Keutamaan Istiqamah (bersikap konsisten terhadap islam)
Istiqamah (bersikap konsisten terhadap ajaran islam)
Istiqamah adalah bersikap dan berlaku konsisten secara terus menerus, dalam hal ini adalah konsisten terhadap ajaran Islam.
Amalan ibadah dan ilmu adalah satu paket yang sejalan, sebab amal tanpa ilmu layak orang yang berjalan tanpa arah. Namun juga yang wajib menjadi landasan adalah yang istiqomah.
Amal Yang Istiqamah Berbuah Manis
Amalan yang istiqamah akan menghasilkan buah yang manis, orang-orang yang meneguhkan pendirian untuk beramal kepada Allah ditegaskan dalam Alquran tidak ada kekhawatiran dan tidak pula mereka bersedih hati, dan Allah Ta'ala berfirman,
...فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ
"Tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu," (Huud: 112)
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, serta bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS. al-Fushshilat: 30)
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami ialah Allah' kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak (pula) berduka cita,
أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ خَٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Artinya : "Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan," (QS. al-Ahqaf: 13-14)
Amalan Yang utama Bukanlah Yang Banyak, Namun Yang Istiqamah
Dari Abu Amr alias Abu Amrah Sufyan bin Abdullah ra, ia berkata,
"Saya berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, tolong ajari saya suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam dan saya tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun selain Anda. Beliau menjawab, 'Katakanlah, 'Aku ber iman kepada Allah, kemudian bersikaplah istiqamahlah." (HR. Muslim)[1]
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata,
"Rasulullah bersabda, 'Mirip-miripkanlah dan tepatkanlah. Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya, Juga termasuk Anda, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Juga termasuk aku, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya." (HR. Muslim)[2]
Para ulama berkata, "Makna istiqamah adalah bersikap konsisten dalam taat kepada Allah.
Kata ini merupakan kata yang memiliki banyak makna dan sistem dari segala sesuatu.
Berpikir tentang makhluk Allah, kehancuran dunia, huru-hara akhirat dan semua urusannya, mendidik, dan melatih jiwa untuk berlaku istiqamah
Barang siapa, yang memikirkan tentang kejadian hari akhir, penciptaan mahkluk dan penciptaan alam semesta beserta isinya, maka dapat meningkatkan prilaku ketaatan, dan konsistensi untuk melakukan ibadah kepada Allah.
Banyak sekali dalam Alquran tentang perintah Allah untuk memikirkan yang demikian, dan hal itu dapat mendidik dan melatih jiwa untuk dalam ketaatan.
Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ إِنَّمَآ أَعِظُكُم بِوَٰحِدَةٍ ۖ أَن تَقُومُوا۟ لِلَّهِ مَثْنَىٰ وَفُرَٰدَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا۟
Artinya : "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kami pikirkan." (QS. Saba': 46)
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan iní dengan sia-sia, Mahasuci Engkau." (QS. Ali Imran: 190-191)
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ
Artinya : "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditingggikan? dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. "(QS. al-Ghaasyiyah: 17-21)
"Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu memperhatikan (nya)," (QS. Yusuf:109)
Catatan Kaki
[1] Muslim, Kitab: Iman I/65 No, 38
[2] Al-Bukhari, Kitab: Menjenguk Orang Sakit X/132 No 5673. Muslim, Kitab: Sifat Kiamat, Surga dan Neraka IV/2169, No. 2816
