tidak benar sama sekali. Disiplin dapat ditanamkan begitu anak-anak didorong untuk berperilaku baik. Anda berbicara dengan anak Anda dengan sopan serta lembut dan dia akan mendengarkan Anda. Disiplin tidak pernah terbatas pada pendekatan yang mengekang, ia berkembang dengan nada positif.Baca juga: 10 Tips Membuat Anak Mendengarkan Orang tua
Mengamuk adalah cara anak-anak untuk menunjukkan ketidaksukaan dan penolakannya untuk menyetujui apa yang Anda minta karena dia tidak mampu mengendalikan emosi yang tidak diinginkan. Dengan memahami anak Anda dengan lebih baik dan menggunakan metode yang tepat untuk menanamkan disiplin, anak Anda tidak hanya akan berperilaku lebih baik tetapi juga menjadi lebih dekat dengan Anda.
Ayam Aduan Idola Indonesia Yang Mematikan